Wednesday 8 November 2017
Pragmatisme Manusia Moderen
Pragmatisme Manusia Moderen
Sejak bergulirnya Era reformasi Indonesia sudah Berganti 5 kali kepemimpinan Presiden Namun ekonomi bukan semakin baik namun tambah merosot di tambah lagi Nilai moral yang semakin Menurun di tengah harga harga yang kian melambung menyebabkan manusia semakin di pacu untuk bersaing tidak peduli dengan segala cara manusia posmo menjadikan manusia semakin cepat bergerak yang semaunya dengan cara instan. Indonesia dengan kekayaan alam yang melimpah menjadi surga kapitalis dunia untuk memperkaya diri dan negara asalnya,
Saturday 4 November 2017
اللام في اللغة
AL-BALAGHAH: Ilmu Bayan
AL-BALAGHAH: Ilmu Bayan
A. Pengantar
Bayaan secara leksikal bermakna ‘terang’ atau ‘jelas’. Secara terminologi: ilmu untuk mengetahui bagaimana mengungkapkan gagasan ke dalam bahasa yang bervariasi
Kalam yang fasih adalah kalam yang terhindar dari tanaafur al-huruf, gharabah, dan mukhalafah al-qiyaas dalam kata-katanya, serta kalimat-kalimat yang diungkapkan tidak bersifat tanaafur, dha’fu al-ta’lif, dan ta’qid lafdzi
1. Tanaafur al-huruf: kata-kata yang sukar diucapkan
2. Gharabah: ungkapan yang terdiri atas kata-kata yang asing, jarang dipakai, dan tidak diketahui oleh orang banyak
3. Mukhaalafah al-Qiyaas: kata-kata yang menyalahi atau tidak seuai dengan kaidah umum ilmu sharf
4. Dha’fu al-ta’lif: susunan kalimat yang lemah, sebab menyalahi kaidah umum nahwu/sharf
5.Ta’qid lafzhi (kerancuan pada kata-kata): ungkapan kata-katan tidak menunjukkan tujuan karena ada cacat dalam susunannya
6. Ta’qid ma’nawi: kerancuan makna
7. Mutakallim fasih: orang yang dapat menyampaikan maksudnya dengan ucapan yang fasihah (baik dan benar)
8. Balaghah: Ilmu yang mempelajari kefasihan berbahasa yang meliputi ilmu ma’aani, bayan, dan badi’
9. Bidang kajian ilmu bayaan meliputi: tasybih, majaz, dan kinayah
B. Tasybih
• Tasybih secara leksikal bermakna ‘perumpamaan’. Secara terminologi: menyerupakan sesuatu dengan yang lain karena adanya kesamaan dalam satu atau beberapa sifat dengan menggunakan alat/adat
• Tasybih termasuk uslub bayaan yang di dalamnya terdapat penjelasan dan perumpamaan.
• Tasybih terdiri atas empat bentuk:
.Mengeluarkan sesuatu yang tidak dapat diindera dan menyamakannya dengan sesuatu yang bisa diindera.
Mengeluarkan/mengungkapkan
sesuatu yang tidak pernah terjadi dan mempersamakannya dengan sesuatu yang terjadi
Mengungkapkan sesuatu yang tidak jelas dan mempersamakannya dengan sesuatu yang jelas
Mengungkapkan sesuatu yang tidak mempunyai kekuatan dan mempersamakannya kepada sesuatu yang memiliki kekuatan dalam hal sifat
• Tasybih merupakan langkah awal untuk menjelaskan suatu makna dan sarana untuk menjelaskan sifat
• Rukun tasybih:
Musyabbah: sesuatu yg hendak diserupakan
Musyabbah bih: sesuatu yang diserupai
Wajh syibh: Sifat yang terdapat pada kedua pihak
Adat tasybih: huruf atau kata yang digunakan untuk menyatakan penyerupaan
• Jenis-jenis tasybih:
Ditinjau dari ada tidaknya alat tasybih
- Tasybih mursal: yang adat tasybihnya disebutkan
- Tasybih muakkad: yang dibuang adat tasybihnya
Ditinjau dari ada tidaknya wajh syibh
- Tasybih mufashshal: Disebut wajh syibh nya
- Tasybih mujmal: Dibuang wjh syibhnya
Dilihat dari segi ada tidaknya adat dan wajh syibh
- Tasybih baligh: Dibuang adat tasybih dan wajh syibhnya
- Tasybih ghair baligh: Kebalikan dari tasybih baligh
Dilihat dari bentuk wjh syibhnya
- Tasybih Tamtsil: Keadaan wajh syibhnya terdiri atas gambaran yang dirangkai dari keadaan beberapa hal
- Tasybih ghair tamtsil: wajh syibhnya tidak terdiri dari rangkaian gambaran beberapa hal. Wajh syibhnya terdiri atas satu hal (mufrad). Tasybih ini kebalikan dari tasybih tamtsil.
• Tasybih yang keluar dari kebiasaan:
Tasybih maqluub: jenis tasybih yang posisi musyabbahnya dijadikan musyabbah bih, sehingga yang seharusnya musyabbah dijadikan musyabbah bih, dan yang seharusnya musyabbah bih dijadikan musyabbah dengan anggapan wajh syibh pada musyabbah lebih kuat
Tasybih dhimni: tasybih yang keadaan musyabbah dan mysyabbah bih nya tidak jelas (implisit). Kita bisa menetapkan unsur musyabbah dan musyabbah bih pada tasybih jenis ini setelah kita menelaah dan memahaminya secara mendalam
• Maksud dan tujuan tasybih:
Menjelaskan kemungkinan adanya sesuatu hal pada musyabbah
Menjelaskan keadaan musyabbah
Menjelaskan kadar keadaan musyabbah
Menegaskan keadaan musyabbah
Memperindah atau memperburuk musyabbah
C. Majaz
• Majaz secara leksikal bermakna melewati. Secara terminologi: Kata yang digunakan bukan untuk makna yang sebenarnya karena adanya ‘alaqah disertai adanya qarinah yang mencegah dimaknai secara hakiki
• Majaz (konotatif) merupakan kebalikan dari hakiki (denotatif)
• Makna hakiki: makna asal dari suatu lafal atau ungkapan yang pengertiannya dipahami orang pada umumnya. Lafal atau ungkapan itu lahir untuk makna itu sendiri.
• Majazi: perubahan makna dari makna asal ke makna kedua. Makna ini lahir bukan untuk pengertian pada umumnya. Dalam makna ini ada proses perubahan makna.
• Muraadif atau munaasabah tdk dikatakan memiliki makna majazi karena di dalamnya tidak ada perubahan dari makna asal kepada makna baru
• Suatu teks bisa dinilai mengandung makna haqiqi jika si penulis menyatakan secara jelas bahwa maksudnya sesuai dengan makna asalnya; atau tidak adanya qarinah-qarinah (indikator) yang menunjukkan bahwa teks tsb mempunyai makna majazi.
• Jika ada qarinah-qarinah yang menunjukkan bahwa lafal atau ungkapan tidak boleh dimaknai secara haqiqi, maka kita harus memaknainya secara majazi
• Ungkapan majaz muncul disebabkan:
Sabab lafzhi: lafal-lafal tsb tidak bisa dan tidak boleh dimaknai secara hakiki. Jika dimaknai haqiqi maka akan muncul pengertian yang salah. Qarinah pada ungkapan majaz jenis ini bersifat lafzhi pula
Sabab takribi (isnadi): ungkapan majazi terjadi bukan karena lafal-lafalnya yang tidak bisa dipahami secara hakiki, akan tetapi dari segi penisbatan. Penisbatan fi’il kepada failnya tidak bisa diterima secara rasional dan keyakinan
• Makna haqiqi: makna yang dipakai menurut makna yang seharusnya.
• Makna majazi: kata yang dipakai bukan pada makna yang semestinya karena ada alaqah (hubungan) dan disertai qarinah (lafal yang mencegah penggunaan makna asli).
• Majas pada garis besarnya terdiri atas majas lughowi dan majaz aqli.
• Majas lughowi: majas yang alaqahnya atau illah nya didasarkan pada aspek bahasa
• Majas aqli adalah penisbatan suatu kata fi’il (verba) kepada fa’il yang tidak sebenarnya
• Majas lughowi terdiri atas majaz isti’arah dan majaz mursal:
Majaz isti’arah: yang alaqahnya (hubungan) antara makna asal dan makna yang dimaksud adalah musyaabahah (keserupaan).
Majaz mursal: majaz yang alaqahnya ghair musyabbah (tidak saling menyerupai)
• Majaz isti’arah adalah tasybih yang dibuang salah satu tharafain nya (musyabbah atau musyabbah bih nya) dan dibuang pula wajh syibh dan adat tasybihnya
• Dalam isti’arah: musyabbah dinamai musta’ar lah dan musyabbah bih dinamai musta’ar minhu. Lafal yang mengandung isti’arah dinamakan musta’ar dan wajh syibh nya dinamakan jami’. Qarinahnya ada dua yaitu qarinah mufrad dan qarinah jama’
• Ditinjau dari musta’ar lah dan musta’ar minhu, majaz isti’arah ada dua kategori:
Isti’arah tashriihiyyah: yang ditegaskan (ditashrih) adalah musta’ar minhu nya sedangkan musta’ar lah nya dibuang. Dengan istilah lain: musyabbah bihnya disebut, dan musyabbahnya dibuang
Isti’arah makniyyah: yang dibuang adalah musta’ar minhu, atau dengan kata lain musyabbah bihnya dibuang.
• Ditinjau dari segi bentuk lafalnya:
Isti’arah ashliyah: jenis majaz yang lafal musta’ar nya isim jami bukan musytaq (bukan isim sifat)
Isti’arah taba’iyyah: jenis majaz yang musta’arnya fi’il, isim musytaq atau harf
• Ditinjau dari kata yang mengikutinya:
Isti’arah murasysyahah: ungkapan majaz yang diikuti oleh kata-kata yang cocok untuk musyabbah bih
Isti’arah muthlaqah: yang tidak diikuti oleh kata-kata, baik yang cocok bagi musyabbah bih mauapun musyabbah
Isti’arah mujarradah: yang disertai dengan kata-kata yang cocok bagi musyabbah
• Majas mursal: majaz yang alaqahnya ghair musyaabahah (tidak saling menyerupai). Alaqah antara musta’ar dan musta’ar minhu dalam bentuk:
Sababiyah: ini sebagai salah satu indikator majaz mursal. Menyebutkan sebab sesuatu, sedangkan yang dimaksud adalah sesuatu yang disebabkan
Musababiyyah: Ini indikator kedua. Menyebutkan sesuatu yang disebabkan, sedangkan yang dimaksud adalah sebabnya
Juz’iyyah: Menyebutkan bagian dari sesuatu, sedangkan yang dimaksudkannya adalah keseluruhannya
Kulliyah: Menyebutkan sesuatu keseluruhannya, sedangkan yang dimaksudkannya adalah sebagiannya
I’tibaaru maa kaana: Menyebutkan sesuatu yang telah terjadi, sedangkan yang dimaksudkannya adalah yang akan terjadi atau yang belum terjadi
• I’tibaaru maa yakuunu: Menyebutkan sesuatu dengan keadaan yang akan terjadi, sedangkan yang dimaksudkannya adalah keadaan sebelumnya
Mahaliyyah: Menyebutkan tempat sesuatu, sedangkan yang dimaksudkannya adalah menempatinya
Haliyyah: menyebutkan keadaan sesuatu, sedangkan yang dimaksudkannya adalah yang merasakan keadaan itu
Aliyah: apabila disebutkan alatnya, sedangkan yang dimaksudkan adalah sesuatu yang dihasilkan oleh alat tersebut
• Majaz aqli: menyandarkan fi’il (verba) atau yang semakna dengannya kepada yang bukan seharusnya karena ada alaqah (hubungan) serta adanya qarinah yang mencegah dari penyandaran yang sebenarnya.
• Penyandaran fi’il atau yang semakna dengannya dilakukan kepada:
Sebab
Penisbatan kepada waktu
Penisbatan kepada tempat
Penisbatan kepada mashdar
Mabni maf’ul disandarkan kepada isim fa’il
Mabni fa’il disandarkan kepada isim maf’ul
D. Kinayah
• Kinayah secara leksikal bermakna ‘ucapan yang berbeda dengan maknanya. Secara etimologis: suatu kalam yang diungkapkan dengan pengertiannya yang berbeda dengan pengertian umumnya, dengan tetap dibolehkan mengambil makna hakikinya
• Kinayah pada awalnya bermakna dhamir, irdaf, isyarah, isim maushul, laqab, badal, dan tikrar. Sekarang mempunyai pengertian seperti di atas
• Perbedaan antara majaz dan kinayah terletak pada hubungan antara makna hakiki (denotatif) dengan makna majazi (konotatif). Pada ungkapan berbentuk majaz, teks harus dimaknai secara majazi dan tidak boleh dimaknai secara hakiki. Sedangkan pada ungkapan kinayah, teks harus dimaknai dengan makna yang berbeda dengan lazimnya dengan tetap dibolehkan mengambil makna hakikinya.
• Ilmu balaghah mengalami perkembangan sampai pada akhirnya para ahli balaghah bersepakat bahwa kinayah adalah “suatu ungkapan yang diucapkan dengan pengertiannya yang lazim, akan tetapi tidak tertutup kemungkinan dipahami dalam pengertiannya yang asal
• Dari segi makna kinayah dibagi menjadi tiga: kinayah sifah, kinayah maushuf, dan kinayah nisbah
• Kinayah sifah adalah pengungkapan sifat tertentu tidak dengan jelas, melainkan dengan isyarah atau ungkapan yang dapat menunjukkan maknanya yang umum. Istilah shifah dalam ilmu balaghah berbeda dengan shifah pada ilmu nahwu. Sifat sebagai salah satu karakteristik kinayah berarti sifat dalam pengertiannya yang maknawi (seperti: kedermawanan, keberanian, panjang, keindahan, dan sifat-sifat lain yang merupakan lawan dari zat)
• Kinayah shifah mempunyai dua jenis:
Kinayah qariibah: perjalanan makna dari lafal yang dikinayahkan (makny anhu) kepada lafal kinayah tanpa melalui media
Kinayah baa’idah: perpindahan makna dari makna lafal-lafal yang dikinayahkan (makny anhu) kepada makna pada lafal-lafal kinayah memerlukan lafal-lafal lain untuk menjelaskannya.
• Kinayah maushuf: apabila yang menjadi makny anhu nya atau lafal-lafal yang dikinayahkan adalah maushuf (dzat). Ada dua jenis kinayah maushuf:
Kinayah yang makny anhu nya (lafal yang dikinayahkan) diungkapkan hanya dengan satu ungkapan
Kinayah yang makny anhu nya diungkapkan dengan ungkapan-ungkapan yang banyak. Pada jenis kinayah ini, sifat-sifat tsb harus dikhususkan untuk maushuf, tdk untuk yang lainnya.
• Kinayah nisbah: apabila lafal yang menjadi kinayah bukan merupakan sifat dan bukan pula merupakan maushuf, akan tetapi merupakan hubungan sifat dan maushuf
• Dari aspek wasaaith (media; lafal-lafal atau makna-makna yang menjadi media atau penyambung dari makna hakiki kepada makna majazi) kinayah dibagi menjadi tiga: kinayah ta’ridh, talwih, imaa atau isyarah, dan ramz
• Kinayah ta’riidh (sindiran): secara leksikal bermakna ‘sesuatu ungkapan yang maknanya menyalahi lahirnya lafal. Secara terminologi: suatu ungkapan yang mempunyai makna yang berbeda dengan makna sebenarnya. Pengambilan makna tersebut didasarkan kepada konteks pengucapannya
• Zarkasyi: Ta’ridh adalah pengambilan makna dari suatu lafal melalui mafhum (pemahaman konteks). Dinamakan ta’ridh karena pengambilan makna didasarkan pada pemaparan lafal atau konteksnya
• Zamakhsyari: Antara kinayah dan ta’ridh terdapat perbedaan. Kinayah berarti menyebutkan sesuatu bukan dengan lafal yang ditunjukkannya. Sedangkan ta’ridh menyebutkan suatu lafal yang menunjuk pada suatu makna yang tidak disebutkannya
• Ibn Al-Atsir: Ta’ridh lebih mementingkan makna dengan meninggalkan lafal
• Syakaki: Ta’ridh selain terdapat pada kinayah juga terdapat pada majaz
• Talwih secara bahasa bermakna ‘engkau menunjuk orang lain dari kejauhan’. Secara terminologi: Talwih adalah jenis kinayah yang di dalamnya terdapat banyak wasaaith (media) dan tidak menggunakan ta’ridh (Bakri Syeikh Amin)
• Zarkasyi: Talwih adalah seorang mutakallim memberi isyarah kepada pendengarnya pada sesuatu yang dimaksudkannya
• Imaa atau isyaarah: Kinayah jenis ini merupakan kebalikan dari talwih. Di dalam imaa, perpindahan makna dari makna asal kepada makna lazimnya terjadi melaui media (wasaaith) yang sedikit. Pada kinayah ini, makna lazimnya tampak dan makna yang dimaksud juga dekat
• Ramz: Secara bhs ramz berarti isyaarah dengan dua bibir, dua mata, dua alis, mulut, tangan dan lisan. Isyarah-isyarah tsb biasanya dilakukan dengan cara tersirat. Secara istilah: ramz adalah jenis kinayah dengan media (wasaaith) yang sedikit dan lazimnya tersirat. Dengan kata lain, ramz adalah isyaarah kepada sesuatu yang dekat dengan anda secara tersirat. Ramz menyerupai bahasa sandi. Orang Arab menyebutnya ‘Lahn’ atau ‘malaahin’
• Tujuan Kinayah:
1. Menjelaskan (Al-Idhaah)
2. Memperindah makna
3. Menjelaskan sesuatu
4. Mengganti dengan kata-kata yang sebanding karena dianggap jelek
5. Menghindari kata-kata yang dianggap malu untuk diucapkan
6. Peringatan atas keagungan tuhan
7. Untuk mubalaghah (hiperbola)
8. Untuk meringkas kalimat
• Hubungan kinayah dan majaz:
1. Persamaan antara majaz dan kinayah, keduanya sama-sama berkaitan dengan makna yang tsawaani (majazi). Sedangkan perbedaannya terletak pada qarinah.
2. Qarinah dalam ilmu balaghah adalah suatu ungkapan baik eksplisit maupun implisit yang ada pada suatu kalam (wacana) yang menunjukkan bahwa makna yang dimaksud pada ungkapan tersebut bukan makna haqiqi.
3. Qarinah ada dua: qarinah lafdziyyah dan qarinah ma’nawiyyah
- Qarinah lafdziyyah adalah qarinah yang berbentuk lafal-lafal. Jika dalam suatu kalam terdapat satu kata atau lebih yang menunjukkan bahwa makna dalam kalam itu bukan makna haqiqi, maka dia disebut qarinah lafdhiyyah
- Qarinah ma’nawiyah adalah qarinah yang menunjukkan bahwa makna kalam itu bukan hakiki dengan tersirat
4. Pada majaz, qarinah bisa bersifat lafdziyyah dan bisa juga bersifat ma’nawiyyah; sedangkan pada kinayah qarinahnya harus tersirat
5. Pada majaz, qarinah mencegah pengambilan makna haqiqi; sedang pada kinayah, qarinah tidak mencegah untuk mengambil makna haqiqi.
6. Para pakar balaghah berpendapat qarinah pada ungkapan majaz mengharuskan kita mengambil makna majazi dan meninggalkan makna hakikinya
7. Pakar ushul fiqh berpendapat tidak ada perbedaan antara qarinah pada majaz dan kinayah, boleh antara mengambil makna haqiqi dan majazi
8. Qazwaini: Antara majaz dan kinayah terdapat perbedaan. Pada majaz mesti ada qarinah yang menolak makna haqiqi
9. Syakaki: Pada majaz, perpindahan makna terjadi dari malzuum kepada laazim. Pada kinayah, perpindahan makna dari laazim kepada malzuum. Selain itu, kelaziman itu sendiri merupakan kekhasan yang ada pada kinayah
• Hubungan Kinayah dan Irdaaf (sinonim):
o Menurut pakar ilmu bayaan, esensi dari kinayah merupakan irdaaf
o Menurut pakar badi’: irdaaf berbeda dengan kinayah. Kinayah adalah menetapkan salah satu dari beberapa makna dengan tidak menggunakan lafal yang seharusnya, akan tetapi menggunakan sinonimnya sehingga pengambilan maknanya cenderung kepadanya
• Suyuti: Salah satu dari jenis badi’ yang menyerupai kinayah adalah irdaaf yaitu seorang mutakallim ingin mengungkapkan sesuatu, akan tetapi tidak menggunakan lafal yang seharusnya dan tidak pula ada isyaarah yang menunjukinya. Lafal yang digunakannya adalah sinonim dari lafal yang seharusnya
• Pendapat lain tentang irdaaf dan kinayah: irdaaf berpindah dari yang disebutkan kepada yang ditinggalkan; sedangkan kinayah maknanya berpindah dari yang lazim kepada yang malzum
• Perbedaan Kinayah dan Ta’ridh:
o Zamakhsary: Kinayah adalah menyebutkan sesuatu bukan dengan menggunakan lafal yang seharusnya. Sedangkan ta’ridh adalah mengungkapkan makna sesuatu dengan tidak menyebutkannya
o Ibn Atsir: Kinayah adalah suatu ungkapan yang mengandung makna haqiqi dan majazi dengan gambaran yang mencakup keduanya. Sedangkan ta’ridh adalah suatu ungkapan yang mengandung makna dengan tidak melihat dari sisi haqiqi dan majazinya
o Subky: Kinayah adalah lafal yang digunakan pada makna lazimnya, yaitu cukup dengan menggunakan lafalnya yang mengandung makna haqiqi dan juga mengandung makna yang tidak terdapat pada teksnya
o Syakaki: Ta’ridh adalah konteks yang menggambarkan sesuatu yang tidak disebutkan. Seseorang menyebut sesuatu, akan tetapi dia memaksudkan untuk yang lainnya. Dengan demikian dinamakan ta’ridh karena memiringkan kalam kepada sesuatu yang ditunjuknya
o Thiby menyatakan bahwa ta’ridh adalah mengungkapkan sesuatu dengan tujuan:
- Menjelaskan sesuatu yang ada di sisinya
- Menghaluskan
- Lil istidraj (menundukkan musuh)
- Untuk mencela
- Untuk merendahkan
o Syubki: Ta’ridh itu ada dua macam. Pertama ungkapan yang mengandung makna hakiki akan tetapi tersirat makna lainnya yang dimaksud. Kedua ungkapan yang tidak dimaksudkan ungkapan hakikinya
اَلْمَمْنُوعُ مِنَ الصَّرْفِ / غَيْرُ الْمُنْصَرِفِ
(Isim Ghoirul Munshorif)
Isim Ghoirul Munshorif adalah isim yang tidak boleh ditanwin dan dikasroh.
Contoh: عُثْمَانُ – مَسَاجِدُ – عُمَرُ – عَائِشَةُ
Syarat-syarat isim ghoirul munshorif:
1. Tidak sebagai mudhof (disandarkan pada isim yang lain)
2.
Contoh: صَلَّيْتُ فِى مَسَاجِدَ
3.
مَرَرْتُ بِعُمَرَ
4.
Apabila isim ghoirul munshorif ini sebagai mudhof, maka batal hukumnya.
Contoh: صَلَّيْتُ فِى مَسَاجِدِ هِم
5. Terbebas dari alif dan lam
6.
Contoh: صَلَّيْتُ فِى مَسَاجِدَ
7.
مَرَرْتُ بِعُمَرَ
8.
Apabila isim ghoirul munshorif ini memakai alif dan lam, maka batal hukumnya.
Contoh: صَلَّيْتُ فِى المَسَاجِدِ
Kelompok isim yang masuk dalam kategori ghoirul munshorif
1. Bentuk jamak yang berpola مَفَاعِلُ (shighoh muntahal Jumu’)
2.
Contoh: مَسَاجِدُ – مَقَاعِد
3. Isim maqshur yang berjenis muannats
4.
Contoh: كُبْرَى – حُبْلَى
5. Isim mamdud yang berjenis muannats
6.
Contoh: صَحْرَاءُ – حَمْرَاءُ
7. Nama perempuan
8.
Contoh: مَرْيَمُ – عَائِشَةُ
9. Nama yang berpola فُعَلُ
10.
Contoh: عُمَرُ – زُحَلُ
11. Nama yang diakhiri dengan tambahan alif dan nun ان
12.
Contoh: عُثْمَانُ – سَلْمَانُ
13. Nama orang asing (selain arab) / nama ajam
14.
Contoh: إِبْرَاهِيْمُ – إِسْمَاعِيْلُ
Catatan:
1. Isim maqshur yang bukan kelompok muannats, maka tidak termasuk isim ghoirul munshorif.
Contoh: هُدًى – فَتًى
2. Semua nama orang yang diakhiri dengan ta marbuthoh maka dia ghoirul munshorif walaupun digunakan untuk nama orang laki-laki.
3.
Contoh: مُعَاوِيَةُ – طَلْحَةُ
4. Nama negara dan kota dikategorikan sebagai nama perempuan sehingga temasuk kelompok ghoirul munshorif.
5.
Contoh: بَغْدَادُ – مِصْرُ
STUDY NAHWU MAZHAB BASRAH
STUDY NAHWU MAZHAB BASRAH
Oleh. Jaenal Arifin
Bab. I. Pendahuluan
Pada Masa Kejayaan Islam mampu mengembangkan sayapnya ke belahan dunia lain. Maka, secara otomatis bahasa arab juga ikut andil dalam hal itu. Karena disamping sebagai bahasa resmi umat islam terutama shalat, juga Negara Arab sebagai tempat turunnya agama Islam, yang ketika itu Makkah sebagai daerahnya. Karena itu, bahasa arab akhirnya banyak yang ingin mempelajarinya sehingga tidak terlepaslah dari percampuran dengan bahasa lain yang secara pasti akan merubah susunan gramatikalnya. Akhirnya, fenomena ini menjadi perhatian penting pencinta dan pemerhati bahasa arab sendiri, karena seringnya mereka menemukan kesalahan (lahn) dalam berbicara dan penulisan. Hal ini terjadi, tidak lepas karena orang non arab (azam) dalam berbicara keseharian masih selalu menggunakan bahasa negaranya sendiri, sehingga ketika berbicara dengan orang yang keturunan arab selalu terdapat kesalahan dalam melafalkan kalimat.
Dalam satu riwayat disebutkan, bahwa Abu Al-Aswad Ad-Dhuali sebagai pencinta dan pemerhati bahasa arab yang tinggal di negeri Basrah (sekarang, Irak) pernah menemukan seorang qori sedang mentilawahkan al-Qur an. Ketika itu, qori tersebut membaca kata "rasuulihi" yang terdapat dalam ayat "innallaaha bariiun minalmusyrikiin wa rasuuluhu" dengan berbaris bawah (kasrah) dengan maksud meng'athaf kannya kepada kata" al-musyrikiin". Dan dalam riwayat yang lain, suatu malam Abu Al-Aswad Al-Dhual sedang duduk di balkon bersama putri kesayangannya, ketika sang putri melihat bintang-bintang di langit begitu indah sekali dengan menimbulkan cahaya yang gemilang, sehingga timbul kekagumannya dan mengatakan "ma ahsannus sama a" sebagai badal dari kalimat kagum (ta'azzub) yang seharusnya "ma ahsanasama i".
Dan telah banyak ia mendengar keselahan-kesalahan masyarakat pada waktu itu dalam berbicara, sehingga timbul kekhawatirannya akan rusaknya estetika gramatikal bahasa arab dari wujud aslinya. Kemudian ia pergi mengadukan hal-hal yang pernah ditemukannya, yang berkaitan dengan kerusakan estetika gramatikal bahasa arab kepada Saidina Ali Ra.
Bab. II Pembahasan
A. Pengertian Nahwu
Nahwu merupakan bagian dari ‘Ulûmul ‘Arabiyyah, yang bertujuan untuk menjaga dari kesalahan pengucapan maupun tulisan. Ilmu nahwu adalah ilmu yang membahas tentang aturan akhir struktur kalimah (kata) apakah berbentuk rafa’, nashab, jarr, atau jazm.
Ilmu Nahwu (gramatika bahasa Arab) sejak awal perkembangannya sampai sekarang senantiasa menjadi bahan kajian yang dinamis di kalangan para pakar linguistik bahasa Arab. Sebagai salah satu cabang linguistik (ilmu lughah), Ilmu Nahwu dapat dipelajari untuk dua keperluan. Pertama, Ilmu Nahwu dipelajari sebagai prasyarat atau sarana untuk mendalami bidang ilmu lain yang referensi utamanya ditulis dengan bahasa Arab, misalnya Ilmu Tafsir, Ilmu Hadits, dan Ilmu Fiqih. Kedua, Ilmu Nahwu dipelajari sebagai tujuan utama (sebagai spesialisasi Linguistik bahasa Arab).
Dua bentuk pembelajaran (learning) Ilmu Nahwu itu telah menjadi tradisi yang berkembang secara berkesinambungan di kalangan masyarakat Arab (Islam) dahulu sampai sekarang.
B. Aliran Ilmu Nahwu Mazhab Basrah
Ahli sejarah sependapat bahwa ilmu nahwu pertama muncul dan berkembang di Basrah. Abu al-Aswad al-Duali (69 H) sebagai peletak pertama ilmu tersebut atas saran dan arahan Amir al-Mu-minin Ali bin Abi Talib setelah melihat adanya gejala lahn (kesalahan), baik di kalangan masyarakat Arab maupun di kalangan orang-orang yang baru masuk Islam (al-mawali). Munculnya ide untuk menyusun kaidah dan dasar ilmu nahwu didasarkan atas beberapa faktor yang mendorong ke arah itu. Namun, faktor terpenting yang menyebabkan lahirnya ilmu itu ialah adanya keinginan memelihara al-Quran al-karim dari lahn (kesalahan) dan tahrif (perubahan) yang bisa menyebabkan kesalahan makna yang terkandung dalam ayat-ayat Alquran. Al-Tantawi dalam bukunya menjelaskan bahwa para tokoh nahwu aliran Basrah dianggap kelompok pertama yang menyusun dasar-dasar ilmu tersebut. Mereka menumpukan perhatiannya untuk mengembangkan ilmu itu, hampir satu abad lamanya.
Atas jasanya dalam memberi tanda baca mushaf Al-Qur’an itu Abu Al- Aswad kemudian dikenal sebagai peletak dasar ilmu I’rab, dan setelah itu banyak orang yang datang kepadanya untuk belajar ilmu qira’ah dan dasar-dasar ilmu i’rab. Dia melaksanakan pengajaran itu di masjid Jami’ Bashrah. Dari sinilah awal mula kota Bashrah dikenal sebagai kota kelahiran Ilmu Nahwu. Banyak murid yang berhasil dan kemudian menjadi generasi penerus yang mengembangkan gagasan-gagasan yang telah dirintisnya, diantaranya adalah Anbasah bin Ma’dan yang dikenal dengan panggilan Anbasah Al-fil, Nashr bin ‘Ashim al-Laitsiy (wafat 89H), dan Yahya bin Ya’mur Al-Adwaniy (wafat 129 H). Anbasah kemudian mempunyai seorang murid yang banyak berpengaruh dalam pengembangan Ilmu Nahwu yaitu Maimun Al-Aqran (Al-Fadlali, 1986:26).
Perkembangan Ilmu Nahwu yang sempat dicapai pada masa Yahya bin Ya’mur dan Nashr bin Ashim antara lain adalah:
(1) pembakuan sebagian istilah nahwu, seperti rafa’, nasab,jar, tanwin, dan i’rab,
(2) perluasan beberapa pokok bahasan nahwu,
(3) mulai dipakainya pendekatan nahwiyyah dalam pembahasan masalah-masalah ilmiyah di kalangan para ulama, dan
(4) mulai bermunculannya karangan-karangan dalam bidang Ilmu Nahwu,
sekalipun masih belum berbentuk buku. Di samping itu, dikenalnya kota Bashrah dengan kota kelahiran nahwu juga karena kota ini selalu menjadi pusat kegiatan pengajian dan penelitian di bidang itu. Para ahli nahwu setelah generasi Yahya dan ‘Ashim, seperti Ibnu Abi Ishaq (wafat 117 H) dan Abu “Amr bin Al-’Ala’ (wafat 154 H) selalu getol dalam mengkaji dan meneliti berbagai masalah yang berkaitan dengan nahwu. Merekalah yang mula-mula mengembangkan metode induksi dan deduksi serta analogi dalam penyusunan Ilmu Nahwu.
Untuk mengumpulkan data penelitian itu mereka tidak segan-segan melanglang buana ke berbagai penjuru jazirah Arab yang bahasanya masih dianggap murni, seperti Nejed, Hijaz, dan Tihamah. Dari daerah-daerah itu mereka pilih kabilah-kabilah yang benar-benar kuat dalam memegang kemurnian bahasa, seperti kabilah Tamim, Qais, Asad, Thayyi’, dan Hudzail.
Disamping itu, dalam melakukan analogi mereka tidak segan-segan merujuk pada sumber utama ilmu bahasa Arab yaitu Al-Qur’an. Mereka tidak merujuk pada Hadits Nabi dalam melakukan analogi, karena pada waktu itu hadits belum dibukukan. Jika demikian itu keadaan di kota Bashrah, maka tidak demikian apa yang terjadi di kota Kufah (yang pada akhirnya juga dikenal dengan aliran nahwunya). Di saat Bashrah sedang gencar-gencarnya mengkaji dan membahas berbagai hal yang berkaitan dengan Ilmu Nahwu, sampai pertengahan akhir abad kedua Hijriah, Kufah masih berkutat pada pembacaan Al-Qur’an dan pengumandangan syair dan prosa. Dalam hal ini Ibnu Salam berkata: “Bashrah lebih dahulu menaruh perhatian terhadap kaidah-kaidah bahasa Arab” (Ibnu Salam, tanpa tahun:12). Senada dengan itu, Ibnu Nadim(dalam Dlaif, 1968:20) mengatakan: “Saya lebih mengutamakan pendapat ulama Bashrah, karena dari merekalah Ilmu Nahwu mula-mula dipelajari.
C. Tokoh – tokoh Nahwu Basrah.
Generasi Pertama
1. Abul Aswad Ad-Duali adalah orang pertama yang menyusun ilmu Nahwu setelah mendapat rekomendasi dari Ali r.a. Abul Asawad meninggal di Bashrah pada tahun 69 H.
2. Abdurrahman bin Hurmuz adalah orang pertama yang menyusun bahasa Arab dan dialah orang pertama yang paling tah ilmu nahwu dan seorang keturunan Quraisy wafat pada tahun 117 H.
Generasi Kedua
1. Yahya bin Ya’mur Al-Udwan Al-Laitsi
2. Maimun Al-Aqran
3. Anbasah Al-Fil
4. Nashr bin Ashim Al-Laitsi (wafat pada tahun 89 H)
Generasi Ketiga
1. Abdullah bin Abu Ishak
2. Abu Umar bin Ula (wafat pada tahun 154 H.)
3. Isa binAmr ats-Tsaqfi
Generasi Keempat
1. Al-Akhfa al-Akbar
2. Al-Khalil bin Ahmad
3. Yunus bin Habib
Generasi Kelima
1. Sibawaih
2. Nahsyal bin Hurry
3. Al-Akhthal
4. Al-Yazidy
Generasi Keenam
1. Al-Akhfasy al-Awsath
2. Qathrab
Generasi Ketujuh
1. Al-Jurmy (wafat pada tahun 225 H)
2. At-Tauzy wafat pada tahun 230 H)
3. Al-Maziny (wafat pada tahun 249 H.)
4. Abu Chatim as-Sijistany (wafat pada bulan Rajab tahun 255 H.)
5. Ar-Riyasyy (wafat pada tahun 257 H)
D. Dasar hukum pengembangan Ilmu Nahwu
Basrah Mengembangkan Ilmu Nahw. Pada awal perkembangannya, nahw masih merupakan ilmu dengan lingkup yang kecil. Abu al-Aswad menemukannya dan kemudian dikuatkan oleh Imam Ali ra. Ilmu ini mendapat iklim yang bagus untuk berkembang di Basrah sesuai dengan keadaan Basrah waktu itu. Ilmu nahw sangat diperlukan di Basrah karena sangat banyak kesalahan bahasa di sana. Kaum muslim non Arab di Basrah sangat membutuhkan ilmu nahw untuk memperbaiki bahasa, menghilangkan pengaruh bahasa asing, mendalami agama Islam, dan meningkatkan kedudukan mereka di kalangan orang Arab. Setelah Abu al-Aswad membangun sistematika ilmu nahw, ternyata orang Arab juga membutuhkannya dalam berbahasa. Setelah masa Abu al-Aswad, perbedaan mulai timbul di antara para muridnya, seperti ‘Abdurrahman bin Hurmuz, Maimun al-Aqran, ‘Anbasah al-Fil, Yahya bin Ya‘mur, Nasr bin ‘Asim, dan juga para murid berikutnya, seperti ‘Isa bin ‘Umar, Abu ‘Amr bin al-‘Ala, dan Yunus bin Habib. Adapun metode yang di gunakan dalam penyusunan ilmu nahwu dapat di lihat di bawah ini:
1. Al- Sama,a
Istilah al- Sama,a di gunakan dalam dua konteks yaitu pembuatan dan penggunaan bentuk kata di yang dasarkan pada apa yang biasa di gunakan dan di dengar langsung dari kalam arab yang faseih dan sesuai dengan kaidah nahwu dengan berbagai metode penyusunanya. Al- sama,a juga mejadi landasan teori ulama basrah dalam penyusunan ilmu nahwu. Namun itu bukan satu- satunya metode yang di gunakan.
Abu al-Aswad memakai cara ini ketika Bani Qusyair mempertanyakan masuknya dia ke dalam kelompok Syiah. Kemudian Abu al-Aswad mengucapkan sebuah syair yang berbunyi
ولست بمخطئ إن كان غيا فإن يك حبهم رشدا أصبه
Syair ini adalah bukti bahwa Abu al-Aswad tidak ragu-ragu. Pendapat Abu al-Aswad terkait dengan hak untuk berbeda pendapat. Dia menggunakan ayat al-Qur’an sebagai dalil, yaitu ayat yang berbunyi:
وإنا أو إياكم لعلى هدى أو فى ضلال مبين (سبأ : 24)
Pada kesempatan yang lain, Abu al-Aswad juga menjelaskan bolehnya menggunakan perkataan لولاي . Hal ini sesuai dengan sebuah syair yang berbunyi:
وكم موطن لولاي طيحت كما هوى # بأجرامه من قنة النيق منهرى
2. Al- Qiyas
Peletak Dasar metode qiyas dalam ilmu nahwu adalah Abdullah ibn Ishaq al-handrami (W. 177H) Beliaulah yang pertama mengembangkan qiyas (analogi) dan pemikiranya mengenai ilat. Sejak itulah berkembang dengan nuansa qiyas ini juga menjadi pilar atau dalil penting dalam perumusan kaidah ilmu nahwu. Menurut Abu al- barakat al- anbari menurutnya bahwa pada dasarnya nahwu itu semuanya qiyas dan orang yang mengingkari qiyas berarti juga mengingkari nahwu.
Qiyas memperoleh momentumnya ketika ilmu keislaman mulai muncul seperti ilmu kalam, ilmu Fiqh dan nahwu bersentuhan dengan pemikiran filsafat, dan mencapai puncaknya pada masa al- Ma,mun dan sesudahnya nahwu berubah dari corak tahlimi menjadi ilmi dan pada segi tertentu cendrung terpengaruh gramatika tradisonal yunani yang menekankan pada aspek tahlil (pemberian argumentasi, ataupun alasan dalam fenomena kebahasaan ) yang kemudian dalam bahasa arab di kenal juga dengan amil.
Kemudian ulama nahwu banyak membuat rumusan – rumusan ilmu nahwu yang di nilai sangat rumit dan tidak fungsional yang kemudian berimplikasi terhadap metode ilmi itu sendiri terhadap pengajaranya yang tidak lagi di posisikan sebagai wasilah (media) melainkan tujuan bahasa itu sendiri yang tidak menyentuh pada aspek pemahaman bahasa sebagai media berkomunikasi. Yang di peroleh dengan metode – metode sebelumnya yang cukup berhasil dalam mengembangkan pembelajaran ilmu nahwu. Tetapi metode Qiyas banyak di gunakan ulama – ulama mazhab Kufah. Di bandingkan basrah.
3. Al- Istihsab
Sesuai dengan namanya istihsab (taking along, considering the origin), berkaitan erat dengan metode al- ashal beristihsab dalam perumusan kaidah nahwu berarti merujuk kembali kepada landasan hukum asal kalimat, menurut ibnu al- anbari mendefinisikan istihsab sebagai mempertahankan kondisi lafazh tetap kepada asalnya ketika tidak ada dalil naqli tentang asal kalimat tersebut dan metode ini termasuk metode yang lemah dan awal kemunduran perkembangan ilmu nahwu. Karena di anggap stagnan dalam study ilmu nahwu.
4. Ijmai
Secara bahasa berarti kesepakatan ulama – ulama ahli nahwu khususnya basrah yang menjadikan Rujukan Al-Quran sebagai Landasan dalam penyusunan Gramatika ilmu bahasa Arab (Nahwu). Mengacu kepada aliran Qiro,at tujuh sebagai kunci awal dalam dalam pembentukan kaidah – kaidah tersebut. Penggunaan pendapat ulama terdahulu.
Hal ini misalnya yang terjadi pada ‘Abdullah bin Abi Ishaq yang membaca:
قل هو الله أحدٌ الله الصمد
Kemudian dia mendengar Nasr bin ‘Asim membacanya dengan cara:
قل هو الله أحدُ الله الصمد
karena bertemunya dua tanwin. ‘Abdullah mengatakan kepada Nasr bahwa ‘Urwah membaca ayat tersebut dengan tanwin, tetapi Nasr mengatakan bahwa bacaan ‘Urwah tidak baik. Maka ‘Abdullah membaca ayat tersebut tanpa tanwin seperti yang dikatakan oleh Nasr.
3. Perbedaan pendapat
Perbedaan pendapat ini terkait dengan prinsip-prinsip yang dirumuskan sendiri oleh para ahli nahw. Sebagai contoh adalah ‘Abdurrahman bin Hurmuz yang membaca ayat dengan bacaan:
أو يأتيهم العذاب قُبُلاً (الكهف : 55)
Hal ini berbeda dengan ‘Isa bin ‘Umar yang membaca:
أو يأتيهم العذاب قِبَلاً (الكهف : 55)
‘Abdullah bin Abu Ishaq juga membaca beberapa ayat dengan cara berbeda, misalnya:
يا ليتنا نردَ ولا نكذبَ بآيات ربنا ونكونَ من المؤ منين (الأنعام : 27)
والزانيةَ والزانيَ (النور : 2) dan والسارقَ والسارقةَ (المائدة : 38)
III. Penutup
Munculnya berbagi perselisihan mazhab, baik dalam fikih maupun kalam Khususnya nahwu jika dicermati, diantaranya, juga disebabkan oleh bahasa, dalam hal ini adalah masalah interpretasi teks (bahasa) al-Qur’an. Begitu pula dalam perselisihan politik, meskipun berlatar belakang sosial, ekonomi dan golongan, namun adakalanya pula timbul dari soal pemahaman teks (bahasa) agama. Itu sebabnya, aktifitas ilmiah pertama yang dilakukan dalam tradisi intelektual Islam adalah terkait dengan masalah kebahasaan seperti kodifikasi bahasa, meletakkan dasar-dasar linguistik dan merumuskan gramatikanya. Metode ilmiah yang digunakan dalam pembahasan bahasa ini lalu dijadikan mode dalam berbagai aktifitas intelektual lainnya. Karenanya, tradisi keilmuan Islam yang berkembang setelah ilmu bahasa sangat terwarnai oleh metode dan cara berpikir para linguist dan grammarian generasi pertama.
Oleh karena itu, pada bagian ini penting rasanya menelusuri kembali mula pertama aktifitas dunia kebahasaan yang kemudian disebut dengan ilmu nahwu, terutama yang terkait dengan penggagas disiplin tersebut dan perkembangannya.
Berbagai literatur Arab yang membahas historisitas nahwu hampir dapat dipastikan bahwa pada umumnya memiliki nuansa pengkajian yang seirama, yaitu terfokus pada dua hal: peletak dasar (penggagas) disiplin nahwu, dan kedua latarbelakang kelahirannya. Terkait dengan soal pertama, perbincangan yang mewarnai berbagai literatur Arab berkisar pada “pro-kontra” dalam memastikan nama utama yang dianggap sebagai penggagas ilmu nahwu ini. Paling tidak terdapat lima nama yang disebut-sebut secara kontroversial sebagai panggagasnya, yaitu; Abu al-Aswad al-Du’ali, Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khattab, Abdurrahman bin Hurmuz dan Nashr bin Ashim al-Laitsi.
Kajian ini tidak akan larut dan terjebak pada kontroversi di atas, sebab hampir dapat dipastikan semua nama yang tersebut tadi memiliki peran masing-masing dalam membidani kelahiran dan pertumbuhan nahwu. Abu al-Aswad al-Du’ali dan para muridnya yaitu Anbasah al-Fil, al-Aqran, Nashr bin Ashim dan Yahya bin Ya’mur, misalnya, dalam berbagai literatur diakui sebagai penggagas awal ilmu nahwu. Abu Aswad al-Du’ali berjasa merumuskan “i’rab” dan pembagiannya, semenatra para muridnya mengembangkannya dan menemukan istilah-istilah teknis semisal “al-mubtada’, al-fa’il dan al-maf’ul”. Kemudian murid dari para murid Abu Aswad terutama Ibnu Abi Ishaq al-Hadhrami, Isa bin Umar al-Tsaqafi dan Abu Amr bin al-Ala’ lebih jauh mengembangkan teori-teori yang telah dirintis di atas dengan cara membuat rumusan tatabahasa yang sedikit lebih luas dengan melakukan penelitian mendalam mengenai karakter bahasa Arab, ia juga dianggap sebagai penggagas metode “ta’lil dan qiyas” dalam nahwu.
Lebih dari itu, generasi ini juga telah membukukan teori-teori mereka seperti yang dilakukan oleh Isa bin Umar dalam karyanya”Kitâb al-Jâmi’ dan Kitâb al-Mukammil Sementara terkait dengan latar belakang yang mendorong lahirnya ilmu nahwu ini hampir semua literatur yang tersedia sependapat yaitu disebabkan karena semakin meluasnya kesalahan-kesalahan berbahasa secara baik dan benar menurut standar bahasa Arab yang fasih, atau yang lebih akrab disebut dengan istilah “al-Lahn”.
Terlepas dari faktor utama yang mendorong proses ilmiah bahasa Arab (kodifikasi dan perumusan gramatikanya), misalnya saja demi menjaga kemurnian bahasa al-Quran atau karena meluasnya “lahn” seperti di tengah masyarakat seperti disinggung di atas, atau siapapum penggagas utama cabang pengetahuan nahwu ini, yang pasti aktifitas ilmiah tersebut telah menjadi catatan penting dalam sejarah intelektual Islam yang menandai adanya suatu perubahan radikal dalam dunia kebahasaan Arab. Aktifitas intelektual tersebut telah merubah bahasa Arab dari sebuah bahasa non ilmiah (tidak dapat dipelajari dengan metode ilmiah) menjadi bahasa ilmiah, bahasa yang memiliki aturan dan sistem seperti lazimnya obyek ilmiah lainnya. Demikianlah makalah ini saya sampaikan sebagai penutup dari pembahasan- pembahasan sebelumnya masih banyak kekurangan yang perlu di kaji kembali lebih mendalam.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tammam Hasan اصول النحو ulumul kitab
2. Muhbib Abdul Wahab “pemikiran linguistic Tammam hasan Dalam Pembelajaran Bahasa arab” UIN Jakarta Press.Cet. 1 th 2009.
3. Al –Syayuthi, Jalalu al- Din, Kitab Al iqtirah fi ilm Ushul al- Nahwu, Beirut: Dar al Qutb ilmiyah.
4. Jalaluddin Abdurahman Ibn abi bakr. Al –Syayuthi, Jalalu al- Din, Kitab Al iqtirah fi ilm Ushul al- Nahwu, Beirut: Dar al Qutb ilmiyah.
Tuesday 17 October 2017
ALKITAB (BIBLE) Sejarah Terjadinya dan Perkembangannya Serta Hal-hal yang Bersangkutan
ALKITAB (BIBLE)
Sejarah Terjadinya dan Perkembangannya
Serta Hal-hal yang Bersangkutan
oleh Prof. H.S. Tharick Chehab
------------------------------------------------------------
PRAKATA
------------------------------------------------------------
Atas anjuran Bapak Prof. Dr. A. Mukti Ali, Menteri Agama RI,
untuk membukukan aneka brochure dan diktat, saya manfaatkan
kesempatan ini guna meng-up-to-date-kan bahan-bahan ilmiah
yang tersurat di dalam buku-buku saya yang terdahulu, dan
memperluasnya sesuai dengan pertumbuhan terakhir sebagai
hasil research dan penemuan archeologis dan para ahli dalam
bidangnya masing-masing
Juga nilai ilmiah dari Perjanjian Lama adalah lebih
obyektif, karena tulisan saya tentang hal ini melulu
diperoleh dari ulama-ulama Yahudi; jadinya tidak terpengaruh
oleh faham gerejani.
Buku ini yang jauh dari pada sempurna dan Insya Allah akan
disusul dengan koreksi para rekan hendaklah merupakan suatu
landasan bagi calon muballighin untuk memperdalam studinya
dalam bidang dakwah ke dalam dan ke luar Ummat Islam.
Demikianlah do'a saya dengan segala rendah hati.
Jakarta, Agustus 1974.
Penulis
------------------------------------------------------------
PENDAHULUAN
------------------------------------------------------------
Nama "Bijbel" diterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan kata
Arab "Al-Kitab," nama yang dapat menyesatkan orang yang
kurang mengerti, karena nama itu dapat juga diartikan
"Antara lain Qur'an." Mungkin sekali dipilihnya kata
Al-Kitab karena Al Qur'an menamakan Ahl el-Kitab umat-umat
yang telah diberi petunjuk Ilahi, seperti ummat Nabi Musa
dan Nabi Isa, tetapi tidak menerima Nabi Muhammad s.a.w.
Bijbel terdiri dari buku-buku kanonik, yaitu buku-buku yang
dianggap suci oleh gereja pada umumnya. Kalimat "kanon"
berarti "wet keagamaan (kudus)," sedangkan kalimat Arab
"qanun" berarti "wet bukan keagamaan (administrative)."
Bijbel terbagi atas "Perjanjian Lama," yaitu juga kitab
sucinya ummat Yahudi, dan "Perjanjian Baru," yaitu
kitab-kitab yang diterbitkan oleh gereja Nasara kuna
"Perjanjian Lama" terdiri dari lima kitab yang katanya
berasal dari Nabi Musa, dan yang dinamakan Thora (Taurat,
Torat) atau Pentateuchus, 17 aneka kitab (Ketubim), termasuk
Zabur, dan 17 kitab nabi-nabi (Nebiim). "Perjanjian Lama"
ini disusun oleh banyak orang selama berabad-abad;
bagian-bagian yang termuda bertarikh kira-kira dari tahun
300 S.M. Kelima kitab Pentateuch itu, ialah Kitab Kejadian
(Genesis), Kitab Keluaran (Exodus), Kitab Imamat orang Lewi
(Leviticus), Kitab Bilangan (Numeri) dan Kitab Ulangan
(Deuteronomium).
"Perjanjian Baru" terdiri dari 4 buah karangan Injil, yaitu
masing-masing dari Matius, Markus, Lukas dan Yahya, lalu
Kisah perbuatan Rasul-rasul, 21 buah Surat kiriman termasuk
14 buah dari Paulus, dan sebuah bab Wahyu. "Perjanjian Baru"
ini tersiar antara akhir abad pertama dan akhir abad II, dan
tersusun pada akhir abad IV.
Autographa, yakni naskah-naskah asli, dari "Perjanjian Lama"
dan "Perjanjian Baru" tidak ada; hanya ada aneka codices,
yakni salinan-salinan kuna, yang berlain-lainan, dan oleh
karenanya senantiasa menderita perubahan dalam teks dan
terjemahannya.
Adapun riwayat perkembangan terjemahan, baik terhadap naskah
maupun makna berubah-ubah.1 Pada tahun 1881 ketika para
penterjemah Protestan dari King James Version of the Bible
(1607 - 1611) dapat memeriksa Codex Alexandrinus dan Gereja
Timur dan Codex Vaticanus dan Roma yang sebelumnya orang di
luar Gereja Roma Katolik tidak dibolehkannya, dan setelah
para penterjemah di atas menyusun kembali
manuscript-manuscript Yunani, menemukan 6000 kesalahan dan
seperempat dari padanya berubah maknanya. Ini oleh karena
digunakan salinan lain dan salinan naskah Yunani yang asli.
Mereka mengunakan naskah Yunani yang salah dan Etienne
(1550).
Tentang hal ke-empat Injil (berita baik) yang kanon,
tertulis dalam bahasa Yunani sehari-hari (Griek Koine), ini
dikenal orang dalam sesuatu bentuk pada abad kedua sebagai
kisah-kisah belaka. Menurut Peak's Commentary on the Markus
kira-kira tahun 65 - 70; Matius kira-kira 85; Lukas
kira-kira 90 - 95; Yahya kira-kira 110. Karena ummat Nasrani
kuna percaya bahwa akhir zaman sudah sangat dekat, maka
tidak terdapat tulisan-tulisan yang berupa sesuatu standard.
Semula juga dinamakan tulisan-tulisan (injil) ini
"memoires" yakni kisah-kisah, belum dikandung maksud
menamakannya "injil." Lambat-laun tulisan-tulisan
membanyak, hingga timbul pertentangan-pertentangan mana yang
suci (Kanon) dan mana yang harus diragukan/ditolak
(apocrypha), hal mana didiskusikan di beberapa muktamar
gereja.
Baru pada Muktamar Kartago yang Ketiga pada tahun 397,
dimana turut hadir Agustinus, dapat dipastikan Kanon dan
Perjanjian Baru. Menurut Al-Haj Khwaja Nazir Ahmad "Jesus in
Heaven on Earth," halaman 14 dan 15, cara menentukan Kanon
agak menggelikan. Para uskup pada muktamar, meskipun
bersembahyang terus-menerus dengan khusyuknya, tak dapat
berkat Ilahi akan suatu keputusan yang sama.
Akhirnya, atas saran dari pada seorang uskup, segala kitab
diletakkan di atas sebuah meja dan para uskup duduk di
sekitarnya dengan mata tertutup, sambil memohon petunjuk
Ilahi atas nama Yesus Kristus. Ketika selesai bersembahyang
dan membuka mata ditemukan di atas meja ke-empat injil dan
kitab-kitab keajaiban yang Kanon dari Perjanjian Baru.
Seorang dalam kamar yang membuat keajaiban itu atas nama
Yesus Kristus: demikianlah terjadi penemuan Kanon dari
Perjanjian Baru.
Pembagian atas bab-bab dilaksanakan oleh Kardinal Hugo de S.
Caro pada tahun 1236, dan pembagian atas ayat-ayat oleh
Robertus Stephanus pada tahun 1551.
Salinan tulisan tangan (codices) dalam bahasa Yunani
sehari-hari yang tertua ada tiga buah: (1) Codex Sinaiticus
atau Alpha yang ditemukan oleh Tischendroff di Jabal Sina
pada tahun 1859 dan yang katanya dari abad IV. (2) Codex
Alexandrinus yang ditemukan oleh Cyril Luker, Patriach dari
Konstantinopel (Istambul), pada tahun 1621 dan yang katanya
dari abad V, sekarang berada di British Museum, (3) Codex
Vaticanus yang katanya dari abad IV. Masing-masing yang
tersebut itu tidak lengkap dan berlain-lainan. Tulisan
tangan (manuscript) yang dikenal sebagai Codex Ephraemi Syri
dan Codex Bezae mempersulit banyak hal, karena
perbedaan-perbedaan dalam perkara-perkara yang penting2
Misalnya Kisah Perbuatan Rasul-rasul 1:1-3. "I Composed the
first book, O Theophilus, on all that Jesus, from the
beginning, did and taught, until the day when, having given
command to the apostles, whom he had chosen by the Holy
Spirit, he was taken away. They also it was to whom he
presented himself alive after his passion by many proofs
..." (Codex Alexandrinus).
"I composed the first book, O Theophilus, on all that Jesus,
from the beginning did and taught, until the day when he was
taken away, having given command to the apostles whom he had
chosen by the Holy Spirit, and to whom he gave orders to
preach the Gospel.. They also it saw to whom he presented
himself .." (Codex Bezae)
Kedua naskah tersebut tidak sama. "He was taken away" dalam
Revised Standard Version "he was taken up" kedua-duanya
artinya "ia diangkat, dinaikkan," dan di Al-Qur'an 4:158
"Allah mengangkatnya kepadaNya," semua ini tidak mengatakan
bahwa Yesus terbunuh mati. Nyatalah bahwa ayat "he gave
orders to preach the Gospel," adalah tambahan belaka.
Fasal 5:7 dari "Surat Kiriman Yang Pertama dari pada
Yohanes" dari "Authorized King James Version" yang berbunyi:
"Karena tiga yang menjadi saksi disurga, yaitu Bapa dan
Kalam dan Rohulkudus, maka ketiganya itu menjadi satu" tak
dapat ditemui dalam codices yang lebih tua, pun tidak dalam
terbitan akhir, yakni dalam "Revised Standard Version."
Pula dalam Matius 28:19 dan Markus 16:15, 16 yang suruh
jadikan sekalian bangsa, murid serta membaptiskan dengan
nama Bapa, dan Anak dan Rohulkudus, adalah ayat tambahan
belaka di kemudian hari, karena ayat-ayat tersebut tidak
terdapat dalam codices yang lebih tua. Ayat-ayat inilah yang
menyebabkan ajaran Kristus yang semula hanya terbatas kepada
Bani Israil, menjadi missionary dan dari Monotheisme menjadi
Trinitarisme.
Terjemahan Latin, termasuk Vulgata, terbagi atas golongan
Afrika dan golongan Eropa. Codex Babiensis, Codex Palatinus,
Codex Floriacenis dan beberapa lagi termasuk golongan
Afrika, sedangkan Codex Vercellensis, Codex Veronansis,
Codex Monacensis dan lebih kurang 8.000 manuscript lagi
termasuk golongan Eropa. Ada lagi terjemahan-terjemahan
Syriac (Siryani), Mesir, Armani, Habasyi, dan sebagainya.
Di bawah Kardinal Ximenes dicetak pada tahun 1514 Perjanjian
Baru dalam bahasa Griek. Pada tahun 1516 Erasmus keluarkan
terbitan lain. Pada tahun 1551 dan dicetaknya pada tahun
1624 Stephanus mengeluarkan naskah baru yang berayat.
Sebagai hasil dan penyelidikan atas tulisan-tulisan tangan
kuna timbul pada tahun 1881 naskah dari Westcott and Host,
dan pada tahun 1901 dari Nestle; kesemuanya ini menyebabkan
tambahnya kekusutan. Perbaikan naskah terus-menerus terjadi
hingga saat ini, berkat ijtihad dan kemajuan para
penterjemah dalam bahasa Griek, dan bahasa-bahasa kuna lain.
Kata "parakletos" yang semula diterjemahkan "Comforter,
Trooster, Penghibur" kemudian diperbaiki dengan "Counsellor,
Penolong (pembela perkara, lihat halaman 184 "Tafsiran Injil
Yahya" oleh Dr. J. Verkuyl). Pembela perkara Yesus di
hadapan ummat Yahudi yang menolaknya sebagai Al-Masih tidak
lain adalah Nabi Muhammad s.a.w. yang digelari Al-Amien (Roh
Kebenaran - Bijbel).
Walaupun para theolog semua mengetahui tentang sejarah
Bijbel dengan kerusakan-kerusakannya, namun Gereja Reformasi
tetap berpegang teguh padanya. Katanya "sola Scriptura,
hanya Kitab Suci," yakni bahwa Bijbel itu adalah
satu-satunya pedoman dan satu-satunya batu-ujian, pada mana
harus di-ukur hayat Nasrani. Apa yang bagi Gereja
Roma-Katolik merupakan "tradisi gereja" adalah bahwa Gereja
Roma-Katolik mempersamakan kekuasaan tradisi gerejanya
dengan kekuasaan Kitab Suci. Dengan kata lain bahwa tradisi
mempunyai kekuasaan de facto atas Kitab Suci, dan
sesungguhnya tradisi Roma-Katolik telah mendesak kekuasaan
Bijbel, walaupun dibantahnya.3
Adapun Sekte-sekte Kristen lain yang bergereja
sendiri-sendiri, seperti "Pantekosta," "Advent," "Christian
Science," "Saksi Yehova," dan seterusnya, jemaatnya
mempunyai, di samping Bijbel, juga kitab sucinya
masing-masing, jadi tidak lagi "sola Scriptura."
------------------------------------------------------------
JUZ I: KITAB SUCI YAHUDI "PERJANJIAN LAMA"
------------------------------------------------------------
1. BANGSA DAN BAHASA ARAB
------------------------------------------------------------
Tak perduli ras dan bahasa, menurut para sarjana dalam
segala bidang, penghuni jazirah Arab dinamakan bangsa Arab;
baik yang nomadic maupun yang sedentary. Para historicus
mencatat, sebagai hasil riset mereka, bahwa penghuni di
jazirah Arab ini dari zaman ke zaman disusul oleh
gelombang-gelombang anak suku, yang akhirnya melahirkan tiga
kelompok besar bangsa Arab, yaitu:
(1) "ARAB ARIBA" atau "BADIA" (Les Arabes Primaires) seperti
Kaum Ad, Tsamud, Amalik, Tasm, Bani Yadis, Kusyit dan
lain-lain.
(2) "ARAB MUTARRIBA" (Les Arabes Secondaires) seperti Bani
Kahtan, atau Yoktan bin Heber (catatan: Heber berasal dari
kata "Abra" atau "Ibra" yang berarti "orang seberang"), Bani
Himyar dan lain-lain.
(3) "ARAB MUSTA'RIBA" (Les Arabes Tertiaires) seperti
misalnya Keturunan dari Nabi Ismail bin Ibrahim a.s., antara
mana adalah suku-suku bangsa Koreisy pada kira-kira tahun
400 M.
Sebagaimana lazimnya di mana-mana, maka yang kuatlah
memerintah atas yang lemah. Demikianlah Bani Kahtan
menaklukkan kaum Ad. Kemudian Raja Khozar el-Ahmar, dalam
Kitab Perjanjian Lama KEDOR LAOMER, dari Elam menguasai kaum
Thamud yang berdiam di gua-gua. Raja Malik el-Sadik, dalam
Perjanjian Lama MELKHIZEDEK dari kaum Salem dan Jurhum dari
kaum Kahtan, kemudian lambat-laun dihirup oleh keturunan
dari Nabi Ismail a.s. Keturunan dari Nabi Ismail a.s. inilah
yang kemudian nyaris dibasmi oleh Bukhtanasr (NEBUKADNEZAR),
Raja dari Babylonia.
Demikianlah suatu sketsa singkat terjadinya bangsa Arab,
baik ethnic maupun linguistic.
LINGUA FRANCA DI BENUA ARAB
------------------------------------------------------------
Bahasa pergaulan dan bahasa pengantar di seluruh benua Arab,
yang merupakan lingua franca, adalah bahasa Aramiya
(ARAMAIC) yang hidup dan berkembang dalam aneka dialek.
Dikenal antara lain dialek Kildani, dielek Kanaanit, dialek
Funisia (PHOENICIAN), dialek Moabit, dialek Siryani (atau
Assyrian/Syrian), Syriac, Edomit dan lain-lain. Karenanya,
maka lambat laun cara menulisnya pun berkembang lain-lain
(gradual modification of the script).
ABRAM, yang tergolong Arab Mutaarriba, bermula tinggal di
kampung UR, wilayah Kildani, kini Iraq Selatan. Karenanya ia
berbahasa Aramiya dengan dialek Kildani. Pada lebih kurang
tahun 1.750 S.M. ia pergi hijrah (atas perintah Allah) ke
Kanaan, kini Palestina/Israel. Di sini ia bertemu dengan
kaum yang juga tergolong dalam rumpun Arab Mutaarriba,
tetapi berbahasa Aramiya dengan dialek Kanaanit. Orang-orang
Kanaan ini menamakan Abram dan pengikut-pengikutnya ABRAHAM
atau IBRAHIM, yang berarti "orang seberang." Hal ini
disebabkan tidak lain dan tidak bukan karena beliau
"menyeberangi" sungai El-Furat (EUPHRAT). Dari tesis ini
kiranya dapat ditarik suatu kesimpulan bahwasanya tidak ada
bahasa "orang seberang," atau lebih tegas lagi tidak ada
bahasa Ibrani (Hebrew); karena perkataan "Ibrani" ini
artinya "orang seberang" dalam bahasa Aramiya dialek
Kanaanit. Bahwa kemudian orang-orang seberang ini (dialek
Kildani) dalam proses perkembangan sejarah lambat-laun
menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang berdialek
Kanaanit, adalah suatu kewajaran.
GELAR MENANG ATAS NAMA ASELI
------------------------------------------------------------
Adalah suatu kenyataan bahwa nama gelaran yang dijuluki oleh
orang-orang Arab senantiasa menang atas nama aselinya.
Demikianlah diketahui bahwa keturunan Nabi Ya'kub a.s.
dinamakan Bani Israel, dan bukannya Bani Ya'kub. Lebih
terkenal nama Bani Koreisy dari pada nama aseli Fihr untuk
keturunannya. Selanjutnya nama-nama gelar Zulkifli,
Zulkarnain, Ashabil Fil, Ahl el-Kitab lebih terkenal dari
pada nama aseli mereka. Adalah menarik untuk ditambahkan di
sini bahwa nama-nama individuil seringkali berbentuk
theophorous.
Adapun Israel, gelaran yang diberikan untuk Nabi Ya'kub a.s.
berasal-usul dari suatu pertengkaran sengit antara dia
dengan saudara kembarnya Isu (ESAU). Untuk menyelamatkan
dirinya Ya'kub ber-"isra," yakni berjalan pada malam hari ke
negeri pamannya, Laban, di kampung Ur, di distrik Kildani,
Iraq. Karena berisra inilah keturunan Nabi Ya'kub a.s.
kemudian dinamakan Bani Israel, gelaran mana dikukuhkan
kembali dalam TORAH oleh Nabi Musa a.s.
2. EMIGRASI DARI SEMENANJUNG ARAB KE MESIR
------------------------------------------------------------
Antara tahun 1700 sampai dengan 1550 S.M. negeri Mesir
dikuasai oleh anak suku HYKSOS, yang juga dikenal dengan
gelaran "Raja-raja Padang Pasir" atau "Raja-raja Gembala."
Anak suku Hyksos ini masuk dalam golongan ARIBA MUTARRIBA
yang berbahasa Aramiya dengan dialek Kanaanit. Ketika musim
kemarau yang terlampau lama melanda Kanaan, dua atau lebih
dari anak suku keturunan Ya'kub diizinkan oleh Raja Hyksos
untuk berhijrah ke delta sungai Nil (GOSYEN) yang subur.
Tidak mustahil bahwa kebaikan dari Raja Hyksos ini adalah
karena mereka sama-sama berasal dari Kanaan.
Tetapi ketika pada tahun 1550 S.M. timbul suatu
pemberontakan yang berhasil menggulingkan dinasti Hyksos,
seraya mengusir kaum Hyksos dari Mesir, maka saat itu
dicatat sebagai permulaan masa penderitaan bagi keturunan
dari suku-suku Bani Israel.
Walaupun keturunan suku-suku Bani Israel hidupnya ekslusif,
namun setelah mereka berdiam selama lebih kurang 500 tahun
di Gosyen, Mesir, maka bersatu-padulah (SYNCRETISME) dalam
banyak hal. Seperti nama-nama khas Mesir untuk nama
perorangan, percampuran adat-istiadat dan bahasa, hingga
boleh dikatakan terlupalah dialek asalnya, yakni dialek
Kanaanit.
Pada masa itulah Nabi Musa dilahirkan. Ia dipungut dari kali
NIL oleh seorang Puteri Firaun, kemudian diangkatnya sebagai
anak. Dengan demikian ia (Musa) dibesarkan, dididik dan
diajar di istana Fir'aun Rameses II. Sudah barang tentu Nabi
Musa terpengaruh oleh alam lingkungan istana. Tidak
diragukan lagi bahwa ia berfikir dan berbicara dalam bahasa
Koptik Kuna dan menulis dengan aksara hieroglyphe.
3. SEPULUH FIRMAN (DECALOGUE) DAN TAURAT
------------------------------------------------------------
Akhirnya pada tahun 1230 S.M. Firaun Merneptah mengizinkan
Bani Israel, di bawah pimpinan Nabi Musa a.s. dan kakaknya
Nabi Harun a.s., ke luar meninggalkan Mesir. Oleh karena
Nabi Musa memang berfikir dan berbicara dalam bahasa Koptik
Kuna, dengan demikian tidak mahir menguasai bahasa awam Bani
Israel, maka atas dasar itulah ia dibantu oleh Nabi Harun
yang berbicara logat awam untuk mendampinginya dalam
memimpin Bani Israel ini. Pada tahun itulah, kedua loh yang
berisi kesepuluh firman diwahyukan kepada Musa selama 40
hari di puncak gunung Sinai.
Menjadi pertanyaan yang besar sekali, apakah kedua loh yang
berisikan Kesepuluh Firman itu ditulis dalam bahasa Ibrani
sebagaimana diaku-aku? Atas dasar analisa di atas, maka
tiada sangsi lagi bahwa kedua loh itu sudah pasti ditulis
dalam bahasa Koptik Kuna dengan menggunakan aksara
hieroglype dan bukannya dalam bahasa dan huruf Ibrani yang
memang tidak pernah ada. Pengakuan para theolog Nasara yang
menyatakan bahwa kedua loh batu yang aseli dan Nabi Musa
tidak akan diketemukan, kiranya memperkuat argumentasi di
atas tadi.
Nasib kedua loh yang mengandung Kesepuluh Firman yang
tersurat dalam Torah turut dibumi-ratakan dengan Heikal
Suleiman, di mana Torah itu disimpan di mihrabnya, oleh
tentara Raja Bukhtanasr pada tahun 586 SM.
Kemudian, kira-kira antara tahun 458-444 S.M., Kelima Kitab
Nabi Musa a.s. disusun kembali apa yang teringat oleh Uzair
(EZRA) dalam dialek Kildani. Salinan inilah yang disimpan di
mihrab Heikal Suleiman yang dibangun kembali oleh
Zerubbabel. Oleh karena pada masa-masa itu orang-orang di
Yerusalem sudah tidak mengerti lagi dialek Kildani, maka
senantiasa didampingi oleh seorang penterjemah (TARGUM atau
TARJUM) untuk menterjemahkannya ke dialek Kanaanit, satu
suku bahasa Aramiya. Nasib dari Torah yang disusun oleh
Uzair pun tidak mujur. Pada tahun 63 S.M. Panglima Pompeyus
dari Kekaisaran Romawi merebut Yerusalem. Ketika pada tahun
70 S.M. timbul pemberontakan terhadap kekuasaan Romawi, maka
Panglima Titus, putera Kaisar Verpasianus, membumiratakan
kembali Yerusalem serta membakar habis Heikel Suleiman serta
perpustakaan-sucinya, termasuk di antaranya Kitab Suci
tulisan Ezra.
4. ASAL-USUL NAMA YAHUDI (JEWS)
------------------------------------------------------------
Kerajaan Bani Israel bagian Selatan bernama Yuda atau Yehuda
dan penghuninya dinamakan kaum Yahudi. (Kaum Yahudi inilah
yang dibolehkan kembali ke negeri asalnya dengan firman
Rajadiraja Persia Cyrus II, putera Cambyses, pada tahun 538
S.M.). Nama Yahudi kemudian tetap diperuntukkan kepada
mereka yang MENOLAK kenabian dari Isa Al-Masih Ibnu Maryam
dan Injil serta MENUDUH Siti Maryam sebagai perempuan
pelacur dan Al-Masih sebagai anak zina dan akhirnya BERMAKAR
untuk menyalibnya. Kaum Yahudi inilah (International Jewry)
yang dikutuk baik dalam Injil maupun di dalam Al-Qur'an.
Mereka yang percaya menamakan dirinya NASARA, yakni KRISTEN;
sedangkan mereka yang kemudian menyaksikan akan kebenaran
Al-Qur'an dan Nabi Muhammad disebut Muslimin.
Dalam Perjanjian Lama, Ibrani (Hebrew) disebut "lisan
Kanaan" atau Yehudit (Jewish). Istilah "Ibrit" dibuat oleh
para Rabbani Palestina, dan ini adalah transliterasi dari
kata Aramiya: "Ibray," yang kemudian menjadi "IBRANI"
(Hebrew).4
Antara tahun 132 135 M. timbul pemberontakan terhadap
kekuasaan Romawi di bawah pimpinan Bar Kozibah. Namun
pemberontakan kaum Yahudi ini dapat dipatahkan oleh tentara
Romawi. Sebagai hukuman, maka Kaisar Hadrianus melarang kaum
Yahudi memasuki kota Yerusalem (Colonia Aelia Capitolina).
Mulai saat itu maka kaum Yahudi mulai meninggalkan
Palestina, bertebaran dan terpencar ke seluruh pelosok
dunia. Namun karena fitnah dan khianat orang-orang Yahudi
ini diusir dari Hejaz pada tahun 627 M., dari Suria pada
tahun 890 M.; dari Portugal pada tahun 920 M., dari Spanyol
pada tahun 1110 M., dari Inggris pada tahun 1290 M., dari
Perancis pada tahun 1306 M., dari Belgia pada tahun 1370 M.,
dari Czechoslovakia pada tahun 1380 M., dari Belanda pada
tahun 1444 M., dari Rusia pada tahun 1510 M., dari Italia
pada tahun 1540 M., dan dari Jerman pada tahun 1551 M.
Dari sana mereka kemudian memilih Turki sebagai donme (atau
thinmah = menjadi warganegara Osmania-Turki yang menerima
perlindungan) dan membayar jizyah sebagai imbalan. Setelah
itu lalu mereka memasuki aneka negara sebagai pedagang dan
ahli fikir. Antara tahun 1898 dan 1905 mereka
menyelenggarakan beberapa Konperensi secara rahasia.
Keputusan yang dikeluarkan oleh Konperensi pada tahun 1905
hingga kini masih tersimpan di Perpustakaan British Museum.
Sementara itu selama abad ke XIX mereka menyusun suatu
bahasa yang mereka namakan bahasa "IBRANI" tetapi pada
hakekatnya tidak lain dari pada bahasa "ARAMIYA MODERN."
5. LAHIRNYA KITAB SUCI YAHUDI
------------------------------------------------------------
Kitab Suci Yahudi yang kini dipergunakan adalah berdasarkan
atas teks MASSORAH. Renaissance dari Yudaisme baru timbul
ketika orang-orang Yahudi bebas menjalankan agamanya di
bawah kekuasaan Muslimin. Karenanya ulamanya tidak lagi
berbahasa Aramiya atau dialek Kildani, apalagi menulisnya,
mereka tidak dapat membaca aneka Kitab Sucinya. Oleh sebab
itu mereka hanya mengikuti tradisi lisan secara
turun-temurun.
Terpengaruh oleh peradaban, kebudayaan dan philology Arab,
para ulama Yahudi berkumpul untuk berusaha memelihara Kitab
Sucinya, yang diawali di Tiberias antara abad ke VI dan abad
ke IX, dengan mencoba-coba menghidupkan huruf-huruf mati dan
memberi titik-titik pada huruf yang bentuknya sama tetapi
ucapannya lain. Usaha ini diakhiri pada abad ke XI.
Terjemahan yang terbaru, yang dibantu oleh aneka saduran
yang terlebih dahulu dan musyawarah dengan ahli-ahli Yahudi,
ini digunakan baik oleh ORTODOX maupun REFORM JEWS yang
tersebar di seluruh dunia.
Setelah dibentuknya Persemakmuran Yang Kedua di bawah
pimpinan Ezra dan Nehemiah (lihat Kitab Nehemiah 8:8 dan
13:24), nyatalah betapa wajibnya TORAH itu ditafsir agar
semua orang dapat mengerti Kalam Tuhan. Para guru melihat
tafsiran ini sebagai sumber dari Tafsiran Aramiya Kuna yang
dikenal dengan nama TARGUM, yang semula disampaikan secara
lisan dan kemudian secara tertulis. Hal ini membuktikan
bahwa Bani Israel telah lupa akan bahasa Aramiya atau dialek
Kanaanit Kuna, yakni idiom yang digunakan di bagian besar
dari Asia Barat. Semua ini agak gelap seperti seluruh
sejarah Yahudi selama kekuasaan Persia (Iran).
Septuaginta, yakni terjemahan Greka (Yunani) adalah hasil
dari kontak Israil dengan peradaban Hellenistic yang
menguasai dunia pada masa itu; sedangkan terjemahan bahasa
Arab dilakukan oleh Gaon Saadya ketika banyak orang-orang
Yahudi berada di bawah kekuasaan Muslimin, dan terjemahan
Jerman dibuat oleh Mendelssohn dan madzhabnya pada permulaan
dari suatu zaman baru yang membawa orang-orang Yahudi ke
Eropa, di mana mereka itu berbicara suatu dialek Jerman,
yakni Yuddish.
Antara aneka terjemahan terdapat banyak keragu-raguan dan
perbedaan pendapat. Misalnya Philo dan orang-orang
Iskandariya, yang seagama dengannya melihat terjemahan
Septuaginta sebagai suatu karya dari lebih kurang 70 orang
yang diilhami, sedangkan para Rabbani Palestina berpendapat
bahwa Torah tidak dapat diterjemahkan. Ada cukup bukti bahwa
akibat dari aneka terjemahan itu kurang disukai, tetapi awam
terima saja dengan baik dari pada tidak faham sama sekali.
Perubahan terjadi selama dua generasi terakhir setelah
kontak dengan peradaban yang berbahasa Inggris. Para
penterjemah ke dalam bahasa Inggris, baik di U.S.A., maupun
di Inggris sendiri, ada banyak sekali. Dan tahun 1892-1901,
Jewish Publication Society of America membuat terjemahan
baru. Pada tahun 1908 badan tersebut bersama Central
Conference of American Rabbis mengeluarkan terjemahan lebih
baru di mana diperhatikan aneka saduran; baik yang baru
maupun yang kuna; teristimewa Septuaginta, saduran-saduran
dari Aquila, Symmachus dan Theodotion, Targum-Targum,
Pesyitta, Vulgata dan saduran Arab dan Saadya, juga
sindiran-sindiran dari tafsiran-tafsiran Yahudi dan para
ahli pada abad pertengahan. Pokoknya, Yahudi tidak mau
menerima interpretasi Kristen dan aneka terjemahan bukan
Yahudi (GOYIM) berada dalam Kitab Suci Yahudi, walaupun
mereka berhutang budi atas karya-karya terdahulu yang
dilaksanakan oleh Goyim, seperti oleh WYCLIFFE, TYNDALE,
COVERDALE dan sebagainya, sedangkan Vulgata, saduran Inggris
dan Douai, tetap digunakan orang-orang Katholik Romawi.
Adapun teks dan susunan Kitab-kitab Suci terjemahan, yang
sekarang menuruti tradisi Yahudi, terbagi atas tiga juz,
yakni:
1. HUKUM (Law, Torah, Pentateuchos),
2. NABI-NABI (Prophets, Nebi'im), dan
3. TULISAN-TULISAN (Writings, Ketubim ).
Dalam Nebi'im dan Ketubim, susunan Kitab-kitabnya
berbeda-beda dalam tulisan atau antara para ahli Yahudi;
namun demikian tidak ada kitab yang dipindahkan dari
juz-juznya. Misalnya Kitab-kitab Rut, Nudub Yermia dan
Daniel terdapat di juz Ketubim, dan tidak di juz Nebi'im
seperti halnya dalam saduran-saduran Goyim.
Yang pertama mengatur segala-galanya, jumlah hurufnya dan
seterusnya serta pengumpul semua catatan-catatan yang
dikenal sebagai MASORAH, adalah Yakob ben Haim Ibn Adoniyah,
penerbit dari Kitab Suci Rabbani yang kedua. Kini ada banyak
ulama yang bekerja dalam bidang ini seperti misalnya Wolf
Heidenheim, S. Frensdorff, S. Baer dan C.D. Ginsburg; teks
yang terakhir ini banyak digunakan di Synagoge.
Karena penterjemahnya bukan penyalin suatu teks, maka para
Rabbani menemukan 18 tempat di mana penulis dengan sengaja
merubah teks dengan dalih agar dapat difahami orang.
Orang-orang Yahudi Samaritan hanya menggunakan Torah dan
menolak Nebi'im dan Ketubim. Mereka lebih tekun akan ajaran
Nabi Musa a.s. dalam kepercayaannya dari pada orang-orang
Yahudi yang meninggalkan ajaran-ajaran kuna dari Israel.
Orang-orang Katolik, baik Gereka maupun Romawi, dan para
apostel Hellennist berpegang pada Septuaginta; sedangkan
orang Reformist, yakni Protestan, pada terjemahan yang
dipergunakan di Synagoge Askenazim.
6. HAGAR - SITI HAJAR
------------------------------------------------------------
KITAB KEJADIAN 16:1 - Hata, maka Sarai, istri Abram itu
tiada beranak; maka, adalah padanya seorang sahaya perempuan
Mesir, yang bernama Hagar.
GENESIS 16:1 - Doch Sarai, Abrams huisvrouw, baarde hem
niet; en zij had een Egyptische dienstmaagd, welker naam was
Hagar.
GENESIS 16:1 - Now Sarai, Abram's wife, bore him no
children. She had an Egyptian maid whose name was Hagar.
BUKHARI 60: 11, No. 11 - Firaun memberi Hajar kepada Sarah
untuk pembantunya.
Dari apa yang terurai di atas tak boleh ditarik kesimpulan
bahwa Siti Hajar adalah seorang hamba sahaya, karena dapat
dibaca dalam kitab Tafsir Taurat oleh seorang Rabbi yang
termasyhur, Salomon bin Ishak (1040-1105) dari Troye (=
Ilion = Pergame; sekarang Hissarlick di Turki) mengenai ayat
tersebut: "(Hajar) adalah puteri dari Firaun (Raja Mesir)
yang ketika melihat aneka mu'jizat dari pihak Sarah,
berkata, lebih baik untuk anak perempuan saya ini menjadi
pembantu dalam rumah (Ibrahim) dari pada gundik orang."
Catatan:
Rabbi- Rabbani, Guru Yahudi
Ahbar- Ulama Yahudi (Haverim)
Hakam- Hakim, Faqih Yahudi (Hakham)
Salawat- Synagogue
Bi-ya'- Gereja
Sawami- Biara Nasrani, Klooster.
7. BUKANNYA NABI ISHAK A.S.
TAPI NABI ISMAIL YANG HENDAK DIKURBANKAN
------------------------------------------------------------
KITAB KEJADIAN 16:16 - Maka pada masa Hagar memperanakkan
ISMAIL bagi Abram itu, adalah umur Abram 86 tahun
KITAB KEJADIAN 17:20 - Maka akan hal ISMAIL itu pun telah
kululuskan permintaanmu; bahwa sesungguhnya Aku telah
memberkati akan dia dan membiakkan dia dan memperbanyakkan
dia amat sangat dan dua belah orang raja-raja akan berpencar
dari padanya dan Aku akan menjadikan dia satu bangsa yang
besar.
KITAB KEJADIAN 21:2 - Karena Sarah pun mengandunglah lalu
beranaklah ia laki-laki seorang bagi Ibrahim ...
KITAB KEJADIAN 21:3 - Maka dinamailah oleh Ibrahim akan
anaknya, yang telah diperanakkan oleh Sarah baginya itu
ISHAK.
KITAB KEJADIAN 21:5 - Maka pada masa ISHAK, anaknya itu
jadi, adalah umur Ibrahim 100 tahun.
KITAB KEJADIAN 21:13 - Maka ANAK sahayamu itu pun (yakni
ISMAIL) akan aku jadikan suatu bangsa, karena ia pun DARI
PADA BENIHMU.
KITAB KEJADIAN 22:2 - Lalu firman Tuhan: Ambillah olehmu
akan ANAKMU YANG TUNGGAL ITU, YAITU ISHAK YANG KAU KASIHI,
bawalah akan dia ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di
sana akan korban bakaran ...
Dan apa yang terurai di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
kata-kata "anakmu yang tunggal itu, yaitu Ishak yang kau
kasihi" adalah suatu interpolasi yang tendensieus," karena
pada masa Ishak, Ibrahim telah memiliki dua orang putera.
Pada masa sebelum Ishak dilahirkan, Ismaillah putera tunggal
dari Ibrahim, yang 14 tahun lebih tua dari Ishak.
AL-QUR'AN 37:100 - Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku
seorang anak yang termasuk orang-orang saleh. 101 - Dan Kami
beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang penyantun
(ialah Nabi Ismail a.s.); 102 -Maka tatkala anak itu sampai
pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim
berkata: "Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi
bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!"
Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatku
termasuk orang-orang yang sabar." 103 -Tatkala keduanya
telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas
pelipisnya, nyatalah kesabaran keduanya.
Semenjak masa itu hingga sekarang, yakni semenjak Qur'an
belum diwahyukan atas Nabi Muhammad S.A.W. hingga kini,
peristiwa tersebut setiap tahun diperingati dan yang
disebut: Id el-Adha, Id Qurban, Lebaran Haji, Kurban Bayram,
dan sebagainya, pada saat mana seekor hewan disembelih guna
kurban.
ULANGAN 21:15 dan 17; Maka jikalau pada seorang laki-laki
adalah dua orang bininya, seorang yang dikasihi, seorang
yang dibenci, maka keduanya, yang dikasihi dan yang
dibencipun beranak laki-laki baginya, dan anak laki-laki
yang sulung itu dari pada bini yang dibenci... Melainkan
hendaklah diakunya akan dia anak sulung, jikalau ia anak
dari pada bini yang dibenci sekali pun, dan hendaklah
diberinya akan dia dua kali banyaknya dari pada segala yang
terdapat padanya, karena ialah hulu kuatnya dan ia juga yang
empunya hak kesulungan.
Kesimpulannya adalah bahwa Ismail a.s. berhak dua kali lipat
atas peninggalan (pusaka) Ibrahim a.s. dari pada Ishak a.s.
Menurut M. HYAMSON'S Dictionary of the Bible, dalam "Revised
Standard Version" Pasal 84:6, ada disebut BACA (baca:
BAKKAH) yang juga disebut dalam Qur'an, yaitu nama kuna
sebelum MAKKAH, di mana Nabi Ismail a.s. dibesarkan dan
mengajar ke-Esa-an Allah s.w.t. yang diwariskan dari ayahnya
Ibrahim a.s.
8. SEPULUH FIRMAN DAN TAURAT SADURAN POST MUSA
------------------------------------------------------------
Menurut para scholar lagi theolog, saduran Sepuluh Firman
atau Decalogue yang tersurat dalam Kitab Ulangan 5:6 - 22
dari Bijbel Wasiat yang Lama (Kitab sucinya Ummat Yahudi dan
Kristen) ditemukan dalam Kitab Ulangan, yang pada masa itu
belum setebal yang dikenal orang sekarang, di Mesjid Al-Aqsa
(Bait Al-Maqdis) oleh Imam Besar Hilkia dan dimaklumatkan
oleh Yosia, raja Yuda pada tahun 621 S.M. (Lihat II Rajaraja
22:8), yakni lebih dari 600 tahun sesudah Nabi Musa a.s.
Memang miharab mesjid senantiasa, hingga kini, merupakan
perpustakaan Kitab-kitab Suci.
Menurut pendapat para sarjana, saduran Sepuluh Firman yang
termuat dalam Kitab Keluaran 20:1 - 17, nyatalah "suatu yang
diselipkan," yang ditulisnya sesudah tahun 500 S.M. Bunyi
Kitab Keluaran 32:19 "... maka, bernyalalah amarah Musa,
lalu dicampakkannya kedua loh batu dari dalam tangannya,
dipecahkannya pada kaki bukit itu."
Kemudian, menurut Kitab Keluaran 34, dipahat dua loh lagi
yang memuat Decalogue lain (ayat-ayat 13 - 28) dan yang
dinamakan wet dari Perjanjian.
Pada tahun 444 S.M. dimaklumatkanlah dan diterima Torat
(wet) yang disusun pada masa Pembuangan di Babil (Babylon)
dan yang dikatakannya dari Musa, termasuk pada
saduran-saduran dari Sepuluh Firman.
Adalagi satu saduran dari Sepuluh Firman atas suatu yang
dikenal sebagai Nash Papyrus dan bertarikh kira-kira tahun
100 S.M. Perbedaan-perbedaannya tidak seberapa besar.
Timbullah pertanyaan Sepuluh Firman yang mana sebetulnya
ditulis Musa? Autographa dari Sepuluh Firman dan kitab-kitab
tersebut di atas, yakni naskah yang ditulis semula, tidak
ada. Hanya terdapat codices, ialah salinan dari salinan dari
salinan kuna. Hal ini tidak mengherankan, karena pada tahun
586 S.M. Mesjid Al-Aqsa dibakar habis oleh Bukhtanasser
(Nebukadnezar) dan pada tahun 70 M. oleh Titus. Awam yang
buta huruf tidak memiliki senaskah pun.
Banyak persamaan terdapat antara undang-undang yang disusun
pada masa Pembuangan di Babylon (568 S.M. - 538 S. M. ) dan
yang dikatakannya berasal dari Musa, dengan Code yang lebih
tua yakni dari Hammurabi, raja Babylon yang hidup kira-kira
tahun 1.800 S.M. Hammurabi adalah orang Arab-Mutarriba
(Arabes Secondaires). Code ini ditemukan di Susa (=
Persepolis, kini Takht-i-Jamshid) oleh J. de Morgan pada
tahun 1901/1902
Dari banyaknya pertentangan, perbedaan dan fakta-fakta
tersebut para sarjana, baik Yahudi maupun Kristen, seperti
di abad XII rabbani (rabbi) Ibn Ezra, di abad XVII Baruch
Spinoza, kemudian Goethe, Graf, Julius Wellhausen dan
sebagainya, telah menolak mitos bahwa Bijbel, dalam kasus
Sepuluh Firman, adalah kalam Allah, di samping mengakui
bahwa Code Moral itu adalah amat hebat yang disusun oleh
orang-orang yang bermaksud baik. Apa yang merupakan
teka-teki bagi para scholar, merupakan tantangan bagi
theolog kaum fundamentalism yang berdasar atas "Sola
Scriptura (Hanya Bijbel)." Mereka senantiasa berusaha
membela keganjilan-keganjilan dengan tafsiran yang
berbelit-belit.
Susunan Sepuluh Firman tidak sama di antara Gereja-gereja
Griek, Roma Katolik, Reformed, Luther dan Yahudi. Dalam
Septuaginta, terjemahan Torat pada kira-kira tahun 200 S.M.
di Mesir dalam bahasa Griek dari bahasa Ibrani, susunan
Decalogue itu diubahnya.5
Adapun Islam, sejauh sesuatu tidak bertentangan dengannya,
kaum Muslimin tidak menolak dan tidak menerima ayat-ayat
Bijbel bersikap bebas actief. Al-Qur'an 7:145 dan 154 tiada
menyebutkan bahwa loh-loh itu dipecah Musa karena sangat
marahnya.
Perhatikanlah ayat-ayat Bijbel tersebut di bawah ini dari
Al-Kitab penerbitan Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta
(1960), dan ayat-ayat Al Qur'an dari Tafsir Qur'an keluaran
Penerbit Wijaya Jakarta (MCMLIX).
KITAB ULANGAN 5:6-22, khususnya ayat 22:
"Maka segala firman ini dikatakan Tuhan kepada segenap
sidang kamu dari atas gunung, dari tengah-tengah api dan
awan dan gelap-gulita serta dengan bunyi suara yang hebat,
maka tiada dipertambahi dengan barang sesuatu, melainkan
disuratkannya firman itu pada dua loh batu, lalu
diberikannya kepadaku."
KITAB RAJA-RAJA II 22:8, KITAB KELUARAN 20:1-17, KITAB
KELUARAN 34:13 - 28, khususnya ayat 28:
"Maka Musa adalah di sana serta dengan Tuhan empat puluh
hari empat puluh malam lamanya, tiada ia makan roti dan
tiada ia minum air, maka disuratkannya segala firman
perjanjian, sepuluh firman itu, di atas loh batu."
AL-QUR'AN 7:145 dan 154: 145 - Dan Kami tuliskan untuknya
pada beberapa loh batu, pengajaran dalam segala sesuatu, dan
penjelasan bagi segalanya; sebab itu ambillah dengan
sungguh-sungguh dan suruhlah kaum engkau mengambil yang
sebaik-baiknya; nanti akan Aku perlihatkan kepada tempat
diam kaum yang jahat. 154 - Setelah marah Musa tenang,
diambilnya loh-loh itu, dan tulisannya (naskah) itu berisi
pimpinan dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada
Tuhannya.
9. RIBA (USURY, WOEKERRENTE)
------------------------------------------------------------
ULANGAN 23:19. 20 -Maka tak boleh kamu mengambil bunga dari
pada saudaramu; baik bunga uang, baik bunga makanan, baik
bunga barang sesuatu yang dapat makan bunga. Maka dari pada
orang lain bangsa boleh kamu mengambil bunga, tetapi dari
pada saudaramu tak boleh kamu mengambil dia, supaya
diberkati Tuhan Allahmu akan kamu dalam segala perkara
pegangan tanganmu dalam negeri, yang kamu tuju sekarang
hendak mengambil dia akan kebahagiaan pusaka ...
Semenjak zaman dahulu kala hingga saat ini memang
orang-orang Yahudi, terkenal di seluruh dunia sebagai murabi
(usurer, woekeraar, lintah darat). Kenyataan mana tercantum
di segala kamus. Menurut berkala "The Economist" tanggal 27
Maret 1965, harta VATIKAN pada saat itu ditaksir jumlahnya
lebih dari 2.000 juta Pound Sterling, atau sama dengan lebih
dari US $ 5.600 juta dengan cadangan-cadangan emas
dititipkan pada kelompok-kelompok bank Yahudi, yaitu:
ROTHCHILD, HAMBROS, SAMUEL MONTAGU, MORGAN dan sebagainya
10. KEKEJAMAN-KEKEJAMAN SUCI
------------------------------------------------------------
BILANGAN 31: 7, 9, 10, 15, 17 - Maka berperanglah mereka itu
dengan orang Midiani, setuju dengan firman Tuhan yang kepada
Musa, dibunuhnya segala orang laki-laki ... Maka oleh Bani
Israil ditawan akan segala perempuan orang Midiani, dan akan
segala anak-anaknya dan segala kendaraannya dan segala
binatangnya dan segala harta-bendanyapun dirampasnya. Maka
segala kotanya dan tempat kedudukannya dan kubunya dibakar
habis dengan api ... Maka kata Musa kepada mereka itu:
Mengapa maka kamu hidupi segala perempuan ini? ... Sebab itu
bunuhlah segala yang laki-laki di antara anak-anak itu dan
bunuhlah segala perempuan yang sudah tahu bersetubuh dengan
orang laki-laki ...
ULANGAN 7:2 - Dan apabila sudah diserahkan Tuhan Allahmu
akan mereka itu di hadapanmu, dan kamu sudah mengalahkan
mereka itu, maka hendaklah kamu membinasakan mereka itu sama
sekali, jangan kamu berjanji-janjian dengan mereka itu dan
jangan kamu mengasihani mereka itu ...
ULANGAN 20: 16, 17 - Tetapi adapun negeri bangsa-bangsa ini
yang dikaruniakan Tuhan Allahmu kepadamu akan bahagian
pusaka, janganlah kamu hidupi barang sesuatu isinya akan
bernafas; melainkan hendaklah kamu menumpas sama sekali
segala orang Heti dan Amori dan Kanani dan Ferizi dan Hewi
dan Yebuzi, seperti firman Tuhan Allahmu kepadamu ...
YUSAK 6:21 - Maka ditumpasnya segala sesuatu yang di dalam
negeri itu, baik orang laki-laki atau perempuan, baik orang
muda atau orang tua sampai segala lembu domba dan keledai
pun dengan mata pedang ...
HAKIM-HAKIM 1:8 - Maka bani Yehuda pun memerangi Yerusalem,
lalu dikalahkannya, dan dibunuhnya segala orang isinya
dengan mata pedang, dan ditundukkannya negeri itu ...
Tidaklah mengherankan, apabila mereka yang percaya dan
menjalankan kekejaman-kekejaman yang tersurat dalam
ayat-ayat tersebut di atas dari Kitab yang suci baginya,
melampaui Naziisme dan kekejaman apapun dalam abad ke-XX
ini. Mereka tidak pula menghiraukan aneka keputusan yang
dikeluarkan oleh Persatuan Bangsa-bangsa dan Dewan Keamanan;
bahkan sebaliknya ada negara-negara yang menyokong mereka.
11. APA DAN SIAPA ORANG YAHUDI ITU?
------------------------------------------------------------
1.Pada tahun 740 seorang raja bernama Bulan dari Suku
Khazar, bangsa Mongol, di Rusia Tenggara, masuk agama
Yahudi, yang segera diikuti oleh rakyatnya. Sesungguhnya
banyak sekali orang di Eropa masuk agama Yahudi dalam
Abad-Pertengahan. Bahkan pada abad ke XVII ada gerakan
besar-besaran dari orang Yahudi-Balkan memasukkan
orang-orang ke-agamanya, dan yang terbanyak adalah
bangsa-bangsa Rusia di wilayah Kaukasia yang keturunannya di
Eropa Tengah, Rusia, Polandia dan Amerika Serikat, dari
negara-negara mana para immigrantnya dan juga para pemimpin
politiknya yang sekarang, memasuki Israel
2.Ada Yahudi Kuning dari Cina, Yahudi Hitam dan Malabar,
dan Falasya dari Etiopia (Abessiniya). Oleh karenanya, tak
dapat dilihat orang-orang Yahudi (Internasional Jewry)
sebagai suatu bangsa atau kaum (nation); mereka adalah suatu
jemaat keagamaan, tambah pula tidak sejenis sebab mereka
terbagi-bagi dalam sekta-sekta. Ke-aneka-ragaman physique
(bentuk badan), paras, adat dan kebudayaan yang datang
berkumpul dari 102 negara.
3.Negara Israel membedakan: (1) ASKHEMAZIM, kata Ibrani
untuk bangsa Jerman, yang meliputi seluruh orang-orang
Yahudi yang berkebudayaan Barat dan berbahasa di rumahnya
,'yiddisy." Dari mereka terdapat (a) sekta HASIDIM yang
berasal dari Polandia, masih berpakaian jubah panjang hitam;
kemudian (b) sekta HANUKAH yang senantiasa memperingati
kemenangan-kemenangan Makkabee dan pembangunan kembali dari
Heikal (Temple) pada tahun 165 S.M.; (c) sekta LIUBAVITCH
yang terdiri dari orang-orang intelek yang sangat orthodox;
(d) sekta NATOREI KARTA yang wajib berkopyah dan
beranting-ranting, sangat saleh hingga tidak mengakui Negara
Israel, tetapi menunggu suatu theocrasi yang benar. (II)
SAWARADIM, kata Ibrani untuk bangsa Spanyol mempunyai arti
di Israel bagi seluruh orang-orang Yahudi dari sekitar
Lautan Tengah (terutama dari Afrika Utara) dan dari Timur
Tengah; mereka berbahasa: Ladino," ialah bahasa Spanyol yang
tak digunakan lagi, dan bahasa "Arab." Dari mereka terdapat
(A) sekta KARAIT, yaitu Yahudi Irak dan Mesir, dan (b) sekta
HASSIDIK, yakni Yahudi dari kampung Mea Syaerim di Al-Qudus
(Yerusalem).
4.Bukan suatu rahasia lagi bahwa Israel mengadakan
perbedaan (diskriminasi) yang sangat menyolok terhadap
SAFARADIM, orang-orang Yahudi "Timur" warganegara kelas dua,
yang menjadi kurban setiap hari, yang semula kena bujukan
dan rayuan dari para agen propaganda ASKHENAZIM, orang-orang
Yahudi "Barat" yang berabad-abad disiksa, dianiaya, di
ghetto, dikejar-kejar, di-Pogrom di Eropa, dan yang kini
memegang kekuasaan di Israel ZIONIST.6
5.PALESTINA terdiri dari Muslimin, orang Nasrani dan aneka
agama gereja, dan orang-orang Yahudi-SAFARADIM yang
merupakan minoritas. Dengan bantuan dari negara-negara besar
Barat, orang-orang Yahudi-ASKHENAZIM dapat merebut dengan
aneka tipu-muslihat dan kekejaman-kekejaman yang jauh
melampaui apa yang mereka telah derita di Eropa, negara
Palestina yang kini dikenal dengan nama ISRAEL. Orang-orang
Islam dan Kristen Palestina diusirnya ke luar, dan
orang-orang Yahudi Palestina diperlakukannya seperti
Safaradim yang datang dari negara-negara Arab.
6.Prof. Lothrop Stoddard, seorang ethnolog yang masyhur,
mengatakan bahwa catatan-catatan Israel sendiri mengakui
bahwa 82% dari Zionist adalah Askhenazim, bukan ras SEMITIC,
lain dari Safaradim. Keterangan ini dikuatkan dalam Jewish
Encyclopaedia, 1925 edition, Vol 5, p. 41, yang mengatakan:
"Edom is in modern Jewry," yang diteguhkan pula dalam
Encyclopaedia Biblica, Vol. 2, Gol 1187.
7.Yesus Kristus telah menubuatkan dalam Kitab Injil WAHYU
2:9 - ... orang-orang yang mengatakan dirinya orang Yahudi,
tetapi bukan, melainkan suatu jumat Iblis. Dan Wahyu 3:9
-... orang dari pada jumat Iblis, yang mengatakan dirinya
orang Yahudi, tetapi bukan, melainkan berbuat dusta; juga
dalam Yohanes: 8, Yesus mengatakan bahwa orang Yahudi
bukannya keturunan Ibrahim pun bukan anak-anak Tuhan, tetapi
ayah mereka adalah Iblis. Lagi dalam Yohanes 8:59, Yesus
mengatakan bahwa mereka bukannya dombanya, yaitu
"domba-domba Bani Israel," ummat yang terpilih.
8.Allah s.w.t. berfirman dalam QUR,AN 5:13 - Tetapi karena
mereka (Bani Israil) melanggar janjinya, Kami kutuki mereka,
dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka
merubah perkataan (merubah arti kata-kata Allah: tempat atau
menambah dan mengurangi) dari tempatnya, dan mereka sengaja
melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan
dengannya, dan kamu senantiasa akan melihat kekhianatan dari
mereka, ...
Dan QUR'AN 5:82 - Sesungguhnya kamu dapati orang-orang
yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang
beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik
(yang menyekutukan Allah).
12. SIAPA PEMILIK TANAH SUCI?
------------------------------------------------------------
Hampir semua pelajar tentang Bible (Al-kitab) mengetahui
bahwa pohon tin (Fig Tree) itu adalah lambang Ummat Yahudi,
bukannya Bani Israel. Marilah kita periksa hal ini dalam
Bible, di mana Yesus mengutuk di Kitab-kitab MATIUS 21:18-19
dan di MARKUS 11:12-14, 20-21 ketika Beliau berkata:
"Janganlah jadi buah dari padamu lagi selama-lamanya."
Dalam MATIUS 21:43 Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi:
"Sebab itu Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan
diambil dari padamu, dan diberikan kepada suatu bangsa yang
menghasilkan buahnya." Palestina (Israel) yang kini diduduki
Yahudi harus pindah tangan ke bangsa lain yang menghasilkan
buah baik (bangsa Arab dari tahun 637-1967).
Orang yang tak terpelajar menyalahgunakan MATIUS 24:32-33
"Ambillah ibaratnya dari pada pohon ara: pada ketika
cabangnya lembut dan daunnya bertunas, memang kamu ketahui,
bahwa musim panas hampir. Demikian juga kamu: pada masa kamu
nampak segala sesuatu itu jadi, ketahuilah olehmu, bahwa hal
itu sudah dekat di muka pintu."
Ternyata pohon ara (= tin) ini hanya berdaun tapi tidak
berbuah. Dari itu, hanya menghasilkan kejahatan; dan menurut
Yesus dalam MATIUS 7:18-20, "Setiap pohon yang tak memberi
buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api.
Sebab itu dari pada buahnya kamu akan mengenali dia."
"... tanah itu Aku punya ..." (Imamat 25:23) ... orang yang
lemah lembut hatinya itu akan mempusakai tanah itu kelak
(MAZMUR 37:11, MATIUS 5:5).
Marilah kita meneliti dengan singkat dakwaan bahwa
orang-orang Yahudilah pemilik Tanah Suci. Bagi seorang
pembaca Bible yang acuh tak acuh, mungkin kelihatannya
seolah-olah ada janji Tuhan untuk memberi suatu negeri bagi
suatu bangsa tertentu, beribu-ribu tahun yang silam, guna
dimilikinya untuk selama-lamanya. Jika benar hak itu ada,
hal ini harus dipelajari betul-betul. Marilah kita teliti
beberapa Tulisan Suci yang diketahui orang, dan yang telah
mempengaruhi secara mendalam khususnya kawan-kawan kita ahli
masa depan (futurist).
Untuk pertimbangan, ambillah tiga pertanyaan penting di
bawah ini, yakni:
1. Kepada siapa perjanjian itu diberikan?
2. Daerah mana sebenarnya yang dijanjikan itu? .... dan
3. Apakah janji itu tak dapat dibatalkan dan tanpa syarat?
I. Janji jelas mengenai Palestina kepada keturunan Ibrahim
yang diberikan di Sikhem (kini NABLUS) dalam KEJADIAN 12:7 -
"Tanah ini akan Kuanugerahkan kepada anak-cucumu." Kepada
Ibrahim yang sedang berdiri di atas sebuah bukit Bait-el
dikatakan: "seluruh tanah yang kamu lihat kepada kau Aku
akan berikan, dan kepada anak-buahmu untuk selama-lamanya."
KEJADIAN 15:18 ada lebih tegas "Aku telah memberi tanah itu
akan anak-buahmu, yaitu dari pada sungai Mesir sampai kepada
sungai besar, yaitu sungai Furat." Janji ini diulangi
kembali ke pada Ishak, dan kepada Yakub dalam ayat 28:13,14
- "maka tanah, tempat engkau berbaring atasnya, itu pun akan
kuberikan kepadamu dan kepada anak buahmu. Maka anak
buahmupun akan menjadi seperti debu tanah banyaknya dan
engkau pun akan merambah ke timur dan ke barat, ke utara dan
ke selatan, maka dalammu dan dalam benihmu segala bangsa di
bumi akan memperoleh berkat."
Ketika Ibrahim membuat suatu perjanjian dengan Tuhan tentang
khitan (sunat) dalam fasal 17:10, maka seluruh tanah Kanaan
dijanjikan kepadanya sebagai "milik yang abadi." Ada lagi
lain-lain yang dapat dikutip, tapi ini cukuplah untuk yang
dimaksud.
Kini umumnya diduga bahwa janji-janji tersebut dibuat untuk
orang-orang Yahudi, dan semata-mata untuk orang-orang Yahudi
saja. Tetapi hal itu bukan apa yang dikatakan dalam Bible.
Kata-kata "kepada benihmu" tak dapat dielakkan mencakup
bangsa-bangsa Arab yang juga merupakan keturunan Ibrahim
melalui Ismail.
Bahwa Ismail bin Ibrahim, moyangnya bangsa-bangsa Arab,
dapat memiliki negeri ini, dikuatkan dalam KEJADIAN 25:18.
Bangsa-bangsa Arab tetap memegang haknya tinggal di
semenanjung itu hingga hari ini, dan kenyataan ini saja
cukup mencegah Negara Zionist untuk memperoleh pengakuan
penuh sebagai suatu bangsa antara bangsa-bangsa modern.
Dibutuhkan penekanan luar biasa, melalui pemaksaan hukum
yang ekstrim, untuk membalikkan tujuan kini dari program
Zionist. Ramalan Nabi tentang kejadian-kejadian yang akan
datang pasti akan memenuhi apa yang Nabi Zakharia (Zakariya
a.s.) telah nubuatkan:
" ... dan mereka itu akan memandang kepadaku, yang telah
ditikamnya, dan mereka itu akan meratap akan dia, selaku
peratap akan anak laki-laki yang tunggal!" (ZAKHARIA 12:10).
Dalam WAHYU 1: 7, Yahya tetapkan waktunya: "Tengoklah, Ia
datang dengan awan, dan Ia akan kelihatan kepada tiap-tiap
mata, demikian juga kepada orang yang menikam Dia; maka
segala bangsa di dunia ini akan memandang Dia serta meratap.
Bahkan, Amin."
KEJADIAN mencatat bahwa Ibrahim adalah juga ayah dari banyak
suku-suku Arab Utara, dari gundiknya Keturah. Tak dapat
(disangkal bahwa kata-kata dalam KEJADIAN 21:10-13
membatalkan janji-janji tentang benih Ibrahim sebagai suatu
keseluruhan: (Sarah) berkata kepada Ibrahim: Nyahkanlah
sahaya perempuan ini serta dengan anaknya, karena anak
sahaya perempuan ini tiada boleh menjadi waris serta dengan
anakku Ishak itu. Maka kepada pemandangan Ibrahim kata ini
amat jahat adanya, oleh sebab anaknya itu. Tetapi firman
Allah kepada Ibrahim: "Janganlah jahat kepada pemandanganmu
barang yang telah dikatakan Sarah akan hal budak itu dan
akan hal sahayamu; dengarlah olehmu akan katanya, karena
dalam Ishaklah benihmu akan disebut. Maka anak sahayamu itu
pun akan kujadikan suatu bangsa, karena ia pun dari pada
benihmu.
Memang benar bahwa selanjutnya antara anak buah Ishak,
"bibit Ibrahim," mengambil arti Bani Israel; tetapi tidak
demikian pada mulanya, sebab keturunan Ismail berhak pula
disebut dan menganggap dirinya juga dari benih Ibrahim dalam
arti yang sebetulnya .
Lebih lagi, ketika perjanjian khitan dibuat dengan Ibrahim
(KEJADIAN 17) dan tanah Kanaan dijanjikan sebagai "milik
abadi" (yang dimaksud untuk jangka waktu lama), Ismaillah
yang dikhitan: Ishak pada waktu itu belum dilahirkan.
Dari studi yang ringkas ini tentang janji Tuhan bagi
keturunan sejati (kandung) dari Ibrahiln, kita melihat bahwa
janji yang pertama pasti mencakup anak buah Ismail; tetapi
kemudian di zaman Ishak dan Ya'kub janji itu diperkecil
kepada keturunan mereka, walaupun tidak dengan menyolok
mengeluarkan para misan (saudara sepupu) Arab mereka; dan
diketahui benar bahwa banyak orang-orang Arab mengiringi
Yusak dan Kaleb masuk ke Palestina ketika sebagian dari
negara tersebut diduduki.
II. Soal kedua mengenai beberapa luasnya ,'negara yang
dijanjikan', agak sulit ditentukan. Ada kata-kata yang
menyebutkan bahwa ,'negara ini mulai dari Sikhem (Nablus)
dan kemudian mencakup daerah dari "sungai di Mesir" sampai
ke kali Furat (di Iraq); dan fasal yang ketiga mengatakan
bahwa keturunan Ibrahim akan tersebar keempat penjuru angin.
Di sini sangat penting untuk diingat bahwa janji kekuasaan
dari Nil sampai Furat dibuat sebelum kelahiran Ismail dan
sebelum kelahiran Ishak, dan oleh karenanya daerah ini tak
dapat dianggap semata-mata milik bangsa lsrael, kecuali pada
masa kerajaan Soleiman yang singkat (I RAJA-RAJA 4:21);
sedangkan untuk masa beratus-ratus tahun daerah ini diduduki
oleh bangsa Arab.
Dari KEJADIAN 13:15 nyata bahwa Transyordania termasuk dalam
janji kepada Ibrahim, sebab dipandang dari bukit di Bethel;
tetapi janji itu sebelum kelahiran Ismail dan Ishak dan
karenanya tak dapat dikatakan bahwa di seberang sungai
Yordan adalah semata-mata untuk orang Israel.
Dalam ULANGAN, Musa berkata kepada Ummatnya bahwa mereka
harus pergi masuk dan menduduki daerah mulai dari Laut
Tengah di Barat sampai sungai Furat di Timur; dan dan Najeb
di Selatan sampai ke Libanon di Utara. Tetapi perintah ini
tak dapat dilaksanakan oleh Bani Israil. Mereka tidak mampu
merebut daerah pesisir yang dikuasai orang-orang Filistin,
dan mereka tidak pernah mampu memiliki pelabuhan-pelabuhan
atau daerah pedalaman Funisia (Phoenicia). Beberapa abad
kemudian di bawah pemerintahan Daud, mereka merebut
Damaskus, dan Daud membuat perjanjian persahabatan dengan
Hiram, raja dari Tyre, sehingga ketika Raja Soleiman
mengadakan upacara peresmian Haikal dihadiri oleh
utusan-utusan dari Utara (seperti dari kawasan Hama), dari
Selatan sampai sejauh El-Arisj pada masa sekarang ini.
Walaupun demikian, sebelum berakhirnya masa pemerintahan
Soleiman, banyak dari daerah kerajaan Daud sudah direbut
kembali oleh penguasa sebelumnya. Siapa saja yang telah
mempelajari sejarah lama, mengetahui tentang adanya
peperangan yang terus menerus sehingga pada akhirnya dari
kerajaan Yudea hanya tersisa daerah seluas beberapa ratus
mil persegi di sekitar kota Yerusalem (Antara lain Qudus);
dan ini pun kemudian dirampas oleh Babilonia kira-kira 600
tahun sebelum Kristus.
Pada akhirnya, apakah janji itu dapat diganggu-gugat? Ya,
demikianlah. Perhatikanlah bahwa dua dari ayat-ayat dikutip
di bawah: menggunakan kata-kata "untuk selamanya" dan
"abadi." Kedua kata ini adalah saduran dari aselinya dalam
logat Ibrani. Kata Ibrani "olam" artinya "waktu lama"
"tumpukan kotoran dulu," "pintu gerbang dulu," "semenjak
dulu," dan semua istilah yang senada diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris dengan "untuk selamanya" atau "abadi."
Misalnya, ahli MAZMUR (psalmist) berkata: "Saya akan
bernyanyi untuk selama lamanya," suatu istilah yang oleh
seorang ahli penafsir dari Tulisan Suci sekali pun sukar
membayangkan maksud arti kata itu dengan sebenarnya.
Ringkasnya, dari hal-hal yang telah dikemukakan di atas,
orang terpaksa menarik kesimpulan bahwa negara Palestina
pada mulanya tidak hanya dijanjikan kepada orang-orang
Yahudi semata-mata, dan bahwa janji pertama adalah tidak
mutlak ("negeri ini "3 dan kemudian diperluas mencakup Trans
Yordania, Syria, Libanon, dan daerah penggembalaan sampai ke
Furat. Akhirnya kita berkesimpulan bahwa tidak pernah ada
suatu janji tanpa syarat tentang milik abadi, walaupun
dengan maksud jangka panjang yang tidak terbatas.[7]
13. BEBERAPA KESALAHPAHAMAN
------------------------------------------------------------
Kini kita sampai kepada suatu titik yang berhubungan
langsung dengan kesalahpahaman hari-hari tentang nubuatan
dalam Bible. Jika sekiranya tidak ada Tulisan-tulisan Nabi,
sudah tentu nampaknya bahwa janji-janji tentang pendudukan
negeri Kanaan adalah tanpa syarat. Tetapi, kita harus ingat
bahwa persetujuan hubungan antara Bani Israil dan Yehovah
menuntut kesetiaan dari rakyat, kejujuran perorangan dan
kelompok. Jika orang-orang gagal dalam segi-segi ini, masa
depan yang mengerikan menunggu mereka.
ULANGAN 28:15 "Tetapi akan jadi kelak, jikalau tiada kamu
mau dengar akan bunyi suara Tuhan Allahmu, supaya kamu
melakukan dengan yakin segala hukumnya dan undang-undangnya,
yang kupesan kepadamu sekarang, maka sela kutuk ini akan
datang atas kamu dan akan terkena kepadamu ... 64: Maka
Tuhan pun akan mencerai-beraikan kamu di antara segala
bangsa, dari pada hujung bumi datang kepada hujungnya, maka
di sana biarlah kamu berbuat bakti kepada berhala, yang
tiada dikenal dahulu oleh kamu atau oleh nenek-moyangmu pun
tidak, yaitu yang dari pada kayu atau batu. 65: Maka di
antara bangsa-bangsa itu kamu pun tiada akan senang, dan
tiada akan ada perhentian bagi tapak kakimu, karena di sana
Tuhan akan memberi kepadamu hati yang gemetar selalu dan
mata bilis dan duka-cita. 66: Maka nyawamu akan bergantung
pada rambut sehelai di hadapanmu ..."
Bagi setiap peneliti kebenaran yang jujur, nyatalah bahwa
janji-janji bersyarat kepada para nenek-moyang, telah batal
karena murtadnya bangsa Israel. Dan ketika Assyria
memindahkan penduduk Sumaria, dan Babilonia penduduk Yudah,
para Nabi sadar bahwa malapetaka-malapetaka ini adalah suatu
hukuman patut dari keadilan Tuhan atas "kamu yang ingkar dan
yang babil" (RUM 10:21).
Tetapi, para pemimpin Bani Israel mengajar bahwa suatu sisa
akan kembali, dan akan membangun kembali Heikal dan
penghidupan jemaah menurut syariat. Mereka menanti suatu
saat apabila dunia akan berisi marifat Ilahi. Terlalu sering
kita lupa bahwa orang-orang ini adalah penyair-penyair yang
diilhami dengan mencampur-baurkan antara hal-hal yang
praktis (seperti Kembali dari Pembuangan di Babilonia)
dengan khayalan akan padang pasir yang ditumbuhi bunga
mawar, singa yang berbaring dengan seekor anak domba,
tentara yang menempa pedangnya menjadi alat penuai dan
menjauhkan diri untuk selama-lamanya dari peperangan dan
sebagainya. Yang praktis menjadi kenyataan, tetapi yang
khayal tetap merupakan khayalan belaka.
Sebab kenyataan bahwa segala-galanya yang diinginkan orang,
tidak terlaksana dalam pendudukan Yahudi di Palestina, maka
ada suatu kecenderungan untuk menafsirkan bukan saja
sabda-sabda para Nabi tentang eskatologi (seperti mati,
akhirat), tapi juga nubuat-nubuat yang praktis dan soal-soal
politik ("the practical and political prophecies"),
seolah-olah akan terpenuhi pada suatu waktu kelak di
kemudian hari.
Begitulah masih berharap kawan-kawan kita akan seribu tahun
kerajaan Tuhan dan akan kejadian-kejadian pada akhir zaman
(our millenarian and futurist friends) apabila semua Yahudi
dapat dikembalikan ke Palestina dan membentuk satu negara.
Zaman Keemasan secara ajaib akan serta-merta timbul di bumi.
Tetapi pandangan demikian merupakan suatu pemutarbalikkan
dari nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama yang meramalkan
pemulangan dari Babilonia, di mana orang-orang Yahudi telah
dibuang. Nubuat-nubuat ini telah terpenuhi. Setelah 70 tahun
orang-orang Yahudi kembali dari Babilonia ke Palestina, dan
mereka membangun kembali Heikal. Untuk masa yang pendek
mereka memperoleh kemerdekaan politik di bawah Makkabe.
Jadi, nubuat-nubuat tentang Kembali sudah dipenuhi, dan
tidak mungkin masih ada lagi yang harus dipenuhi.
Tidak ada suatu apapun dalam Bible tentang "kembali" yang
lain, kecuali seseorang Yahudi yang ingin menerima Yesus
Kristus sebagai Mesiah-nya. Apakah tidak mengherankan jika
setiap Yahudi percaya akan Yesus? (I KORINTUS 12: 13)
Sebagaimana kekhasan Israel kuna dengan hari-hari
keramatnya, kurban-kurbannya, pemimpin-pemimpin agamanya dan
Heikal, begitu pula negaranya hanya merupakan suatu bentuk.
Bentuk adalah suatu peraturan sementara dan harus diganti
dengan bentuk negara yang lain (antitype). Negara Palestina
konon adalah suatu contoh (type) dari tempat tinggal kita di
surga dan abadi; demikianlah Israel kuna memberi jalan pada
pembahasan bentuk dari Kerajaan Tuhan nan abadi.
Bagaimana seharusnya:
14. "SIKAP NASARA TERHADAP PALESTINA?"
------------------------------------------------------------
Arti dari Yerusalem dan Tanah Suci tidak memerlukan
ketegasan. Tetapi, apakah tidak nampak aneh bahwa masalah
Palestina yang begitu menyibukkan para ahli politik, jarang
dipercakapkan dalam suatu hubungan yang benar-benar bersifat
kenasranian. Lebih mengherankan lagi adanya kenyataan bahwa
banyak pemimpin agama, yang sebetulnya dapat diharapkan
menandaskan kemasygulan Nasrani tentang kejadian, dan apa
yang akan terjadi, di Tanah Suci. Seakan-akan batinnya tak
menghiraukan suatu percakapan yang hanya dimonopoli oleh
wartawan sayap kiri, strategist militer dan para politisi
yang ambisius; sedikit dari pada mereka yang kelihatannya
beragama, dan lebih banyak yang mempunyai maksud-maksud lain
tertentu.
Banyak dari pada pemimpin-pemimpin gereja akan muncul dengan
alasan bahwa orang-orang Kristen, dan terutama para khatib,
harus jauh dan bersih dari politik. (Mereka lebih suka bahwa
si Anti-Krist/Dajjal yang memainkan peranan). Tetapi mereka
ini lupa bahwa adanya dosa adalah karena kelalaian di
samping ada pula karena perbuatan. Kami dengan rendah hati
berpendapat bahwa itu adalah salah bagi kita untuk menerima
suatu fait accompli politik yang kita ketahui dalam hati
kecil kita bahwa itu adalah tidak benar.
Gereja, terutama, harus berdiri demi kebenaran dan
memperingatkan akan kewajiban-kewajiban kita sebagai
orang-orang Nasara. Sebab kalau keadilan terletak di luar
Gereja, kita harus mengakui bahwa kemampuannya untuk memberi
pimpinan sesungguhnya terbatas.
Masalah Palestina meminta pemecahan politis. Ini karena kita
akui terutama bahwa itu adalah suatu masalah
perikemanusiaan. Jadi, membiarkan orang-orang Israeli
melaksanakan pemerintahan politiknya di Palestina sebagai
suatu fait accompli, merupakan suatu sikap yang menerima
suatu pandangan berpihak, dengan tidak membeberkan
kebodohannya tentang nubuat-nubuat dari Alkitab. Tidak dapat
disangkal bahwa rakyat Arab baik yang Nasara maupun yang
Islam, telah dirampok, diusir atau ditaklukkan kepada
Pemerintahan asing.
Ini tentu memberikan kepada masalah suatu dimensi agama, dan
ini menyadarkan setiap orang dari kita akan suatu beban
tanggung jawab moral yang kita tak dapat hindarkan diri;
kecuali jika kita dapat berkata bahwa kita mau menerima
untuk diri kita sendiri aneka kesulitan dan kezaliman yang
ditimpakan atas orang-orang Palestina, maka kita terpaksa
membenarkan apa yang telah diperbuat atas mereka, atau
mengakui bahwa kita terlalu lemah (atau pengecut) untuk
berbuat sesuatu guna menentangnya.
Jika demikian, maka ada suatu masalah moral yang memaksa
kita prihatin. Gereja (dengan kata ini saya maksudkan semua
cabang-cabang dan Agama Nasrani) berkewajiban memberikan
suatu bimbingan kepada mereka dan pada kita yang menghormati
kekuasaannya. Kita mempunyai kewajiban untuk menerima
bimbingan itu dan berbuat apa yang kita mampu untuk
mengamalkannya. Jika tidak, maka kita telah
mendemonstrasikan kepada dunia bahwa kita telah
mengenyampingkan tanggung jawab yang termasuk dalam
penerimaan iman Nasrani.
Seharusnya ada lebih banyak tekanan atas pemerintahan kita
dan lebih banyak tekanan dalam surat kabar atas keperluan
bertindak. Tetapi apa yang kita dengar? Suatu suara yang
terus menerus didengungkan bukan untuk melenyapkan kekejaman
itu, tetapi untuk melanjutkannya. Suara-suara tenar yang
meminta senjata-senjata yang lebih modern; bukan untuk
mereka yang menderita dari kekejamaan, tetapi untuk mereka
yang memetik keuntungan dari dilanjutkannya pendudukan atas
tanah-tanah yang dirampok dan orang-orang pnbumi Palestina.
Apapun haluan mereka yang sudah atau yang sekarang ini
terhadap orang-orang Yahudi, yang telah merusak sejarah dari
Timur-Tengah untuk membenarkan permusuhan terbuka terhadap
bangsa-bangsa Arab, membuktikan kepada dunia bahwa mereka
adalah "racists." Propaganda "Ummat Terpilih" (yang
ditujukan kepada orang-orang Yahudi) telah membuat banyak
untuk merobah politik-politik Barat terhadap Timur Tengah
sejak 30 tahun yang lalu. Ini telah mengakibatkan aniaya
terhadap orang-orang Palestina dan kekacauan teologis dalam
beberapa organisasi gerejani seperti "Assemblies of God,"
"Baptist" dan lain-lain Fundamentalists.
Orang-orang Kristen setuju menghormati wewenang Perjanjian
Lama, tetapi mereka berjauhan dalam penafsirannya. Semua
mufakat tentang adanya perjanjian antara Tuhan dan Israel
purba; suatu perjanjian yang membebankan kewajiban-kewajiban
dan juga memberi hak-hak. Ketika kewajiban-kewajiban ini
diabaikan, orang-orang Yahudi dapat siksaan dan dibuang ke
Babilonia. Hal ini sudah dinubuatkan pula oleh para Nabi,
dan terus oleh Yeremiah yang melipurkan umat dengan
kata-kata bahwa walaupun aneka dosa mereka telah membatalkan
perjanjian Lama dan harus menerima hukumannya, Tuhan dalam
kebijaksanaanNya akan mengutus seorang Juru Hukum Baru yang
akan menguatkan Perjanjian Baru (Yer. 31:31). Tidak akan ada
anggota "Yahudi," juga tidak "Yunani," terbuka bagi siapa
saja yang menerima Yesus Kristus. Demikianlah, negara
Palestina bukanlah pengharapan Kristen. Kewarganegaraan kita
ada di dalam Yerusalem Baru. (Lbr 11:10, 16, 12: 22-24; 13:
14; Wahyu 21:2 10; 22-19).8
YEREMIA 31:31 Sesungguhnya, akan datang waktunya,
demikianlah firman Tuhan, Aku akan mengadakan perjanjian
baru dengan ... dan seterusnya.
IBRANI 11:10, 16 - Sebab ia menanti-nantikan kota yang
mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.
Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik,
yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu
disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah
kota bagi mereka.
IBRANI 12:22-24 - Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke
kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada
beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan meriah, dan kepada
jemaah anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga,
dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada
roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna, dan
kepada Yesus, Pengantara Perjanjian Baru, dan kepada darah
pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada Habel.
IBRANI 13:14 - Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat
tinggal yang tetap; kita mencari kota .... dan seterusnya.
WAHYU 21: 2, 10 - Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem
yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias
bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang
besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang
kudus itu, Yerusalem, dan seterusnya.
WAHYU 22:19 - Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari
perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan
mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota
kudus, seperti yang tertulis di dalam ... dan seterusnya.
15. TALMUD
------------------------------------------------------------
TALMUD9 merupakan Kitab Undang-undang bagi bangsa Yahudi.
Buku ini terdiri dari banyak jilid dan amat mahal harganya.
Satu set lengkap dari buku ini berharga mulai dari yang
paling murah US $ 1.200.- sampai US $ 5.000.- setiap setnya,
dan tergantung dari edisi penerbitannya. Para Rabbi Yahudi
menghabiskan seluruh waktu hidupnya untuk memperdalam
mempelajari Talmud ini. Tak seorangpun dapat dikatakan mahir
atau ahli dalam filsafat Yahudi kecuali ia mengetahui benar
tentang isi Talmud. Beberapa tahun yang lalu Kolonel E.N.
Sanctuary dari Dinas Intelligensi Militer Amerika
menyediakan dirinya untuk mempelajari Talmud ini. Kolonel
Sanctuary adalah seorang patriot dan Nasrani tanpa celaan.
Ia menerbitkan suatu ringkasan dalam bentuk buku dengan
judul "Terbukalah kedok Talmud" (The Talmud Unmasked).
Jilid-jilid dari buku ini pun menjadi bahan koleksi dan yang
amat sukar diperoleh. Berikut di bawah ini adalah
bagian-bagian terbaik dari tulisan Sanctuary yang merupakan
kutipan-kutipan dari halaman-halaman yang sudah jelas atau
pasti referensinya. Memang disadari bahwa kutipan-kutipan
ini amat singkat, akan tetapi hendaklah dapat dipergunakan
oleh para pelajar (pembahas) yang tekun dan patuh dalam
menghadapi fakta-fakta yang kalau tanpa kutipan ini mereka
akan menjadi tidak mengetahui sama sekali.
Penyingkatan ini dilakukan atas petunjuk dari Pendeta Gerald
L.K. Smith oleh Pendeta Michael Mountjoy, seorang anggota
staf dari Pendeta Smith tersebut.
Enam Bagian Utama Dari Talmud
1. ZERAIM. Tentang biji-bijian. Bagian ini membicarakan
biji-bijian, buah-buahan, daun-daunan, tumbuh-tumbuhan; baik
dalam penggunaan umum ataupun domestik tentang buah-buahan
dan lain-lain.
2. MOED. Tentang pesta-pesta (Festival-festival). Bagian ini
membicarakan tentang waktu kapankah perayaan Sabbath dan
perayaan-perayaan lainnya dimulai, diakhiri dan diperingati.
3. NASCHIM. Tentang wanita. Bagian ini membicarakan tentang
perkawinan dan penolakan isteri (penyangkalan terhadap
isteri), tugas-tugas mereka, pertalian kekeluargaan dan
penyakit-penyakit .
4. NEZIKIM: Tentang kerusakan-kerusakan. Bagian ini
membicarakan tentang kerusakan-kerusakan yang diderita oleh
manusia dan binatang; hukuman-hukumannya dan penggantian
rugnya.
5. KODASCHIM. Tentang kesucian. Upacara-upacara kurban, dan
bermacam upacara suci keagamaan.
6. TOHOROTH. Tentang pembersihan. Bagian ini membicarakan
tentang tanah (untuk satru) dan membersihkan tempat-tempat
(wadah-wadah), alas tilam (sarung bantal, seprei dan
lain-lain) serta barang-barang lainnya.
Setiap bagian dari keenam bagian di atas dibagi lagi dalam
bentuk buku-buku atau risalah-risalah yang disebut
MASSIKOTH, dan buku-buku yang dibagi dalam beberapa bab atau
PERAKIM.
ZERAIM terdiri dari 11 buku, MOED terdiri dari 12 buku;
NASCHIM terdiri dari 7 buku; NEZIKIM terdiri dari 10 buku;
KODASHIM terdiri dari 11 buku dan TOHOROTH terdiri dari 12
buku (jilid).
TALMUD TERDIRI DARI 63 BUKU DALAM 524 BAB
------------------------------------------------------------
Beberapa catatan penting dapat dibaca pada:
Hal. 20: "Tidak ada yang lebih tinggi derajatnya dan Kitab
Suci Talmud."
Hal. 21: "Pada tahun 533 Kaisar Justinianus (527-565)
melarang penyebaran buku-buku Talmud di segenap
wilayah Kekaisaran Romawi."
"Dalam abad ke-15 Sri Paus Gregorius IX (1227-1241)
dan Paus Innoventius IV (1243-1254) mengutuk buku-
buku Talmud karena berisi segala bentuk kekejian
dan penghinaan terhadap kebenaran Kekristenan
(every kind of vileness and blasphemy against
Christian truth) dan memerintahkan supaya dibakar
karena buku-buku itu menyebarkan banyak bid'ah-
bid'ah yang membahayakan."
Hal. 22: "Cetakan pertama penerbitan Talmud yang lengkap
diterbitkan di Venesia pada tahun 1520."
"Dalam sebuah Muktamar Gereja di Polandia pada
tahun 1613 para Rabbi dari Jerman mengumumkan
tidak boleh menerbitkan apa-apa yang menjengkelkan
kaum Kristen dan menyebabkan pengejaran terhadap
Israel."
"Walaupun demikian Talmud diterbitkan di Holland
pada tahun 1644-48."
YESUS KRISTUS DALAM TALMUD
------------------------------------------------------------
Hal. 28 dan 29: "Dalam Talmud, Kristus disebut
OTHO ISCH = "That Man." "Seseorang anak disebut
sebagai seorang Kristen kalau ia mengikuti ajaran-
ajaran palsu dari "orang itu" ... (ABHODAH ZARAH)."
"AKUM dari Maimonides (Rabbi Mozes ben Maimun,
kelahiran Kordova, Spanyol; 1135-1204) menunjukkan
kenyataan bahwa terlaranglah untuk ikut serta dalam
pesta-pesta Kristen dari Natal dan Paskah, karena
pesta-pesta ini memperingati TALUI, seseorang yang
dihukum gantung."
Hal. 30: "Talmud mengajarkan bahwa Kristus adalah anak tak sah
dan berada dalam kandungan ketika waktu haid
(was conceived during menstruation) bahwa dia adalah
seorang edan/pandir, pembaca mantera, penggoda, dan
bahwa Kristus disalibkan dan dikuburkan dalam neraka."
Hal. 31: "Siti Maryam disebut STADA, sebagai seorang pelacur
karena ia meninggalkan suaminya dan melakukan
perzinaan."
Hal. 34: "Kemudian Yesus menyerukan NAMA ALLAH dan terus
menyebutnya hingga datanglah angin yang
mengangkatnya antara bumi dan langit. Yudas juga
menyatakan NAMA AGUNG DARI ALLAH dan begitu juga
diangkat oleh angin. Kemudian Yudas mengucapkan
nama Tuhan dan mengambil Yesus dan mendorong
Yesus ke bawah, yaitu ke bumi. Yesus lalu mencoba
untuk berbuat yang sama terhadap Yudas dan mereka
berdua pun akhirnya berkelahi. Dan ketika Yudas
mengetahui bahwa ia tidak dapat memenangkan Yesus
maka ia mengencingi Yesus dan kedua-duanya yang
tidak suci lagi itu akhirnya jatuh ke bumi;
juga tidak dapatlah lagi mereka menggunakan nama
suci Allah lagi sampai mereka mensucikan diri
sendiri." (And when Yudas saw he could not win
over the works of Yesus he pissed on Yesus and
both being unclean fell to earth; nor could
they use the Divine name again until they had
washed themselves)."
Apakah mereka yang percaya akan kebohongan yang
jahat itu patut menerima kebencian ataupun belas-
kasihan yang lebih besar, tak dapatlah saya
katakan apa-apa.
Hal. 35: "Dalam buku SANHEDRIN (107 b) kita membaca:
'MAR berkata: Yesus menggoda secara membujuk,
mengkorup dan merusakkan Israel."
Hal. 36: "Buku ZOHAR III menceritakan bahwa Yesus mati
seperti binatang dan dikuburkan dalam onggokan
yang begitu kotor di mana mereka melemparkan
bangkai-bangkai anjing dan keledai, dan dimana
putera-putera Esau (yaitu orang-orang Kristen)
dan Ismail (orang-orang Turki), yaitu mereka
yang najis dan tidak disunat, dikubur seperti
bangkai anjing."
Hal. 39: "Tidak diizinkan (= diharamkan) untuk tunduk
atau angkat topi di depan para raja atau
pendeta yang mengenakan salib pada pakaian
mereka. Haruslah diperhatikan jangan sampai
kelihatan kalau tidak dapat melakukan seperti
ini.Umpama seseorang dapat/boleh melemparkan
beberapa keping mata uang logam di atas tanah,
kemudian membongkok untuk mengambilnya sebelum
dilalui mereka. Dalam hal seperti ini maka
diperbolehkan untuk membongkok atau mengangkat
topi di depan mereka."
Hal. 40: "Suatu hukum tertulis dari orang-orang Nasara
ialah "Kalau seorang Yahudi memukulmu pada
sebuah pipi, palingkanlah yang lainnya juga"
(Saya tidak pernah melihat orang Kristen
mematuhi hukum ini, begitu pun Yesus sendiri
tidak melakukannya. Saya mendapatkan pada KITAB
PERBUATAN RASUL-RASUL XXIll, ayat 3, bahwa Imam
Besar memerintahkan mereka yang berdiri di
dekatnya untuk menampar mulutnya, Paulus tidak
memalingkan pipinya yang lain; ia mengutuk.
Hal ini bertentangan terhadap kepercayaan
mereka dan merusak dasar-dasar atau azas
dimana Agama mereka itu ditegakkan.
NAMA-NAMA YANG DIBERIKAN UNTUK KAUM NASARA DALAM TALMUD
------------------------------------------------------------
Hal. 42: "ABHODAH ZARAH, Penyembahan yang aneh, pemujaan
berhala. Para penyembah berhala. Rabbi AKIBAH
mengatakan: Bagaimanakah kita tahu bahwa ABHODAH
ZARAH, seperti seorang wanita yang najis, kemudian
mengotori mereka yang percaya padanya? Karena
YESAYA berkata: Engkau akan melemparkan mereka
seperti kain pembersih haid, dan akan Engkau
katakan, Jadilah seperti itu sejak waktu itu."
Hal. 43: "AKUM, Penyembah bintang-bintang dan planit-planit.
"OBHDE ELILIM, para pelayan berhala. Ini mempunyai
arti yang sangat seperti AKUM.
"MINIM, orang-orang yang menyimpang dari ajaran
agamanya. Dalam Talmud mereka yang mengikuti
ajaran yang disebut Gospel adalah orang-orang
yang menyimpang dari ajaran agama."
"EDOM-EDOMITES."
Hal. 44: "GOI - Ras atau bangsa. Hampir senantiasa yang
dimaksud adalah orang-orang bukan Yahudi dan para
penyembah berhala."
"NOKHRIM - pendatang atau orang asing."
"AMME HAARETS - penduduk bumi, atau orang yang bodoh."
Hal. 45: "BASAR VEDAM - daging dan darah; jasmaniah manusia
yang sudah pasti akan mengalami kehancuran; yang
tidak bisa mempunyai perjamuan dengan Tuhan."
Hal. 47: "Seorang Yahudi tidak boleh mengassosiasikan dirinya
dengan orang-orang bukan Yahudi, karena mereka ini
diperuntukkan untuk ditumpahkan darahnya."
Hal. 48: "Mengapakah COIM itu tidak suci? Karena mereka
memakan barang-barang yang dibenci (yang jijik)
dan memakan binatang yang merayap pada perutnya."
Hal. 49: "Seorang wanita haruslah mencuci kembali dirinya
kalau ia melihat apa-apa yang tidak suci, seperti
anjing, keledai, atau People of the earth;
seorang Kristen, seekor onta, seekor babi, seekor
kuda atau orang yang berpenyakit kusta."
Hal. 50: "Tuhan menciptakan mereka dalam bentuk manusia demi
kemenangan/keunggulan Bangsa Israel. Akan tetapi
AKUM diciptakan untuk tujuan tunggalnya yang
terakhir untuk mengabdi kepada Bangsa Israel siang
dan malam."
Hal. 51: "Hubungan sex dari kaum GOI seperti halnya pada
binatang." "Kalau hanya kaum menyembah berhala
saja yang mengadakan hubungan sex, maka dunia ini
tidak akan untuk selamanya. Karena mereka melahirkan
bayi-bayi sama halnya seperti anjing."
Hal. 52: "Mereka adalah anak-anak dari ular dahulu kala
yang menggoda Siti Hawa."
Hal. 53: "Yang lebih terdahulu dari Ibrahim menyuruh ia
duduk pada pintu gerbang Gehenna dan menjaga
jangan sampai (mencegah) siapa saja orang-orang
yang disunat untuk masuk ke dalamnya; akan tetapi
semua orang yang tidak disunat akan masuk ke bawah,
ke dalam neraka." "Juga orang-orang Kristen tidak
perlu untuk dihindari selama tujuh hari setelah
mereka mengubur seseorang, seperti tersebut dalam
Hukum Musa; karena mereka itu bukanlah orang dan
karena penguburan hewan tidaklah menodai manusia."
Hal. 55: "Dilarang untuk berdiri di naungan suatu kuil/
kelenteng, baik di dalam maupun di luarnya untuk
jarak 4 cubits (kira-kira 2 meter) dari pintu
depan. Tidaklah dilarang untuk berdiri dalam
naungan (bayangan) belakang gereja. Juga tuduhan
ini tidak dilarang untuk kita kalau gereja itu
didirikan di suatu tempat yang dahulunya ada jalan
umum, yang diambil dari rakyat dan kuil itu
didirikan di atasnya."
Hal. 57: "Sembahyang mereka adalah kebodohan dan pelanggaran
peraturan."
"Hari Natal merupakan hari bencana mereka."
"... mereka benar-benar tidak berguna dan jahat."
ORANG-ORANG NASARA HARUS DIJAUHI
------------------------------------------------------------
Hal. 60: "Karena mereka tidak berguna sama sekali untuk
ambil bagian dalam kehidupan orang Yahudi. Mereka
itu najis. Mereka adalah penyembah berhala.
Mereka adalah pembunuh."
"Barang siapa memukul seorang Israel, sebenarnya
seolah-olah ia menampar muka Tuhan Yang Maha Suci
dan Agung."
"Hanya orang Yahudilah yang dipandang sebagai
manusia: Seisi dunia ini semuanya untuknya dan
segala sesuatu haruslah melayaninya terutama
'binatang' yang berbentuk orang."
Hal. 61: "Seorang Yahudi tidaklah harus memberi hormat kepada
seorang Kristen."
"Seorang Yahudi tidak harus menghadap ke muka
seorang Hakim Kristen."
"Seorang Kristen tidak boleh dipakai sebagai saksi."
"Seorang GOI atau pelayan tidak akan mampu untuk
bertindak sebagai saksi."
Hal. 62: "Para sesepuh Yahudi (The Elders) melarang memakan
roti orang AKUM, jangan sampai dilihat seolah-olah
bersahabat dengan mereka."
Hal. 64: "Tidak diizinkan untuk menjual air kepada AKUM
kalau diketahui bahwa hal itu akan dijadikan
untuk air membaptis."
Hal. 66: "Seorang anak tidak boleh dikirim kepada AKUM
untuk diajari akhlak, kesusasteraan atau kesenian,
karena mereka akan mengarahkan ke arah bid'ah saja."
"Pertolongan kesehatan dapat diterima dari semua
pihak kecuali dari para penyembah berhala, orang
yang berzinah dan pembunuh."
ORANG-ORANG NASARA HARUS DIMUSNAHKAN
------------------------------------------------------------
Hal. 68: "Mereka yang berbuat baik kepada AKUM tidak akan
dibangkitkan dari matinya."
Hal. 69: "Janganlah kamu berikan hormat apa-apa kepada
mereka; karena dilarang untuk mengatakan betapa
baiknya GOI itu."
"Berhala-berhala mereka haruslah dihancurkan, atau
sebutlah dengan nama-nama yang merendahkan."
Hal. 70: "Sebuah Gereja Kristen tidaklah disebut
BETH HATTEFILLAH - rumah sembahyang, akan
tetapi BETH HATTIFLAH, rumah orang suka berlagak
atau dipuji atau Rumah Dosa."
"Korban-korban (sesajen) kaum Kristen disebut
Sesajen Kotoran (tahi)."
Hal. 71: "Dilarang mengajarkan suatu ilmu pertukangan/
kepandaian kepada AKUM."
Hal. 72: "Orang Kristen tidak perlu diberitahu kalau mereka
membayar kelebihan (terlalu banyak) kepada seorang
Yahudi."
"Orang Kristen boleh ditipu."
Hal. 73: "Seorang Yahudi dibenarkan untuk berpura-pura
Kristen untuk menipu orang-orang Kristen."
"Seorang Yahudi dibenarkan untuk mempraktekkan riba
yang tinggi terhadap orang Kristen."
"Seorang Yahudi dibenarkan untuk membohongi dan
bersumpah palsu agar dihukumnya seorang Kristen."
Hal. 75: "Seorang Kristen yang sakit tidak boleh ditolong."
"Seorang wanita Kristen yang akan melahirkan anak
tidak boleh ditolong."
"Seorang Kristen yang dalam keadaan bahaya kematian
tidak boleh ditolong."
ORANG-ORANG NASARA HARUS DIBUNUH
------------------------------------------------------------
Hal. 77: "Seorang Kristen yang kedapatan mempelajari Hukum
Israel dapat diganjar kematian (dihukum mati)."
Hal. 80: "Jelaslah bahwa penawanan kita akan berakhir sampai
para penguasa (Raja-raja) dari orang-orang yang
bukan Yahudi yang menyembah berhala dihancurkan."
"Kerajaan (kekuasaan) yang berpusat di kota Roma
ialah satu-satunya yang amat dibenci dari semuanya
oleh orang-orang Yahudi."
16. ISA IBN MARYAM A.S. DALAM AL-QUR'AN AL-KARIM
------------------------------------------------------------
(5: 110 - 111) Ketika Allah mengatakan: Hai Isa putra
Maryam! Ingatlah kurniaKu kepada engkau dan kepada ibu
engkau, ketika Aku menolong engkau dengan Ruh Suci, dan
engkau berkata-kata kepada manusia dalam buaian dan sesudah
dewasa, dan ketika Aku ajarkan kepada engkau Kitab, Hikmat,
Taurat dan Injil; dan ketika engkau membuat dari tanah
bentuk burung dengan izinKu, kemudian engkau hembus ke
dalamnya, lalu ia menjadi burung dengan izinKu; dan engkau
sembuhkan orang-orang buta dan orang yang berpenyakit lepra
dengan izinKu, dan ketika engkau mengeluarkan orang mati
dengan izinKu, dan ketika Aku tahan Bani Israil menentang
engkau ketika engkau mengemukakan kepada mereka
keterangan-keterangan yang jelas, lalu orang-orang yang
tidak percaya dari antara mereka mengatakan: Ini tidak lain
dari sihir yang terang.
Dan ketika Aku wahyukan kepada para hawari: Berimanlah
kepada Aku dan kepada RasulKu! Mereka mengatakan: Kami
beriman dan saksikanlah bahwa kami sesungguhnya muslimin."
(5:116 - 117) Dan ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra
Maryam! Apakah engkau mengatakan kepada orang-orang:
Ambillah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain dari Allah?
Isa rnengatakan: Maha Suci Engkau! Tiada sepatutnya aku
mengatakan apa yang bukan hakku menyebutnya. Kalau kiranya
aku mengatakan itu, tentulah Engkau telah mengetahuinya;
Engkau mengetahui apa yang ada dalam diriku dan aku tidak
mengetahui apa yang ada pada Engkau; sesungguhnya Engkaulah
yang Maha Mengetahui perkara-perkara yang ghaib.
Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka selain dari apa
yang telah Engkau perintah aku mengatakannya, yaitu:
Sembahlah olehmu akan Allah, Tuhan aku dan Tuhan kamu! Dan
aku adalah saksi terhadap mereka, selama aku berada di
antara mereka, dan setelah Engkau mengangkat aku, Engkau
adalah Pengawas mereka dan Engkau atas segala sesuatu adalah
saksi."
17. DAFTAR URUT PERISTIWA-PERISTIWA PENTING YANG BERSEJARAH
TERHADAP LAHIRNYA BANI ISRAIL
SAMPAI ZAMAN IMPERIUM ROMAWI
------------------------------------------------------------
3000 - 2700 S.M. Dynasti pertama di Mesir.
± 2400 S.M. Imperium Semitik pertama. Sargon I, raja Assyria.
2000 - 1500 S.M. Imperium-imperium Mesopotamia (kini Iraq)
dan Mesir. Perpindahan-perpindahan besar di
seluruh Hilal Subur (Fertile Cressent).
± 1750 S.M. Ibrahim di Kanaan (kini Palestina/Israel).
± 1700 S.M. "Code Hammurabi" (termasuk "lex talionis") dari
Babilonia, dari mana terbit hukum Kanaanit dan
sebagian dari "Syariat Musa."
1700 - 1550 S.M. Bangsa Hyksos dari Kanaan mengontrol Mesir
dan mengizinkan Bani Israil mendiami muara
(delta) sungai Nil; Bani Israil mulai menduduki
Kanaan (Palestina).
± 1550 S.M. Bangsa Hyksos diusir dari Mesir. Bangsa Hittit
menghancurkan Babilonia.
1500 - 1200 S.M. Masa paling jayanya Mesir. Kanaan adalah
wilayah Mesir. "Armana Tablets" menceritakan
tentang surat-surat kepada Firaun perihal
serangan-serangan Bani Israil terhadap kota-
kota di Kanaan.
± 1400 S.M. Yericho dihancurkan oleh "Yusak" yang membentuk
konfederasi dari Bani Israil di Kanaan Utara.
Ibukota Sechem (kini Nablus).
1377 - 1360 S.M. Pemerintahan Firaun IKHNATON (Armenophis IV),
Monotheist. Aneka pembaharuannya disapuh setelah
wafatnya.
± 1230 S.M. Keluarnya Bani Israil (suku Levi?) dari Mesir di
bawah pimpinan Musa dan Harun a.s. Tahun
tradisionil dari Decalogue (Kesepuluh Firman).
± 1200 S.M. Didudukinya negeri-negeri sebelah Timur sungai
Yordan dan bagian-bagian Kanaan Selatan oleh
suku-suku padang pasir, dipimpin oleh Bani Israil
yang lolos dari Mesir.
1225 - 1020 S.M. Bani Israil menaklukkan bagian-bagian lebih
banyak dari Kanaan. Pergulatan dengan bangsa
Filistin. Pemerintahan oleh Syekh atau
"hakim-hakim."
Percampuran hidup Bani Israil dan orang-orang
Kanaani, peradaban Kanaanit diserapnya.
± 1020 S.M. Sebagian suku-suku Bani Israil berpadu di bawah
raja pertama: Saul.
± 1004 S.M. Daud a.s. menjadi raja dari Israel Selatan yang
dinamakan Yudah.
± 998 S.M. Daud menjadi raja dari seluruh Israel, dan merebut
Yerusalem (kini Al-Qudus) yang menjadi ibukota.
Perluasan daerah Israel hingga sebesar yang tidak
pernah dicapainya, sedang keadaan internasional
sangat menguntungkannya
965 - 926 S.M. Suleiman a.s., pemerintah dan kerajaan bersatu.
Membangun Heikal pertama di Yerusalem.
Pemerintahan sangat mewah, perdagangan maju,
akan tetapi perpajakan berat menyebabkan kemarahan
dan nyaris pemberontakan.
± 926 S.M. Kerajaan pecah: Israel di Utara dan Yudah
di Selatan.
926 - 721 S.M. Kerajaan Utara. Pembaharuan-pembaharuan
(Reforms) dari nabi Elia (Ilyas a.s.).
Nabi-nabi Amos dan Hosea dan Samaria jatuh,
dan berakhirlah kerajaan Utara.
926 - 586 S.M. Kerajaan Selatan, Nabi-nabi Yesaya dan
Mikha (725 - 697 S.M.). Senakharib menyerang
hendak merebut Yerusalem (701 S.M.).
696 - 642 S.M. Dewa-dewa bintang bangsa Assyria disembah
di Yerusalem. Kultur Pembiakan (Fertility).
Pengorbanan anak. Krisis agama mendekat.
621 S.M. Hukum Kitab Ulangan. Penerbitan pertama dari
"Sepuluh Firman" (saduran Kitab Ulangan).
Nabi-nabi Yerimia dan Yehezkiel.
Bangunnya Babilonia.
586 S.M. Yerusalem jatuh dan mulainya pengasingan
di Babilonia.
538 S.M. Firman Cyrus II yang mengizinkan kembalinya
orang-orang dari Pengasingan. Saduran kedua
dari "Sepuluh Firman" (Kitab Keluaran XX)
disusun masa itu.
520 - 516 S.M. Heikal dibangun kembali oleh Zerubbabel.
458 - 444 S.M. Ezra (Uzair) dan Nehemya. Pemugaran Yudah
dimulai, kini dinamakan Yudea.
444 S.M. Diterbitkan dan diterima Hukum disusun pada masa
Pengasingan dan dikatakan dari Musa a.s.,
termasuk kedua saduran dari Sepuluh Firman.
333 S.M. Iskandar Agung masuk Yerusalem.
320 S.M. Palestina di bawah Ptolemy (Mesir).
198 S.M. Palestina di bawah Seleucid (Syria).
168 S.M. Antiochus IV (Epiphanes) berusaha menghilangkan
agama Yahudi.
176 - 135 S.M. Pemberontakan Makkabe.
142 S.M. Kemerdekaan Yahudi dari Syria; Pemerintahan oleh
raja-raja serentak Imam.
65 S.M. Pompeyus masuk Yerusalem dan Palestina menjadi
wilayah Romawi.
------------------------------------------------------------
JUZ II: PERJANJIAN BARU SUCI BAGI SEGALA AGAMA GEREJA,
DITOLAK UMMAT YAHUDI DAN DIHORMATI OLEH MUSLIMIN
------------------------------------------------------------
1. DISUSUNNYA PERJANJIAN BARU DALAM BAHASA YUNANI
------------------------------------------------------------
Kitab Perjanjian Baru adalah suatu Kitab Greka (Yunani),
dialek Koine, yang dikarang dan ditulis di luar Palestina;
jadi bukannya dalam bahasa Aramiya yang digunakan dan
dimengerti di Palestina pada masa itu oleh Yesus Kristus,
para hawarinya dan awam.
Semula Perjanjian Baru tidak merupakan suatu Kitab, tapi
hanya karangan-karangan, surat-surat kiriman dan
catatan-catatan terpisah dalam bahasa Yunani dan Aramiya
hingga menimbulkan aneka tafsir yang bertentangan;
teristimewa sekitar oknum Yesus Kristus, dan bukan
ajarannya.
Misalnya, surat-surat dari Paulus ditulis antara tahun 50
dan 54 dari Korintus dan Epesus kepada orang-orang
Tesalonika, orang-orang Korintus, orang-orang Galatia dan
orang-orang Rum. Pada tahun 58 dari Roma kepada orang Pilipi
dan Kolose. Pada tahun 65 surat kepada orang-orang Ibrani
(katanya oleh Paulus). Pada tahun 75 disiarkan bentuk awal
Injil karangan Markus. Pada tahun 79 disiarkan Injil Matius.
Pada tahun 90 Synode di YAMNIA mengakui Kitab Suci Yahudi,
yakni Wasiat Yang Lama menurut tradisi (orang Yahudi
Diaspora). Pada tahun 95 disiarkan Kitab Wahyu. Pada tahun
105 disiarkan Kitab Kisah Perbuatan Rasul-rasul karangan
Lukas yang terdiri dari 2 jilid dan kemudian dijadikan satu
karya. Terdorong oleh Kitab Kisah Rasul-rasul tersebut,
mungkin juga dimulai oleh Gereja Epesus, dihimpunlah pada
tahun 110 surat-surat kiriman Paulus. Muqadimah penyusun
ditulis atas nama Paulus, oleh karenanya kemudian disebut
Surat kepada orang Epesus. Pada tahun 115 disiarkan Surat
Yang Pertama dan Kedua kepada Timotius dan Titus atas nama
Paulus, dan barangkali juga dalam tahun itu Surat yang
Pertama dari Yohanes. Pada tahun 117 mungkin disiarkan Surat
Yang Kedua dan Ketiga dari Yohanes- Pada tahun 135 disiarkan
Injil karangan Yahya dan Surat dari Barnabas. Antara tahun
145 hingga 155 terdapat banyak tulisan suci yang tak
diketahui atau diragukan pengarangnya dan yang kemudian
disisihkan, disingkirkan (APOCRYPHA). Bahasa dari aneka
tulisan-tulisan di atas adalah dalam bahasa Greka dan/atau
dalam bahasa Aramiya, hal yang menimbulkan perbedaan tafsir,
faham dan keyakinan antara para Uskup Barat dan Timur.
Oleh karena permusuhan yang timbul dan perbedaan keyakinan
sebagaimana terurai di atas, terasa perlu benar oleh Kaisar
Konstantin I demi ketenteraman untuk menyelenggarakan suatu
muktamar, yaitu suatu ECUMENICAL COUNCIL (yang pertama kali)
pada tahun 325 di NICAEA (kini Isnik di Istambul). Kemudian
banyak lagi council atau synode menyusul; yang "Ecumenical"
jumlahnya hingga tahun 1869 ada 20 atau 21 kali.
Gereja Timur Ortodox Yunani mengakui 7 yang pertama (dari
tahun 325 s/d 787), dan Gereja Roma Katolik mengakui 14
Ecclesiastical/Ecumenical Council dari yang pertama. Council
Nicaea dihadiri oleh 220 Uskup dari Barat dan Timur. Yang
dibicarakan hanyalah soal-soal mengenai lman, Kebaktian, dan
sebagainya. Yang terpenting adalah soal Ke-Esaan Tuhan
menurut faham Yudaisme dan Syirk, yaitu kepercayaan Goyim
(yakni bukan-Yahudi, maksudnya Hellenisme dan aneka mytology
bangsa-bangsa Jahiliya), dan kemudian antara Unitarisme dan
Trinitarisme.
Paulus yang berbicara Greka dan tidak faham Aramiya,
mengakibatkan ia memberi bentuk baru pada ajaran Yesus yang
mudah dan indah dengan memasukkan aneka unsur gnostic,
sakramen dan mystic dari agama dan kebudayaan Yunani Kuna
(Hellenisme); seperti misalnya soteriology-faham pembebasan
penebusan dosa. Synthese inilah yang kemudian menjadi
pertengkaran antara Uskup-uskup di mana aneka gereja
(Paulinisme) ke luar sebagai pemenang.
Menurut theolog A. Powell Davies dalam bukunya "The First
Christian," terbitan "The New American Library" - A Mentor
Book: "Paul reshaped the faith of the early Messianic
believers into a gospel of salvation for the Gentiles."
Paulus dibenci oleh Ummat Yahudi sebagai pengkhianat bangsa,
dituduh oleh orang-orang Romawi sebagai pengkhianat
Kekaisaran dan tidak dipercaya lagi, baik oleh para hawari
maupun apostel (Rasul); tetapi ia merupakan seorang yang
menentukan perkembangan ajaran Gereja-gereja.
Semula anggota Timur lebih banyak, kemudian anggota Barat
lebih banyak pada aneka council atau Synode dan untuk
beberapa waktu putusan-putusannya tidak diterima oleh kedua
belah pihak.
Pada tahun 341 dalam suatu Rapat di Antioch (Antakia)
Monotheisme diterima, dan kembali jadi agama resmi sebagai
tafsir yang benar dari Iman Nasrani. Pendapat ini dikuatkan
oleh suatu Muktamar pada tahun 351 yang terjadi pada masa
Paus St. Julius I (337 - 352).
Paus Honorius I (625 - 638) menolak faham Trinitas. Pada
tahun 680, jadi setelah wafatnya, beliau di-anathema (yakni
dilaknat) dalam suatu Muktamar di Konstantinopel. Photius,
Uskup Sirmium, diturunkan karena menolak Ketuhanan Yesus di
Konstantinopel pada tahun 869.10
Ada Paus dan Kaisar yang menganut faham Keesaan Tuhan,
tetapi ada juga yang menganut faham Trinitas. Para Uskup
yang menolak Trinitas dianiaya, dipenjarakan, dibuang,
dibunuh dan lain sebagainya; perpustakaannya, aneka
manuscriptnya dibakar habis, apalagi yang berbahasa Aramiya.
Hal ini sama dengan buku-buku ilmu lain yang berbahasa atau
berhuruf Arab yang dijadikan abu ketika orang-orang Spanyol
menang atas kaum Muslimin di semenanjung Iberia pada abad
ke-XIV dan ke-XV. Asli dari pada Septuaginta, Kitab Ezra,
Talmud, dan bergerobak-gerobak codices yang berisi
Monotheisme dibakar habis. Begitu pula jika penganut
Unitarisme menang, dimusnahkan segala yang menyebut
Trinitarisme. Sedikit yang ada kini adalah sisa-sisa dari
salinan-salinan.
Antara yang lolos selamat adalah Injil karangan Barnabas,
seorang Apostel yang monotheist dan yang menubuatkan
kedatangan Nabi Muhammad S.A.W.; Injil ini pada tahun 383
oleh Paus St. Damasus I (366 - 384) disimpan di perpustakaan
pribadinya.
Toland berkata dalam bukunya "MISCELLANEOIJS WORKS" yang
diterbitkan pada tahun 1747, Juz I halaman 380, bahwa Injil
Barnabas masih ada. Dalam Bab XV disebut bahwa GLASIAN
(Gladian) DECREE tahun 496 memasuki "Evangelium Barnabe" ke
dalam daftar buku-buku yang terlarang dibaca. Sebelumnya
Paus Innovent telah mengharamkan pada tahun 465; juga
keputusan Gereja-gereja Barat pada tahun 382. Tidak disebut
apakah Injil Barnabas yang aseli itu tertulis dalam bahasa
Aramiya atau Greka.
2. DITERJEMAHKANNYA BERULANG KALI KESELURUHAN BIBLE
------------------------------------------------------------
1. Pertama diterjemahkan dari bahasa-bahasa Aramiya dan
Greka oleh William Tyndale, yang kemudian mengalami nasib
dihukum bakar hidup-hidup dalam bulan Oktober tahun 1536
atas tuduhan dengan sengaja memalsukan terjemahan dari
Perjanjian Baru.
2. Pada tahun 1535 diterjemahkan oleh Coverdale.
3. Pada tahun 1537 diterjemahkan oleh Thomas Matthew (barang
kali nama samaran dari John Rogers).
4. Pada tahun 1539: "Great Bible" yang direvisi.
5. Pada tahun 1560: "Geneva Bible" yang diperbaiki.
6. Pada tahun 1568: "Bishop's Bible" yang direvisi.
7. Pada tahun 1582 terjemahan Perjanjian Baru dari Vulgata
Latin oleh Ulama Katolik, diterbitkan di Rheims.
8. Pada tahun 1611: "King James Version," direvisi pada
tahun 1881
9. Pada tahun 1901: "Revised Standard Version"
"King James Version" banyak salahnya sehingga merubah arti.
Perkembangan studi dan Bible dan penemuan banyak manuscript
yang lebih tua menyebabkan Gereja Inggris pada tahun 1870
memeriksanya dan baru mengedarkan pada tahun 1881 - 1885;
dan Ulama Amerika mengedarkan sadurannya pada tahun 1901.
Kemajuan dalam ilmu pengetahuan bahasa-bahasa Kuna dan
penemuan-penemuan baru dalam arkeologi mengakibatkan revisi
pada tahun 1937, 1946 dan pada tahun 1951. Mungkin sekali
Bible akan terus-menerus mengalami perubahan, disesuaikan,
ditertibkan, disempurnakan dan sebagainya; laksana biasanya
dengan karya-karya insani yang lain.
DAFTAR BIBLE YANG TELAH BEREDAR [11]
------------------------------------------------------------
(1)KING JAMES VERSION (1611).
(2)REVISED STANDARD VERSION (1952). Dikeluarkan oleh kaum
Protestan A.S. dengan perubahan-pelubahan atas dasar
naskah-naskah yang lebih authentic. Terus-menerus
direvisi, dengan APOCRYPHA untuk Katolik dan Orthodox
Timur.
(3)THE YERUSALEM BIBLE (1966). Saduran Katolik, di mana
Tuhan disebut "Yahweh." Bersejarah, karena lain dari
naskah Latin oleh Jerome, dan adanya catatan-catatan
kritik modern.
(4)NEW ENGLISH BIBLE (1970). Walaupun saduran gerejani
dibawah perlindungan Anglican-Protestan, tapi mudah
dibaca, bersumber dan naskah-naskah kuna tanpa
tergantung pada terjemahan-terjemahan yang lebih
dahulu. Apocrypha ada.
(5)NEW AMERICAN BIBLE (1970). Terbitan Katolik A.S.
mutakhir, terjemahan dari bahasa-bahasa yang semula.
Ini dan Yerusalem Bible mendesak bible dan
DOUAY-RHEIMS, Bible Katolik yang lebih rendah mutunya
dari KING JAMES.
(6)NEW AMERICAN STANDARD BIBLE (1971). Revisi yang disusun
agak kaku dari saduran yang lebih dahulu dan diabaikan.
Kesukaan kaum Fundamentalist. Dituduh agak memalsukan
text agar Bible dipandang lebih tepat.
(7)THE LIVING BIBLE (1966). Dinista oleh kaum Purist
karena kebebasannya dengan naskah. Paraphrase ini
oleh seorang Injili KENNETH TAYLOR mempopulerkan
Alkitab yang diperjual-belikan di supermarket dan kios.
(8)THE HOLY SCRIPTURES (1917). Wasiat Lama untuk umat Yahudi.
Berdasar atas bible-bible yang lebih tua dalam bahasa
Inggris. Para Sarjana akan tamatkan sebuah saduran modern
yang lebih baik pada tahun 1980-an.
(9)NEW TESTAMENT IN MODERN ENGLISH (1958). Paraphrase dan
seorang pendeta Inggris J.B. PHILLIPS, yang membuat
Injil-injil dan surat-surat mudah difahami.
(10) TODAY'S ENGLISH VERSION (1966). Sebuah terjemahan dan
Perjanjian Baru dalam bahasa yang ringkas.
Dari American Bible Society.
(11) NEW INTERNATIONAL VERSION (1973). Terbitan terakhir
dari Perjanjian Baru oleh suatu panel internasional
dari 108 sarjana yang berniat menerbitkan Bible yang
lengkap pada tahun 1978.
Lain sekali dengan aneka karya insani tersebut di atas
(bukan dalam bahasa Yesus Kristus) Al-Qur'an, Wahyu Ilahi
kepada Nabi Muhammad S.A.W., dalam bahasa Arab logat Quraisy
dengan gaya yang tiada ada taranya; baik classic maupun
modern, selama 14 abad, naskahnya yang tunggal tidak berubah
hingga saat ini dan lagi merupakan text-book di seluruh
dunia yang senantiasa dibaca dan dipelajari.
PENUTUP
------------------------------------------------------------
Firman Allah dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah: 79.
"Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis
Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya:
"INI DARI ALLAH," untuk memperoleh keuntungan yang sedikit
dengan perbuatan itu.
Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, karena apa yang
ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah
bagi mereka, karena apa yang mereka kerjakan."
3. KEKAISARAN ROMAWI DARI 31 S.M. - 1453 M
------------------------------------------------------------
1. Pada masa Pra-Kekaisaran, peradaban umumnya ada lebih
kasar. Ini adalah akibat dari menyerapnya "hellenisme" ke
seluruh kekaisaran. Demikianlah di samping bahasa Latin juga
bahasa Yunani (Greka) merupakan bahasa orang cerdik dari
Asia sampai Samudera Atlantik. Namun ada satu hal yang asli
dari Romawi, yaitu hukumnya. Undang-undang Romawi berlaku di
semua bagian dari kekaisaran. Terutama Kaisar HADRIANUS
(±125) yang telah menyuruh menyusun Kitab Undang-undang dan
memajukan kesatuan peradilan.
2. Pengaruh Timur besar pula atas agama. Para dewa Romawi
diganti dengan dewa-dewa Yunani, dan selanjutnya ditambah
lagi dengan dewa yang berasal dari Mesir dan Asia. Dari
dewa-dewa ini Gereja mengembangkan konsep TRINITAS.
3. Pada zaman OCTAVIANUS atau AUGUSTUS (31 S.M. - 14 M),
YESUS dilahirkan, yang bertabligh di masa kaisar TIBERIUS.
Ajarannya disebar oleh para apostel, tetapi di hellenisasi,
yakni dimasuki unsur-unsur/kepercayaan-kepercayaan
hellenisme oleh PAULUS, seorang Yahud-Hellenist. Ajaran ini
yang merupakan perpaduan dari ajaran Yesus yang murni dengan
hellenisme, diterima baik terutama oleh orang-orang miskin
dan mereka yang tertekan. Tidak beberapa lama lagi umat
Nasara dikejar-kejar, karena menolak menyembah sujud kaisar
sebagai Tuhan. Kaisar DIOKLETIANUS (± 300) yang bengis
mengatur pemerintahan begitu rupa hingga beliau memegang
kekuasaan tak terbatas dan semua orang harus menyembah sujud
kepadanya sebagai Tuhan secara ketimuran.
3. Pada masa Kaisar KONSTANTIN (± 325) orang Nasara
memperoleh kebebasan beragama. Gereja berorganisasi:
timbulnya HIERARCHI. Augustinus, uskup (pengawas) dari
Tunis, adalah imam gereja yang termasyhur. KONSTANTIN AGUNG
memilih BYZANTIUM sebagai ibukota baru yang kemudian
dinamakan KONSTANTINOPEL. Adalah dia yang minta dibaptis
ketika menghadapi maut dan ini adalah kemenangan Agama
GEREJA NASARA. Kaisar THEODOSIUS I menyatakan agama Nasara
sebagai AGAMA NEGARA dan melarang agama-agama kafir serta
menekan faham ARIANISME. Kuil-kuil ditutup, dihancurkan atau
dijadikan gereja. Pesta Olah Raga Olympia dihentikan. ZEUS
dikalahkan oleh KRISTUS.
4. Pada wafatnya THEODOSIUS tahun 395 kekaisaran dibagi
antara dua puteranya, dan begitulah jadinya KEKAISARAN
ROMAWI I TIMUR atau BYZANTIUM dan KEKAISARAN ROMAWI I BARAT.
Pada tahun 476 ODOAKER, seorang Jerrnan, menurunkan Kaisar
Romawi Barat yang terakhir dari tahta: Tamat Kekaisaran
Romawi I Barat. Tamatnya SEJARAH LAMA, permulaan Abad
Pertengahan.
5. Peradaban Greka-Romawi tidak lenyap. Pada permulaan Abad
Pertengahan, Kekaisaran Romawi Timur atau Byzantium sangat
maju. Kekuatannya kemudian menjadi lemah karena perang
dengan orang-orang Persi-Baru yang membangun suatu kerajaan
besar di Asia.
Pada zaman Kaisar JUSTINIANUS (± 500), pendiri AYA SOPHIA
dan yang mengkodifisir Hukum Romawi "CORPUS JURIS,"
nampaknya masa kerajaan dunia Romawi yang jaya akan bangkit
kembali.
Justinianus menamatkan kerajaan bangsa VANDAL dan
menjadikan pantai utara dari benua Afrika jajahan Romawi
lagi. Beliau dapat memasukkan Italia ke dalam Kerajaan
Byzantium. Para Kaisar Romawi Timur ini sedikit sekali
menjalankan wewenangnya di Italia sehingga Uskup/Paus di
Roma memperoleh lebih banyak pengaruh. Semua hanya kekuasaan
gerejani, tetapi lambat laun Paus menjadi penguasa duniawi
pula: PEMERINTAHAN GEREJA.
6. Biara-biara pertama didirikan oleh para rahib Nasrani di
Mesir pada abad ke IV dan kemudian menyebar ke Barat.
Terpengaruh oleh Islam, Kaisar LEO III dalam suatu firman
nya pada tahun 726 mengharamkan penyembahan arca-arca.
Terjadilah penghancuran arca-arca (ICONOCLASME 726-842) yang
kemudian menghebat di bawah Kaisar KONSTANTIN KOPRONYMUS.
7. Irihati antara para Patriarkh dari Konstantinopel yang
disokong oleh para uskup Yunani dan para Kaisar Romawi Timur
sepihak, dan para Paus (Uskup-uskup dari Roma) di lain
pihak, mengakibatkan SCHISMA GREKA pada tahun 867:
Perselisihan Gereja Greka (Yunani Orthodox) dan Gereja Roma
Katolik (Gereja Latin).
PHOTIUS, patriarkh dari Konstantinopel, menuduh Gereja
Latin bahwa (i) Roma mendakwah ke-utamaannya, walaupun
Konstantin Agung telah pindahkan hal ini bersamaan dengan
takhta kekaisaran ke Konstantinopel; (ii) Roma memalsukan
iman dengan mengajar bahwa (a) Roh Suci timbul dari Bapak
dan Putera, (b) diwajibkannya berpuasa pada hari Sabtu, (c)
dibolehkannya makan makanan dari susu pada hari-hari puasa,
(d) dilarangnya para rohaniawan kawin, dan seterusnya. Pecah
mutlak antara Timur dan Barat terjadi pada tahun 1054.
Sultan Muhammad al-Fatih merebut Konstantinopel pada tahun
1453. Tamatnya Kekaisaran Romawi Timur alias Byzantium.
4. KHOTBAH YESUS DI BUKIT
------------------------------------------------------------
Khotbah Yesus di bukit merupakan rumusan ajaran Yesus.
Ada dua saduran dari tabligh ini, satu di Kitab Injil
karangan Matius dan yang satu lagi di Kitab Injil karangan
Lukas. Kedua saduran ini tidak sama. Periksa dan
bandingkanlah MATIUS 5, 6 dan 7 dan LUKAS 6: 17 - 49.
Sebagaimana diketahui Yesus berbahasa Aramea, dan naskah
ajarannya dalam bahasa ini sudah tidak ada lagi, dan menurut
para sarjana tidak mungkin ditemukan lagi. Dapat dikatakan
bahwa naskah itu adalah Injil Yesus yang asli, yang
tersimpan oleh saudaranya se-ibu, Yakub, Ketua Jemaat, di
mihrab Mesjid Al-Aqsa di Yerusalem. Pada tahun 62 Yakub
terbunuh atas perintah Ananas, Imam Besar Yahudi.
Pemberontakan (67-70) melawan orang Romawi berakhir dengan
dibumi-ratakannya Yerusalem.
Perlu ditekankan bahwa pengikut sejati dari ajaran Yesus ini
adalah dari pada Bani Israil (Yahudi). Mereka dinamakan
"Nazoreans (Nazarenes, Nasarah)" taat kepada syari'at Nabi
Musa a.s., percaya bahwa Yesus, putera gadis Mariam a.s.,
adalah Al-Masih. Mereka merupakan suatu jemaat, suatu sekte
tasawuf yang mirip sekali, menurut hasil penyelidikan Dead
Sea Scrolls, dengan tarekat kaum Essi. Mereka tidak
bergereja dan bukan Kristen, bahkan dikafirkan kemudian oleh
kaum mualaf Nasrani yang mendewakan Yesus laksana "Penebus
Dosa."
Kitab Injil yang katanya, karena tiada bukti, karangan
Matius tersiar kira-kira pada tahun 79. Matius (Ibrani:
Mattihyah; artinya "anugerah Ilahi"), putera dari Alpius,
seorang Yahudi yang berbahasa Aramea (semula pemungut cukai
dari Kapernaum) adalah hawari (discipel) dari Yesus.
Autograph dalam bahasa Aramea dari karangannya yang kemudian
disebut Injil, tidak ada lagi. Hanya ada codices dalam
bahasa Griek-Koine, yaitu bahasa Yunani sehari-hari,
salinan-salinan dari yang lain-lainnya.
Tidak diketahui siapa penterjemahnya dan para penyalinnya.
Adapun Kitab Injil yang katanya, juga tiada bukti, karangan
Lukas ini tersiar kira-kira antara tahun 145 - 155. Lukas,
seorang Griek mualaf yang tidak berbahasa Aramea, adalah
dukun dan teman jalan dari Paulus. Lukas tidak kenal Yesus.
Autograph dari tulisannya yang kemudian disebut Injil, pun
tidak ada. Hanya terdapat salinan-salinan dari
salinan-salinan yang berlain-lainan. Siapa para penyalinnya
tidak diketahui pula
Dari kedua saduran tersebut dapat dinilai betapa tingginya
ajaran akhlak dari Yesus.
Perlu kiranya diterangkan di sini bahwa menurut segala
kamus, Tuhan adalah God dan Heer adalah Tuan. Dalam Bijbel
naskah Belanda dan Inggris disebut Heer dan Lord, akan
tetapi dalam naskah Indonesia diterjemahkannya Heer, Lord
dengan Tuhan; hingga bila diterjemahkan kembali menjadi God;
hal mana menyesatkan pembaca dan meng-ilahkan Yesus. Tidak
disebutnya God Jezus, tetapi Heer Jezus, yaitu Sayidina
(Tuan Kami) Isa. Jelaslah pula dengan kata Bapaku dan Bapamu
dimaksudnya Allah, tanpa perbedaan antara kedua Bapa itu.
Yesus sendiri menyebut dirinya Anak Manusia. Ketahuilah
bahwa dalam bahasa-bahasa Semit, tidak dikenal huruf besar,
huruf kapital (hoofdletter)
Pendeta Dr. A.P. Davies menguatkan apa yang tersebut di atas
di dalam bukunya "The First Christian" pada halaman 128,
begini: "Menurut pendapat banyak scholar, satu dari pada
sebab-sebab yang utama dari perubahan status Yesus, dari
Masih Yahudi hingga menjadi Pembebas alam-dunia, terletak
pada penggunaan istilah "Lord." Dalam bahasa Ibrani kata
ADONAI cuma berarti Yehovah, Tuhan yang Satu dan yang
Satu-satunya, dan Yesus tidak mungkin disebut Lord. Dalam
bahasa Aramea (MARAN) sudah mulai ada suatu perubahan. Para
dewa pembebas Suria adalah "lords." Dalam bahasa Yunani
(KURIOS), kata ini pasti mempersamakan Yesus dengan seorang
dewa - pembebas seperti lord-lord lain dari agama-agama
mystery. Bukannya kata "kurios" diperuntukkan khas guna
maksud ini. Kata "kurios" dapat dipersamakan dengan kata
"sir" dalam bahasa Inggris. Tetapi kalau kata itu digunakan
tentang Caesar atau tentang seorang dewa pembebas, maknanya
menjadi agung. Kata itu tentu dapat dipakai tentang Yesus
dalam arti yang lebih tinggi sesudah ia ditablighkan kepada
orang; kalau tidak Yesus akan lebih direndahkan dan pada
kedudukan dewa-dewa Attis, Tammuz atau Osiris. Sesudah kata
itu dipakai bagi Yesus, maka beliau, tidak mungkin lain,
memperoleh beberapa tabiat dari para dewa-pembebas.
Ide tentang pembebas sebagai Putera Tuhan sudah ada beberapa
abad sebelum Paulus, pada agama Hellenic (Griek Kuna), pada
Gnosticism, pada gerakan Hermetic. Concept Ibunda Tuhan yang
kini dihubungkan dengan Maria, Ibu dari Yesus, telah jauh
berkembang pada dewi Isis, Cybele dan banyak lagi "mater
dolorosas" lain.
Dodd dalam studinya yang tersohor tentang istilah-istilah
dalam bahasa Ibrani dan Yunani dari Wasiat Lama, memeriksa
kata-kata seperti 'God," 'Law," "Sin," "Atonement," "Faith,"
dan memperlihatkan bagaimana maknanya berubah kalau Ibrani
diganti dengan Yunani.
5. PAULUS
------------------------------------------------------------
Di antara ummat Yahudi Diaspora ada seorang perantau Yahudi
Hellenist di bandar Griek, Tarsus, ibukota negara Kilikia
yang epilepticus, yakni berpenyakit ayan. Namanya Syaul,
lebih dikenal dengan nama Grieknya Paulos (latinnya Paulus).
Dalam bahasa Griek tidak ada huruf syin (sy), dan kalimat
"saulos" dalam bahasa Griek artinya banci, dan oleh karena
itu dijadikan namanya Paulos. Dukunnya dan teman jalan pada
tahun-tahun akhir dari masa tablighnya bernama Lukas,
seorang Griek god-fearer, yakni mualaf.
Paulus tentang diri dan didikannya: Rum XI: I - Karena aku
ini seorang Israil juga, benih Ibrahim, suku bangsa
Benyamin. 2 Korintus XI: 22 - Orang Ibranikah mereka itu?
Demikianlah juga aku. Orang Israilkah mereka itu?
Demikianlah juga aku. Keturunan Ibrahimkah mereka itu?
Demikianlah juga aku. Galatia I: 14 - dan majulah aku di
dalam agama Yahudi lebih dari pada kebanyakan orang yang
sebaya dengan aku, sebab teramat sangat usaha atas segala
adat-istiadat nenek moyangku. Pilipi III: 5 - Yang
diselamatkan pada delapan hari umurku, berasal bangsa
Israil, dari pada suku bangsa Benyamin, seorang Iberani
keturunan orang Ibrani; tentang hal syari'at Torat, aku
seorang Parisi. Rum VII: 9 - Dahulu aku ini hidup dengan
tiada bertorat (yakni masih belum baligh), tetapi tatkala
penyuruhan itu tiba (pada umur 12 tahun), maka dosa itu
hidup pula
Mustahil Paulus tidak dipengaruhi oleh gymnasium Yunani dan
komedinya. Bagi seorang Yahudi yang saleh, turut serta dalam
permainan (games) adalah haram, tetapi mustahil baginya
untuk tidak melihatnya. Dari surat-surat Paulus dapat
ditarik kesimpulan bahwa ia adalah seorang penonton yang
gemar, asyik. Siapa yang tinggal di Tarsus dan berbahasa
Yunani menghirup jiwa Hellenist, tidak peduli agama atau
bangsa apa. Seorang Yahudi bisa saleh, tetapi tak bisa hidup
di Tarsus sebagaimana di Yerusalem. Suatu drama kebaktian
yang terkenal adalah dari dewa Attis dan dewi ibu Cybele:
Pada suatu hari di bulan Maret yang dikenal sebagai hari
Darah (bersamaan dengan Jum'at Suci, Goede Vrijdag ummat
Kristen), patung dewa Attis diikat pada suatu pohon sedang
mengeluarkan "darah" sampai mati. Darah yang sesungguhnya,
itu diberi oleh para pendetanya yang menusuk-nusuk sambil
menari-nari kegila-gilaan. Adakalanya beberapa dari mereka
yang dirasuki itu, mengkebirikan dirinya, hal mana diketahui
oleh Paulus seperti ternyata dari Galatia V: 12 - Biarlah
segala orang yang mengguncangkan hatimu itu kudung. Dalam
Kitab Nabi Yehezkiel VIII: 14 kita baca bahwa beberapa
perempuan Yahudi menangisi dewa pembebas Tamus yang
terbunuh, hal mana adalah suatu bukti betapa luasnya
pengaruh dari agama misteri kafir itu hingga diamalkan orang
di Yudea jua. Seorang anggauta dari cultus misteri tidak
terbatas pada suatu faham agama. Ia mungkin seorang Gnostic
dalam theology, mungkin juga seorang falaki. Seorang yang
menganut suatu filsafat Yunani tidak mustahil turut dengan
cultus misteri lain. Segala faham yang disatukan ini
dinamakan syncretisme.
Para sarjana meragukan kebenaran Rasul-rasul XXII:3, dalam
ayat ini Paulus mengakui berguru kepada Rabbi Gamaliel di
Yerusalem sedang ia besar dan dididik di Tarsus. Tak dapat
disangsikan bahwa ia bukan seorang Palestina, melainkan
seorang Yahudi Griek. Kalau benar ia dididik di Yudea,
niscaya pengetahuannya tentang bahasa Griek kurus sekali.
Paulus menggunakan Septuaginta, itulah Torat yang
diterjemahkan dan diperluas dalam bahasa Griek pada
kira-kira tahun 200 S.M., terjemahan mana ditolak oleh ulama
Yerusalem. Dalam surat-suratnya, Paulus suka mengutip
ayat-ayat dari Septuaginta, misalnya Rum IX:17; XI:4;
XII:19; 1 Korintus III:19. Ada juga ayat-ayat yang tak
terdapat pada Septuaginta, tetapi pada beberapa dokumen yang
ditemukan pada tahun 1947 di gua-gua dari Lautan Mati (Dead
Sea Scrolls).
Bahasa Paulus bukan Griek klassik, melainkan "koine," yakni
bahasa sehari-hari. Bahasanya buruk dan sulit difahami
orang, hal ini tampak dari II Korintus XI:6 - "Sungguhpun
aku kurang faham di dalam hal pertuturanku, ..." dan 2
Petrus III: 16 - "Demikianlah di dalam segala surat
kirimannya dikatakannya dari hal segala perkara itu. Di
dalamnya itu ada juga beberapa perkara yang susah
dimengerti, ..."
Paulus mengakui, ia seorang Parisi. Di Yerusalem diajar ilmu
Syari'at Musa dan tafsirnya. Di antara penganut mazhab
Parisi sendiri terdapat banyak sekali pertentangan faham,
mungkin lebih banyak dari pada yang terlihat dalam kitab
Talmud.
Sebenarnya ada dua terbitan Talmud, ialah yang diterbitkan
di Palestina dan yang diterbitkan di Babilonia. Terbitan
Babilonia ini adalah lebih luas. Terbitan Palestina
bertarikh dari kira-kira pertengahan abad ke V Masehi,
sedangkan terbitan Babilonia kira-kira setengah abad
kemudian. talmud terdiri dari aneka warna soal yang
dahulunya dikenal semata-mata sebagai tradisi lisan.
Intisari dari kitab ini adalah Misyna, yakni "ulangan" yang
menafsirkan Syariat Musa; sebaliknya Misyna ini ditafsir
oleh kitab Gemara yang artinya "sempurna." Juga ada bahan
dari kitab Tosefta, yakni "perlengkapan." Al-Masih dalam
kitab Talmud adalah manusia biasa dari darah dan daging yang
diutus Allah s.w.t., lain dari conceptnya ummat Nasrani yang
mempertuhankannya. Referensi tentang Yesus dalam Talmud
banyak sekali menderita dari keadaan sukar yang disebabkan
oleh pertengkaran Yahudi-Nasrani dan akibat pengejaran
Yahudi oleh Nasara Dalam banyak hal dengan sengaja dibikin
tidak dapat dimengerti oleh awam kecuali orang dalam dan
agar jangan dimengerti oleh padri Nasara yang mengumpulkan
dan membakar Talmud bergerobak-gerobak karena dianggapnya
isinya adalah bid'ah. Walaupun demikian, masih ada juga
sindiran-sindiran yang terang.
Baik Talmud maupun Misyna berisi sindiran tentang Yesus yang
berasal dari zina dan yang dihina kesuciannya. "Kelahiran
yang tak halal dari Kristus senantiasa dipertahankan dalam
dogma yudaisme," kata S. Krauss.12
Kitab rasul-rasul sebetulnya kurang menceritakan tentang
apostel-apostel, akan tetapi bagian terbesarnya meriwayatkan
tentang Paulus sendiri. Setengah orang menduga bahwa Paulus
adalah seorang "apostolos" yakni seorang amil dari Baitaal
Muqqadis, pengumpul uang zakat di daerahnya yang kemudian
disetorkan pada bait-al mal di Yerusalem, di mana ia
mendengar tentang ajaran sufi dari Isa Al-Masih yang ia
memerangi sebagai bid'ah.
Tentang berbaliknya, yakni tobatnya Paulus dapat dibaca
dalam tiga saduran yang saling bertentangan dari kitab kisah
yang pendek, kenyataan mana menimbulkan pertanyaan yang mana
yang benar dan yang mana yang dusta. Rasul-rasul IX: 3, 4,
5, 6, 7 - Sedang ia berjalan dekat dengan Damsyik, tiba-tiba
memancarlah suatu cahaya dari langit sekeliling dia; maka
rebahlah ia ke tanah, lalu didengamya suatu suara yang
mengatakan kepadanya: "Saul, Saul, apakah sebabnya engkau
aniayakan aku?" Maka sahutnya: "Siapakah engkau, ya Tuhan?"
Maka ia pun bersabda: "Aku Yesus, yang engkau aniayakan.
Bangkit dan masuklah ke dalam negeri, di sana akan dikatakan
kepadamu barang yang wajib engkau perbuat." Maka orang yang
berjalan bersama-sama dengan dia itu pun berdiri tercengang,
mendengar suara itu, tetapi tiada nampak barang seorang pun.
Rasul-rasul XXII:9 - Sungguhpun segala orang yang
bersama-sama dengan aku itu nampak cahaya itu, tetapi tiada
mendengar suara Dia, yang berkata kepadaku itu. Rasul-rasul
XXVI: 14 - Tatkala patik sekalian sudah rebah ke tanah,
patik dengar suatu suara mengatakan kepada patik dengan
bahasa Ibrani: "Saul, Saul, apakah sebabnya engkau aniayakan
Aku? Sukarlah bagimu menendang dosa."
Pada saduran yang pertama orang yang berjalan bersama-sama
dengan dia berdiri tercengang, mendengar suara, tetapi tiada
nampak barang seorangpun. Pada saduran kedua orang yang
bersama-sama dengannya nampak cahaya itu, tetapi tiada
mendengar suara, sedang pada saduran ketiga bukannya berdiri
tercengang tetapi sekalian rebah ke tanah.
Paulus berpendapat bahwa para mualaf tidak harus disunat dan
tidak harus pula tunduk kepada Syariat Musa, akan tetapi ia
yakin bahwa orang Yahudi tidak bebas dari hukum dan
kewajiban-kewajiban tersebut.
Nyatalah dari I KORINTUS 7 tentang asceticism (zuhud) dari
Paulus yang berkata "baiklah laki-laki jangan menyentuh
perempuan," akan tetapi "lebih baik kawin dari pada menyala
berahinya." Dari fasal tersebut bersumber alasan kenapa
padri Roma Katolik tidak menikah. Paulus melihat isteri
bukan sebagai kawan hidup dalam keluarga, akan tetapi
semata-mata dari sudut kekelaminan (sex), dengan kata lain,
untuk melampiaskan berahi jangan sampai melacur, berzina.
Untunglah kaum Fundamentalist yang berkata bahwa mereka
mengikuti kata demi kata dari kitab suci yang diilhamkan
oleh Tuhan itu (Sacra Scriptura Verbum Dei = Kitab Suci
adalah Firman Allah), nampaknya tidak menganggap terlalu
serius nasehat dari Paulus. Ia sendiri barangkali tidak
pemandangannya (I KORINTUS 7:40), tetapi pada fikirannya hal
itu juga menurut "Roh Allah." Perlu ditambah di sini bahwa
menurut keyakinan Nasara, Allah itu roh yang memasuki tubuh
makhlukNya, seperti Yesus, Paulus, dan seterusnya, sedangkan
keyakinan Islam Allah adalah pencipta roh, bukannya roh, dan
tidak diketahui zat oknum Allah.
6. TETRAGRAMMATON
------------------------------------------------------------
Nama Tuhan yang sebetulnya didalam Perjanjian Lama adalah
Yahweh, bukannya Yahowah. Ummat Yahudi menganggap nama
Yahweh terlalu suci untuk diucap, dan oleh karenanya diganti
dengan kata Adonai yang berarti Tuan, dan dengan kata Elohim
yang bermakna Tuhan. Kalau Adonai ditempatkan di muka kata
Elohim, yakni Adonai-Elohim, maka artinya Tuan-Tuhan. Juga
terdapat sebutan Yahweh-Elohim yang artinya Yahweh-Tuhan.
Tidak ada vocal, huruf hidup dalam abjad Ibrani kuna, yang
barulah kemudian diberi tanda-tanda untuk maksud itu,
seperti juga halnya dalam alfabet Arab: fatha, kasra dan
dhumma. Yahweh terdiri (dari kanan ke kiri) atas letter Yod,
Ha, Wau, Ha, dan kalau diberi tanda menjadi Ya-Ho-WaH; orang
Yahudi tidak membaca ini tetapi menggantinya dengan Adonai
atau Elohim.
Terjemahan terkuna dari Bijbel (Wasiat Lama) bahasa Ibrani
adalah Septuaginta bahasa Yunani (Greka), dibuat oleh lebih
kurang 70 ulama Yahudi di Mesir kira-kira pada tahun 280
S.M., yang dipakai oleh orang Yahudi perantau (Diaspora)
yang berbahasa Yunani dan kemudian juga oleh para tabik dari
hawari Yesus. Aslinya dari Septuaginta tersebut sudah tidak
ada lagi. Ditemukan banyak bagian dari salinan-salinan
(codices) dari salinan Septuaginta yang berasal dari antara
abad ke-II SM hingga abad ke-III M., di mana terdapat nama
Tuhan dengan 4 Huruf Ibrani tadi yang dinamakan
"tetragrammaton." Karena ke-empat aksara Ibrani ini mirip
sekali dengan huruf Yunani ¹ I ¹ I maka disebutnya Pi Pi
oleh orang Kristen yang kurang dalam pengetahuannya. Semula
mereka yang menamakan dirinya Kristen terdiri dari kaum
Yahudi-Diaspora dan orang-orang mualaf (bukan Yahudi); kedua
golongan ini berbahasa Koine, yakni Greka sehari-hari
Ketika para pemimpin agama Kristen tidak lagi menyebut nama
Tuhan sebagai mestinya, yakni Yahweh, dan khalayak tidak
lagi mengerti maksud ke 4 huruf itu, maka tetragrammaton ini
diganti dengan kata Yunani "kyrios" yang artinya "Tuan." Dr.
Paul E. Kahle13 menulis: "Adalah orang-orang Kristen yang
menggantikan Tetragrammaton dengan "Kyrios," ketika nama
Tuhan yang tertulis dalam huruf Ibrani tidak dimengerti
orang lagi." Perlu kiranya diketahui bahwa titel atau gelar
"kyrios" diberi oleh Hellenistic mystery cults kepada putera
perkasa dari para dewa, dan dewa juga dipanggil dengan
sebutan "kyrios."
Pada akhir abad ke IV Jerome, penterjemah yang masyhur dari
Bijbel (Wasiat Lama) ke bahasa latin yang dinamakan Vulgata,
walaupun beliau mengetahui tentang tetragrammaton,
menterjemahkan Yahweh (Ya-Ho-Wa-H) dengan kata Dominus yang
artinya "tuan" atau "tuhan."
Segala terjemahan kemudian hingga kini dari bahasa Latin ini
mengganti Yahweh dengan "Adonai" atau "Tuhan." Bukti adalah
saduran Douay dari Roma Katolik dalam Kitab Keluaran 6:3
bahwa Tuhan berkata: "namaku adalah Adonai," bukannya
Yahweh. Dalam terjemahan Indonesia menjadi Tuhan Allah, dan
Yahweh ini tidak ada hubungannya dengan oknum dari Trinitas
ciptaan gereja.
Nama Yesyua atau Iesous (Yesus) juga lambat-laun tidak
diketahui orang lagi. Yang dikenal orang hanya gelarannya
Christos (Al-Masih) yang menjadi namanya, dan "kyrios"
menjadi titelnya, sehingga orang menyebutnya Kyrios
Christos, Lord Christ, Tuhan Kristus.
Dalam segala kitab Injil dari Perjanjian Baru yang dimaksud
dengan Sang Bapa dan Bapaku adalah Yahweh. Tidak
dipersamakan Sang Putera dengan Sang Bapa seperti sebaliknya
diajar oleh hampir segala gereja sehingga mendiamkan nama
Allah s.w.t.
Paulus yang dipengaruhi oleh cult-myth dari aneka agama
mystery hellenistic yang kafir dan gnosticisme, dan yang
memasukkan istilah Bapa dan Putera dalam theologinya, tidak
mengatakan bahwa Kristus adalah Tuhan, malah ia berkata
tentang Tuhan Bapa (kita) dan Tuhan Yesus Kristus (Sang
Putera).
Yohanes 5:19 - Anak itu tiada boleh membuat barang sesuatu
menurut kehendaknya sendiri, melainkan Ia melihat Bapa itu
berbuat.
Yohanes 14:28 - Bapaku itu lebih mulia dari pada Aku.
Istilah Bapa dan Putera inilah yang menjadi sebab musababnya
pertikaian antara gereja dari awal zaman hingga kini, dan
dilarangnya dalam Islam.
7. NATAL
------------------------------------------------------------
Pada zaman purba pendewaan matahari lazimnya terdapat di
negara-negara yang kebudayaannya sudah agak tinggi. Matahari
sebagai sumber cahaya dan sumber hidup. Dewa matahari
Amaterasu di Jepang, dewa matahari di Tiongkok,
Quetzalcoatle di Mexico dan di Peru.
Dewa Apollo atau Dionysus di antara orang Yunani (Griek),
Hercules di antara orang Romawi, Mithra di antara orang Iran
(Persia), Adonis dan Atis di Syria dan Phrygia (Anadol),
Osiris, Isis dan Horus di Mesir, Baal Samus dan Astarte di
antara orang Babil (Babylonia) dan Karthago, dan seterusnya.
Semua dewa matahari ini dilahirkan sekitar tanggal 25
Desember dari seorang dara di sebuah gua, dan dinamakan
Pembawa-Terang, Perantara, Juru-Selamat, Pembebas, dan
sebagainya.
Mithraism, sebagai diakui oleh St. Jerome, lambat-laun
terdesak di Roma dan Alexandna (Iskandaria) oleh
Christianity. Tertullian membenarkan kenyataan bahwa
Mithraism lenyap sesudah Gereja mengambil alih warna-warni
dari Mithraism.
Selanjutnya Tertullian berkata bahwa ulama di zamannya
menganggap sama Mithraism dengan Christianity kecuali dalam
soal nama.
Padri Farrar dalam karangannya "Life of Christ" berkata
bahwa tidak ada hujah yang memuaskan untuk menetapkan
kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember. Bijbel diam dalam
hal ini, walau mengkisahkan di Lukas 2:8 "Maka dijajahan itu
pun ada beberapa orang gembala, yang tinggal di padang
menjaga kawan binatangnya pada waktu malam." Hal ini
memustahilkan menerima 25 Desember sebagai tanggal
kelahirannya Yesus (Natal), karena bulan Desember adalah
puncaknya musim hujan di Palestina, ketika mana tidak
terdapat kawan binatang atau gembala di waktu malam pada
padang Bethlehem.
Semula Natal dirayakan pada tanggal 6 January (Epiphany),
tetapi pada tahun 353 - 354 Paus Liberius merubahnya jadi 25
Desember. Tidak ada tanda-tanda perayaan Natal sama sekali
hingga abad ke IV. Baru pada tahun 534 oleh mahkamah Hari
Natal dan Epiphany dihitung "Dies Non."
Gereja Griek hingga kini merayakan Natal pada tanggal 7
Januari. Baru pada kira-kira tahun 533 seorang rahib Scythia
bernama Dionysius Exiguus, ketua biara dan ahli nujum di
Roma, ditugaskan untuk menetapkan tanggal dan tahun
kelahiran Yesus. Beliau tidak memberi alasan-alasan yang
menguasakan ia untuk menetapkan 25 Desember sebagai hari
Natal, tetapi tanggal yang pasti itu adalah tanggal yang
diduganya dari kelahiran kebanyakan dewa-dewa matahari. Dewa
matahari Mithra dilahirkan pada tanggal 25 Desember. Osiris,
dewa matahari orang Mesir, dilahirkan pada tanggal 27
Desember. Dewa matahari Horus dan Apollo pada tanggal 28
Desember.
Adapun tahun yang ditetapkan oleh rahib Dionysius Exiguus
tersebut, pada abad ke IX ternyata bahwa rahib itu keliru
beberapa tahun, dan diakui bahwa Herodes wafat tahun 4 S.M.
Menurut Injil karangan Matius 2:16 raja Herodes, untuk
melenyapkan kemungkinan Yesus menjadi "raja sekalian
Yahudi," menitahkan agar dibunuh sekalian anak-anak berumur
2 tahun dan di bawah. Jadi tahun kelahiran Yesus harus
dimundurkan sekurang-kurangnya sampai 4 S.M. Kini, para
sarjana, memilih tahun 5 atau 6 S.M. sebagai tarikh yang
lebih cocok dengan kisah dari Injil-injil yang saling
bertentangan. Beberapa ahli sejarah mengundurkan sampai
tahun 8 dan 10 S.M.14
Meskipun demikian, tiap Muslim, percaya akan Nabi Isa a.s.
dan Injilnya, boleh turut merayakan Maulid Isa al-Masih, dan
wajib mengundang setiap orang bukan-Muslim untuk turut
merayakan maulid Nabi Muhammad s.a.w. sebagai tabligh agar
mereka mengenal Islam.
Natal yang artinya maulid, kelahiran, seperti dalam istilah
Dies Natalis (Hari Kelahiran), adalah satu dari kata-kata,
misalnya: sekolah, gereja, keju, mentega, dan sebagainya
yang bahasa kita warisi dari bangsa Portugis yang beragama
Katolik Roma dan yang mulai datang ke negeri kita pada akhir
abad XV
Jelaslah bahwa Natal adalah Hari Kelahiran Yesus Kristus
yang diperingati dan dirayakan di gereja-gereja dan
rumah-rumah. Diperingati oleh orang Kristen yang salih
dengan pujaan-pujaan dan doa-doa, dengan saling memberi
hadiah, dan sebagainya. Dirayakan di tempat-tempat dansa dan
bar-bar dengan meminum minuman-minuman keras oleh awam yang
acuh tak acuh terhadap agamanya.
Sebagaimana perayaan kegerejaan lain, juga Natal
menggantikan perayaan orang kafir (jahil). Hari lahir yang
sebetulnya dari Yesus yang nama asalnya Yesyua, dan Arabnya
Isa, tidak ada yang mengetahui. Pada zaman itu bukan
kebiasaan orang awam mencatat hari lahir atau hari wafatnya
seseorang. Keluarga Yesus adalah orang-orang sederhana, dan
murid-muridnya adalah nelayan, dan tidak biasanya dapat
membaca atau menulis.
Bani Israil, yakni orang Yahudi, menggunakan penanggalan
qamariyah (maanjaar, lunar year), bukannya tahun syamsiyah
(zonnejaar, solar year).
Semula kedatangan Yesus di muka bumi (Epiphany) dirayakan
pada tanggal 6 Januari. Di beberapa negara, diantaranya di
Armenia, kelahiran Yesus masih saja dirayakan pada tanggal
itu.
Digesernya ke tanggal 25 Desember adalah karena pengaruh
dari penanggalan Romawi, yang menyebut tanggal itu "dies
invicti solis" yang artinya "hari dari tuhan (dewa) matahari
(Mithras) yang telah dikalahkan." Yesus di-umpamakan sebagai
"matahari kebenaran" dan "cahaya dunia." Tanggal 25 Desember
adalah hari kelahiran Mithras, yang asalnya dewa matahari
Iran yang kemudian dipuja di Roma. Hari minggu disebutnya
juga Zondag, Sunday, Sonntag, hari matahari, hari gereja,
pengganti hari Sabtu.
Juga ada yang berpendapat bahwa Natal itu adalah pengganti
dari hari raya Romawi "Saturnalia" (dari 17 sampai 20
Desember), atau pengganti dari perayaan Jerman kuna "Joel"
(biasanya 12 hari lamanya, dan pada masa itu harus damai
benar-benar tak boleh diganggu), dan pendapat ini karena
banyaknya upacara-upacara yang bersamaan: roti Joel jadi
roti Natal (kerstbrood).
Hari Natal pada tanggal 25 Desember untuk pertama kalinya
dirayakan di tahun 354 di Roma dan di tahun 375 di
Konstantinopel dan di tahun 387 di Antakia (Antiochie). Bak
makanan sapi, palungan (crib, kribbe) dengan anak Yesus yang
ditempatkan di gereja waktu perayaan Natal mulai pada abad
VIII, dan penempatan kribbe di rumah-rumah, sesudah St.
Franciscus dari Assisia merayakan malam Natal di hutan
Grecio pada abad XIII
Upacara-upacara yang terbanyak berasal dari adat pada zaman
jahiliyah seperti pemberian hadiah, "hulst" semacam semak
atau pohon yang selama-lamanya hijau (ilex aquifolium),
ranting dari pohon mare (viscum album) buat mengusir setan
atau arwah jahat dari istal, dan pohon Natal (Kerstboom),
ialah pohon yang diperelok dengan hiasan dan lilin atau
lampu-lampu.
Suasana, pada saat Yesus dilahirkan, yang dilukiskan di
Injil karangan Lukas 2, tidak cocok dengan keadaan yang
sebenarnya, karena di Palestina dalam musim itu tidak
layaknya ada orang gembala di padang pada waktu malam. Juga
sensus yang dititah Kaisar Agustus tak dapat dipertanggung
jawabkan dari sudut sejarah.
Ringkasnya, perayaan Natal adalah suatu syncretism,
percampuran, dimana unsur-unsur fiction (rekaan) dan kafir
ada lebih banyak dari unsur-unsur sejarah.
8. PASKA(H)
------------------------------------------------------------
Pesta Paskah Kristen adalah erat hubungannya dengan Pesta
Paskah Yahudi. Pesta Paskah Yahudi dirayakan pada malam 14
dan 15 dari bulan Nisan. Asal mulanya pesta terang bulan
atau lebih nyata pesta pertanian/peternakan di mana para
petani mengorbankan roti yang dibuat dari gandum yang baru
dipanen dan para penggembala mengorbankan anak dombanya yang
baru diperolehnya. Mungkin kebiasaan upacara ini diwarisi
dari penduduk aseli dari Kanaan yang kafir. Kemudian Bani
Israil memberi arti lain atas pesta ini, arti tarikhi:
peringatan keluarnya Bani Israil dari Mesir (kira-kira 1230
S.M.).
Bahasa Ibrani: PASAK, dan dari kata ini menjadi PESAKH,
PASKA. Periksalah tentang upacara Yahudi di Bijbel: Kitab
Keluaran 12 dan 13 yang dirayakan sebagai pesta-perumahan di
antara keluarga, sedangkan menurut Kitab Ulangan 16 ayat 1 -
8 pengorbanan Paska diadakan di tempat suci, di Bait-Allah
di Yerusalem. Sesudah kota suci Yerusalem dibinasakan (586
S.M.) upacara korban ditiadakan sedang upacara lain masih
diadakan. Cuma sekta Samaritan yang melanjutkan upacara
korban dan lain-lain secara tradisionil di bukit Gerizim.
Orang Nasara kuna memperingati bangkitnya Kristus pada
tanggal 14 Nisan. Kebiasaan ini berubah pada kira-kira tahun
250, karena terdesak oleh perayaan kafir yang biasa
diselenggarakan di Roma. Dalam hubungan ini, Pendeta Dr. A.
Powell Davies15 menulis, bahwa dewa Attis, anak dewi Cybele,
pada suatu hari dalam bulan Maret yang dikenal sebagai "Day
of Blood (Hari Darah)," berupa patung dan tidak lagi
diperankan oleh seorang manusia, diikat di sebuah pohon di
mana ia "mengeluarkan darah" hingga mati, hal mana bersamaan
dengan Jum'at-Agung-nya (Sucinya) orang Nasara. Darah itu
sebetulnya berasal dari para imam yang menusuk lengannya
dengan pisau sambil menari-nari laksana orang kesurupan. Ada
kalanya beberapa orang dari mereka itu mengkebirikan
dirinya, perbuatan mana diketahui oleh Paulus sebagai
ternyata dari suratnya kepada orang Galatia (Gal. V: 12).
Pada petang hari patung itu dibakar, entah di tanah
(misalnya di Roma), atau di liang kubur. Kalau hari-hari
berduka-cita sudah lewat, dikatakan bahwa dewa Attis telah
bangkit kembali dari matinya, dan patungnya dikeluarkan dari
kubur. Sekarang datang waktu gembira yang bersamaan dengan
Paskahnya orang Nasara, tetapi dengan perayaan yang liar dan
sering kali dengan mabuk-mabukan. Upacara ini yang tiba di
Roma sebelum tarikh Masehi, berasal dari Phrygia di Asia
Kecil (Anadol) dan hubungan-hubungannya dengan kisah mati
dan bangkit kembali dari Yesus adalah begitu terang bagi
orang Kristen kuna seperti bagi pembaca yang modern.
Bangkitnya dewa Attis sama saja dengan bangkitnya dewa
Osiris, Dionysos, Tammuz, Adonis, semua dewa penebus-dosa,
dan dewi Isis, ibunya dewa Horus, adalah seperti semua
"mater dolorasas." Patungnya Isis dan Horus tak dapat
dibedakan dengan patungnya Maria dan Yesus. Kenyataan ini
dikuatkan dengan penemuan pada waktu katedral St. Peter di
Roma diperbesar di tahun 1608 dan 1609. Tulisan-tulisan
tentang Cybele dan puteranya Attis, penebus dosa, dan Isis
serta puteranya Horus-Orisis yang disembah sebagai dewa yang
bangkit kembali dari matinya. Sampai di sini dikutip dari
buku pendeta tersebut di atas.
Menurut keputusan dari Konsili Nikea pada tahun 325 pesta
bangkit harus dirayakan pada hari Ahad sesudah tanggal 14
Nisan. Ini adalah sekalian pesta tahun baru yang dihubungkan
dengan ciptaan dunia oleh Sang Putera Yesus. Upacara-upacara
pada pesta Paskah yang datang kemudian berasal dari
pesta-pesta orang kafir. Berabad-abad Pesta Paskah dirayakan
selama 8 hari, dan mulai tahun 1094 diperpendek hingga 3
hari. Pesta Paskah jatuhnya pada hari Ahad pertama sesudah
bulan purnama, jadi secepat-cepatnya antara tanggal 22 Maret
dan 25 April.
9. PENTAKOSTA
------------------------------------------------------------
Pentakosta atau Pantekosta adalah suatu pesta yang ummat
Kristen warisi dari ummat Yahudi. Kata Pentakosta itu
berasal dari kata Yunani (Greek) PENTEKOSTE yang berarti
"hari yang kelima-puluh," yakni hari yang kelima puluh
sesudah pesta Paskah
Semula Bani Israil merayakan pesta ini sebagai pernyataan
syukur kepada Yahwe atas hasil panennya, dengan lain kata
pesta panen. Kemudian mereka juga merayakan pada tanggal itu
Syari'at yang diturunkan di bukit Sinai, yakni Tauratnya
Nabi Musa a.s. (1230 s.M.)
Oleh karena keajaiban yang terjadi pada pesta Pentakosta
sebagai dikisahkan di Kitab Perbuatan Rasul-rasul bab kedua,
maka sudah seyogianya ummat Nasara memberi arti lain pada
Pentakosta, arti yang berhubungan dengan keajaiban itu.
Menurut sarjana modern dan theolog yang berdada luas Kitab
Kisah Perbuatan Rasul-rasul bukan seluruhnya ditulis oleh
Lukas. Sebagai seorang dukun Yunani, Lukas senantiasa
mengiringi Paulus yang berpenyakitan. Banyak tangan yang
bekerja kemudian, ada bagian-bagian yang dibuang dan terang
sekali bahwa ada bagian-bagian yang ditambah . Hal ini dapat
dilihat antara Codex Alexandrinus dan Codex Bezae. Pendeta
masyhur Dr. A. Powell Davies16 berpendapat bahwa semua
bagian yang bertalian dengan pemberian Ruhulkudus adalah
tambahan, karena perlunya mengisi pengharapan kembalinya
Yesus di muka bumi sebagai Messiah pada Pentakosta. Katanya
bahwa mereka yang percaya berkemasukan ruh pada Pentakosta
beberapa minggu sesudahnya bangkit kembali Yesus (Perbuatan
Rasul-rasul 11:1-4). Akibatnya adalah "glossolalia,"
pengeluaran suara dari mulut dengan "excited" dan yang tak
dapat dimengerti orang, bukannya berbicara bahasa asing.
Agama adalah untuk dimengerti orang, dan oleh karenanya
Paulus khawatir tentang junun ini, walaupun ia berkata bahwa
ia melewati lain orang dalam hal "kerasukan" secara begini;
beliau berpikir tidak ada gunanya kalau tidak ada yang dapat
"menafsirkan" lebih baik adalah bertabligh secara
terang-terangan (I Korintus XIV).
Pesta Pentakosta adalah hampir sama tuanya dengan Pesta
Paskah Nasara dan di samping memperingati turunnya
Ruhulkudus, juga diperingatinya pembentukan jemaah Kristen
yang mutlak di Yerusalem
Dahulu kala di Roma malam Pentakosta sama saja seperti malam
Paskah: orang-orang yang tak dapat dibaptis pada malam
Paskah dibaptisnya pada malam Pentakosta. Pada zaman itu
belum ada kesempatan lain untuk membaptis orang. Menurut
Gereja Katolik Romawi air baptis dibacakan dahulu pada hari
Vigilie, dan ini adalah sisa dari upacara baptis kuna.
Semula Pentakosta, hari yang kelima puluh sesudah Paskah,
adalah hari penutup dari Musim Paskah. Sesudah Leo yang
Agung, pesta gereja dirayakan selama sepekan.
10. PERKEMBANGAN DARI TAUHID KE TRINITAS [17]
------------------------------------------------------------
Tahun 12 M Tersurat dalam Yohanes 20:17 ... "Aku naik kepada
Bapaku dan Bapamu, dan kepada Tuhanku dan Tuhanmu."
57 M Paulus menulis "Tiada ada Allah lain, melainkan
Yang Satu Bagi kita hanya ada satu Allah,
Sang Bapa, dan satu Yesus Kristus."
96 M Clement I (Clemens Romanus), 88 - 97, uskup Roma,
menulis "Kristus diutus oleh Tuhan dan para apostel
(rasul) diutus oleh Kristus."
120 M Rukun Iman para apostel (Apostles' Creed) mulai
dikenal Gereja. Bunyinya "Saya percaya akan Allah,
Sang Bapa Yang Maha Kuasa."
150 M Justin Martyr (juga dikenal dengan Justinus si Ahli
Filsafah), kelahiran Syikhem di Palestina, 100 - 165,
dengan ajaran Platonisme mulai merusak kesederhanaan
Nasrani. Beliau adalah guru-besar Platonisme dan
kemudian masuk Kristen tanpa membuang Platonisme,
sebab perpaduan maka beliau dihukum mati.
170 M Kata "Trias" pertama kali terdapat dalam literatur
Nasara.
200 M Kata "Trinitas" pertama kali digunakan oleh
Tertullianus, seorang penulis tarikh gereja.
230 M Origines gelar Adamantios, kelahiran Iskandaria
185-254, bapa Gereja, dan penulis Gereja, menentang
doa-doa ditujukan kepada Kristus.
260 M Sabellius, guru Nasrani, mengajar: Sang Bapa,
Sang Putera dan Roh Kudus adalah tiga nama untuk
Tuhan yang sama.
300 M Bentuk Trinitas dan doa belum dikenal Gereja.
310 M Lactantius Firmianus, bapa Gereja, menulis "Kristus
tidak pernah menamakan dirinya Tuhan."
320 M Eusebius, ahli tarikh Gereja dan uskup Caesarea,
dan kawan Arius 260 - 340, menulis "Kristus mengajar
kita untuk menamakan bapanya Tuhan yang benar dan
untuk beribadat kepadaNya."
325 M Muktamar Iznik (Nicene Council) bersepakat menamakan
Kristus "Allah dari Allah, Tuhan benar dari Tuhan
benar."
350 M Pertentangan-pertentangan hebat dalam Gereja perihal
ajaran Trinitas.
370 M Doxology (puja-puji) bagi Sang Bapa, Sang Putera dan
Roh Kudus, disusun dan disesalkan sebagai suatu
bid'ah (novelty).
381 M Muktamar Konstantinopel (kini Istambul)
menyempurnakan ajaran "tiga oknum dalam satu Tuhan."
383 M Kaisar Theodosius I Agung (379-395) mengancam akan
menghukum semua yang tidak percaya dan tidak ibadat
terhadap Trinitas.
496 M Firman Paus Gelasius I (492-496) menghukum Injil
Barnabas. Barnabas adalah pembina jemaah
di Antakia (Antiok).
TRINITAS tidak ada dalam Bible. Trinitas merupakan synthesis
yang dihasilkan oleh Gereja. Hubungan dengan Trinitas dari
bangsa-bangsa kafir yang melahirkan Trinitas faham Gereja.
Perpaduan ini memudahkan Gereja menasranikan bangsa-bangsa
jahiliyah (kafir) yang bertrinitas. Prof. Dr. G.J. Vossius
[18] menerangkan bahwa Trinitasnya:
Orang-orang Indian Amerika: OTKON, MESSOU dan ATAHAUATA.
Orang-orang Hindu: BRAHMA, VISYNU dan SIVA, yang dirupakan
satu badan berkepala tiga.
Orang-orang Mesir Kuna: EICTON, CNEPH (DEMIURGUS) dan PHTHA
atau PTAH.
Bangsa-bangsa Greka (Yunani):
a)Orpheus: PHANES, URANOS dan KRONOS.
b)Plato: AGATHON, NOUS dan PSUCHE.
c)Pythagoras: MONAD, NOUS dan PSUCHE.
Orang-orang Parsi: OROMASDES. MITHRAS dan ARIMENES
Orang-orang Rumawi Kuna: JUPITER, MINERVA dan JUNO, Amor ac
Delicium, Jovis, yaitu Roh Suci.
Orang-orang Skandinavia (Norse, Anglo-Saxon, Jerman). ODIN
(OTHIN atau WODAN), HAENIR dan LODUR.
11. ANEKA BUKTI DARI BIBLE BAHWA YESUS ADALAH HAMBA ALLAH
DAN BUKAN SEKUTUNYA [19]
------------------------------------------------------------
YESUS DAN SYAITAN DALAM BIBLE
------------------------------------------------------------
Dalam MATIUS 4:6 dan 7 jelaslah diterangkan bahwa Yesus itu
taat dan Allah adalah Rab dan Tuhan menurut sabdanya dalam
ayat 7: "Telah tersurat pula: janganlah engkau mencobai
Allah Tuhanmu." Dalam fasal itu kita baca bahwa Iblis
membawa Al-Masih dari tempat ke tempat ... Bagaimana Iblis
dapat membawa-bawa Tuhan? Mahasuci Allah; Ia adalah di atas
segala fitnah (blasphemy).
Kemudian Iblis memerintah Yesus menyembah sujud kepadanya,
lebih lagi membujuk dengan sekalian kerajaan serta kemuliaan
dunia ... Bagaimana Iblis sampai berani mengemukakan
keberanian yang demikian kepada Khaliknya?..., dan
sesungguhnya ketika Iblis menghendaki Yesus melaksanakan
aneka perintahnya, Yesus menjawab dan bersabda bahwa telah
tersurat (dalam Kitab-kitab yang terdahulu): "Hendaklah
engkau menyembah Allah Tuhanmu, dan beribadah hanya
kepadaNya saja." (Matius 4 10) ...
ANAK-ANAK ALLAH
------------------------------------------------------------
Yesus belum pernah menamakan dirinya "Putera Allah" (sejauh
saya mengetahuinya), tetapi beliau biasanya menamakan
dirinya "Anak-manusia" (Lihat Markus 2:1), dan walaupun
beliau mendengar orang-orang memanggilnya "Putera Allah" dan
menurut Bible, tidak berkeberatan, beliau tidak menganggap
bahwa panggilan itu bukan semata-mata bagi dia sendiri,
karena memang istilah Perjanjian Lama dan Baru itu, yakni
"Putera Allah," untuk orang yang taqwa dan salih ... begitu
pula dalam Matius 5:59 kita baca: "Berbahagialah segala
orang yang mendamaikan orang, karena mereka itu akan disebut
anak-anak Allah" ... dan dalam Matius 5:45: "Supaya kamu
menjadi anak-anak Bapamu yang disurga;" Yahya 1:12 - "...
kepada mereka itulah diberinya hak akan menjadi anak-anak
Allah, yaitu kepada segala orang yang percaya akan namanya."
Dan dalam Lukas 3:38 menamakan Adam, I-Tarikh 28:6 menamakan
Soleiman, Lukas 3:22 menamakan Yesus, Keluaran 4:22
menamakan Israel dan Yermia 3:9 menamakan Efrayim: "anak
Allah," ada kalanya "anak Sulung Allah." Dalam Rum 8:14
tertulis: "Karena seberapa banyak orang yang dipimpin oleh
Roh Allah, maka itulah anak-anak Allah." Dalam I Yahya 3:10-
"Di dalam hal ini telah nyata segala anak Allah dengan
Iblis" ...
Ayat-ayat terakhir ini jelas menafsir istilah yang
diwariskan dari orang Yahudi, "Anak Allah" secara kias
(allegorical).
ALLAH SANG BAPA
------------------------------------------------------------
MATIUS 5:48: "Sebab itu hendaklah kamu ini sempurna, sama
seperti Bapamu yang di surga sempurna adanya." ... Matius
6:1 " ... jikalau demikian, tiadalah kamu mendapat pahala
dari pada Bapamu yang di surga." ... Matius 7:21 - "Bukannya
tiap-tiap orang yang menyeru Aku, Tuhan, Tuhan akan masuk ke
dalam kerajaan surga; hanyalah orang yang melakukan kehendak
Bapaku yang di surga." (N.B. Disini dipersamakan Kristus
dengan Allah). Nyatalah dari saduran-saduran tersebut dalam
Bible bahwa istilah "Bapa" di banyak tempat digunakan untuk
Allah dan tak pernah semata-mata untuk Al-Masih (Yesus) ...
Matius 11:25 - "Pada waktu itu berkatalah Yesus demikian: Ya
Bapa, Tuhan Langit dan Bumi. Aku memuji Engkau sebab Engkau
melindungkan perkara ini dari pada orang budiman dan
berpengetahuan, dan menyatakan dia kepada kanak-kanak" ...
YESUS YANG BERDOA
------------------------------------------------------------
MATIUS 14:23 - "Setelah sudah disuruhkannya orang banyak itu
pulang, Ia pun naik ke atas gunung hendak berdoa (pray)."
Jika Yesus adalah Tuhan atau sebagian dari Tuhan, maka
kenapa beliau berdoa? Sebenarnya, berdoa itu selalu
merupakan suatu permohonan dari seseorang yang menyerahkan
diri, karena memerlukan dan bergantungan kepada
belas-kasihan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
KISAH BIBLE
------------------------------------------------------------
MATIUS 15:22 -28 - "Maka adalah seorang perempuan Kanani
datang dari jajahan itu, serta berteriak, katanya: "Ya
Tuhan, ya Anak Daud, kasihankanlah hamba; karena anak hamba
yang perempuan dirasuk setan terlalu sangat." Tetapi sepatah
kata pun tiada jawaban oleh Yesus kepada perempuan itu. Maka
datanglah murid-muridnya meminta kepadanya: "Suruhlah
perempuan itu pergi, karena ia berteriak-teriak di belakang
kita." Maka jawab Yesus, katanya: "Tiadalah Aku disuruhkan
kepada yang lain hanya kepada segala domba yang sesat dari
antara Bani Israil." Maka datanglah perempuan itu sujud
menyembah Dia, katanya: "Ya Tuhan, tolonglah hamba." Tetapi
jawab Yesus, katanya: "Tiada patut diambil roti dari
anak-anak, lalu mencampakkan kepada anjing." Maka kata
perempuan itu: "Benarlah, ya Tuhan, tetapi anjing itu pun
makan segala remah-remah yang jatuh dari atas meja tuannya."
Lalu jawab Yesus, serta berkata kepadanya: "Hai perempuan,
besarlah imanmu; jadilah bagimu sama seperti engkau
kehendaki." Maka sembuhlah anaknya yang perempuan itu pada
ketika itu juga.
Dalam kisah tersebut di atas ada beberapa hal yang tidak
dapat diterima dan patut dicatat:
1. Kurang belas-kasih dan cinta-kasih dituduhkan kepada
Yesus.
2. Beliau pun dituduh membeda-bedakan dengan merendahkan
suku lain dan mengagungkan sukunya sendiri.
3. Beliau juga dituduh menyombongkan keturunan sukunya,
dengan menyamakan suku-suku lain sebagai "anjing."
4. Seorang perempuan jahiliyah dan musyrikah berdebat dengan
beliau dan menang.
YESUS SEORANG NABI TUHAN
------------------------------------------------------------
MATIUS 19: 16, 17 - Maka tiba-tiba datanglah seorang
kepadanya, serta berkata: "Ya Guru, kebajikan apakah patut
hamba perbuat, supaya beroleh hidup yang kekal?" Maka kata
Yesus kepadanya: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepadaku
dari hal kebajikan? Ada Satu yang baik, yaitu Tuhan. Tetapi
jikalau engkau mau masuk kepada hidup, turutlah hukum-hukum
itu." Dari ayat-ayat tersebut, kita perhatikan pengakuannya
tentang penyerahan dirinya, taatnya kepada Tuhan.
MATIUS 21:45, 46 - "Apabila kepala-kepala imam dan orang
Parisi itu mendengar segala perumpamaannya, maka
diketahuinya bahwa mereka itu sendiri yang disindirkannya.
Maka tatkala mereka itu mencari jalan hendak menangkap Dia,
datanglah takut mereka itu akan orang banyak, karena orang
banyak itu menilik Dia seorang nabi."
Ini sebetulnya ada satu dari pada aneka bukti melawan mereka
yang percaya akan Ketuhanan Yesus (Penjelmaan Tuhan, the
incarnation of God). Jika mereka ingin merenungkan saja.
YESUS SEORANG HAMBA ALLAH
------------------------------------------------------------
MATIUS 23:8 - "Tetapi janganlah kamu ini dipanggil orang
"Guru Besar" karena Satu sahaja Guru kamu kendatipun
Kristus, maka kamu sekalian ini bersaudara" Di sini
jelaslah terbukti bahwa Yesus adalah hamba Allah, dan hanya
ada satu guru, yaitu Dia adalah Allah (Terjemahan Inggeris
lebih terang dari pada saduran dalam bahasa Indonesia).
MATIUS 23:9 - ,,Dan janganlah kamu memanggil "Bapa" akan
barang seorang pun di dalam dunia ini, karena Satu sahaja
Bapa kamu, yaitu yang ada di surga." Dari ayat ini kita
dapat mengerti bahwa "bapa dan anak" hanya mengandung maksud
akan hubungan Tuhan dan para hambaNya dalam makna umum, dan
bukannya hanya bagi Yesus. Matius 24:36 - "Tetapi akan hari
dan ketikanya tiada diketahui oleh seorang juapun, meskipun
malaekat yang di surga atau anak itu, melainkan hanya Bapa
sahaja." Dengan lain kata, pengetahuan Yesus tidak sempurna
seperti halnya dengan lain-lain orang, dan hanya Allah Yang
Maha Mengetahui. Matius 26:39 - "Maka berjalanlah Ia (Yesus)
ke hadapan sedikit, lalu sujudlah Ia berdoa, katanya: "Ya
Bapaku, jikalau boleh, biarlah kiranya cawan ini lepas dari
padaku ..."
Teranglah bahwa Yesus tidak mengetahui kehendak Ilahi, dan
kita melihat bahwa beliau adalah seorang hamba Allah, dan
semata-mata Allah-lah yang dapat menyebabkan perubahan ...
PENGHIMPUNAN DARI BIBLE
------------------------------------------------------------
MATIUS 27: 7, 8 - "Lalu bersepakatlah mereka itu membeli
dengan uang itu sebidang tanah tukang periuk, akan menjadi
tempat pekuburan orang keluaran. Itulah sebabnya tanah itu
dinamakan Tanah Darah, hingga hari ini." ... Dari kedua ayat
ini kita mengerti bahwa Perjanjian Baru tidak ditulis
sewaktu hayatnya Yesus, tetapi lama setelah timbulnya aneka
kejadian tersebut dan sekedar perkara-perkara itu
diputarbalik teringat pada orang-orang ... Matius 27:46 -
"Maka sekira-kira pukul tiga itu berserulah Yesus dengan
suara yang nyaring: "Eli, Eli, lama sabachtani" artinya:
,,Ya Tuhanku, Ya Tuhanku, apakah sebabnya Engkau
meninggalkan aku?" ...
Penerimaan orang Nasara Yesus yang berteriak kata-kata
tersebut sedangkan beliau lagi disalib, merupakan satu
penghinaan besar baginya, karena kata-kata itu hanya dapat
diucap oleh orang yang tidak percaya Tuhan. Selanjutnya,
tidak bisa dipercaya bahwa kata-kata demikian datangnya dari
seorang Nabi, karena Allah tidak pernah ingkar janjinya dan
para Nabi semua tahu benar akan hal ini.
YESUS PENDAKWA KEESAAN TUHAN
------------------------------------------------------------
YOHANES 17:3 - "Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka
itu mengenal Engkau, Allah yang Esa dan Benar, dan Yesus
Kristus yang telah Engkau suruhkan itu." ... Markus 12:28 -
30 - "Maka datanglah seorang ahli Torat; setelah didengarnya
bagaimana mereka itu berbalah-balah sedang diketahuinya
bahwa Yesus sudah memberi jawab yang baik, lalu ia pula
menyoal Dia, katanya: "Hukum yang manakah dikatakan yang
terutama sekali? Maka jawab Yesus kepadanya: "Hukum yang
terutama inilah: Dengarlah olehmu, hai Israil, adapun Allah
Tuhan kita, ialah Tuhan yang Esa; maka hendaklah engkau
mengasihi Allah Tuhanmu dengan sebulat-bulat hatimu, dan
dengan segenap jiwamu, dan dengan sepenuh akal-budimu, dan
dengan segala kuatmu": ini merupakan rukun yang pertama ...
Markus 12:32 - "Lalu kata ahli Torat kepadanya: "Ya Guru,
amat benarlah segala kata Guru, bahwa Allah itu Esa adanya,
dan tiada yang lain, melainkan Allah" Markus 12:34 -
"berkatalah Yesus kepadanya: "Engkau tiada jauh lagi dari
pada kerajaan Allah" ... Dari ayat-ayat ini, Yesus
menyaksikan bahwa Tuhan adalah Allah yang Esa, tiada ada
lain dari Allah, dan siapa saja yang percaya akan
Ke-EsaanNya, maka ia dekat dengan kerajaan Allah. Oleh
karena itu siapa yang menyekutukan Tuhan dengan
sekutu-sekutu atau percaya akan Trinitas, ia jauh sekali
dari Kerajaan Allah, dan siapa yang jauh dari Kerajaan Allah
ia adalah musuh Allah ... Matius 24:36 - "Tetapi akan hari
dan ketikanya tiada diketahui oleh seorang juapun, meskipun
malaekat yang di surga atau Anak itu, melainkan hanya Bapa
sahaja." (Cf. Quran 33:63).
Ayat tersebut menyatakan bahwa Yesus tunduk kepada Allah dan
bahwa beliau tidak ada bagiannya dalam Ketuhanan dan
sangkaan bahwa beliau adalah penjelmaan Allah merupakan satu
bid'ah dari orang-orang Kanaan ... Yahya 20:16-18 - "Lalu
berkatalah Yesus kepada Maryam; Maka berpalinglah Maryam
sambil sembahnya dengan bahasa Ibrani: "Rabbuni" artinya
Guru. Maka Yesus pun bersabda kepadanya: "Janganlah engkau
menyentuh aku, karena belum aku naik kepada Bapa, tetapi
pergilah engkau kepada segala saudaraku, dan katakanlah pada
mereka itu: Aku naik kepada Bapaku dan Bapamu, dan kepada
Tuhanku dan Tuhanmu. "Maka pergilah Maryam Magdalena dan
mengkhabarkan kepada murid-murid itu, katanya: "Aku sudah
berjumpa dengan Tuhan. Dan lagi katanya kepada mereka itu
bahwa ia sudah mengatakan segala perkara itu kepadanya." ...
Dari cerita di atas, Yesus jelas menyaksikan bahwa Allah
adalah Allahnya dan Allah mereka, tidak membedakan
sedikitpun antara beliau dan mereka dalam melaksanakan
ibadat terhadap Allah yang Esa. Siapa yang percaya bahwa
Yesus Kristus adalah Allah membuat sesungguhnya suatu fitnah
(blasphemy) terhadap Allah, dan mengkhianati Al-Masih dan
semua para Nabi dan Rasul Allah ...
12. PENGANTEN TUHAN
------------------------------------------------------------
Para biarawati disebut penganten Tuhan dan memakai cincin
kawin emas. Hingga saat ini, berapakah sudah jumlahnya
"isteri" Tuhan? Kenapa para biarawan dan Paus sendiri tidak
nikah dengan sah?
Larangan Kawin (nikah) bagi para suster, bruder dan
rohaniawan lain ditetapkan pada Konsili di ELVIRA (Spanyol)
pada tahun 305; mereka diharuskan hidup bujangan
',celibaat.,'
13. "PUTERA-PUTERA ALLAH"
------------------------------------------------------------
LUKAS 3:38 ... ADAM, anak Allah.
I - TAWARIKH 28:6 - ... SOLEIMAN itu, akan membuat rumahku
dan segala pagar halamanku, karena telah kupilih akan dia,
supaya ia menjadi anak bagiku dan Aku pun menjadi bapa
baginya
LUKAS 3 22 - "Engkau (YESUS) inilah anakku yang Kukasihi
..."
KELUARAN 4:22 - Bahwa ISRAIL itulah anakku laki-laki, yaitu
anakku yang sulung.
YERMIA 31:9 - ... dan EFRAYIM itulah anakku yang sulung.
RUM 8: 14 - Karena seberapa banyak orang yang dipimpin oleh
Roh Allah, maka itulah ANAK-ANAK ALLAH.
YOHANES 3:10 - "'Di dalam hal ini telah nyata segala ANAK
ALLAH dengan ANAK IBLIS ..."
MATIUS 5:9 ... karena mereka itu akan disebut ANAK-ANAK
ALLAH.
Dari apa yang terurai di atas, nyatalah bahwa ANAK ALLAH
harus diartikan secara Majazi, bukan Harfi, yaitu
orang-orang baik/saleh, sedangkan orang-orang jahat/sesat
adalah ANAK IBLIS. Istilah khas Biblical ini amat
menyesatkan.'
14. NUBUAT BIBLE TENTANG DATANGNYA NABI MUHAMMAD SAW.
------------------------------------------------------------
YOHANES 14:15 - 16 "Jikalau kamu mengasihi aku, turutlah
segala hukumku. Dan aku akan mintakan kepada Bapa, maka Ia
akan mengaruniakan kepada kamu Penolong yang lain, supaya ia
menyertai kamu selama-lamanya." Para theolog Islam berkata
bahwa "Penolong yang lain" itu adalah Muhammad, Rasulullah;
dan "menyertai selama-lamanya" berarti abadinya hukum dan
cara hidup (syariah) dan Kitab yang diwahyukan kepadanya.
YOHANES 15:26 - 27 - "Akan tetapi apabila datang Penolong
yang akan kusuruhkan kepadamu dari pada Bapa, yaitu Roh
Kebenaran yang keluar dari pada Bapa itu, ialah akan
menyaksikan dari halku. Dan kamu pun akan menjadi saksiku,
oleh sebab itu kamu telah ada bersama-sama dengan aku dari
mulanya."
YOHANES 16:5 - 8 - "Tetapi sekarang aku pergi kepada Dia
yang menyuruh aku, maka tiada seorang dari antara kamu yang
bertanya kepadaku: "Kemanakah Tuhan hendak pergi? Hanyalah
sebab aku sudah mengatakan segala perkara itu kepadamu, maka
duka-cita telah penuh didalam hatimu. Tetapi aku ini
mengatakan yang benar kepadamu, bahwa berfaedahlah bagi kamu
jikalau aku ini pergi, karena jikalau tiada aku pergi,
tiadalah Penolong itu akan datang kepadamu; tetapi jikalau
aku pergi, aku akan menyuruhkan Dia kepadamu. Apabila ia
datang maka ialah akan menerangkan kepada isi dunia ini dari
hal dosa dan keadilan dan hukuman." Selanjutnya dalam
Yohanes 16:12-14 - "Banyak lagi perkara yang aku hendak
katakan kepadamu, tetapi sekarang ini tiada dapat kamu
menanggung dia. Akan tetapi apabila ia sudah datang, yaitu
Roh Kebenaran; maka ia pun akan membawa kamu kepada segala
kebenaran; karena tiada ia berkata-kata dengan kehendaknya
sendiri, melainkan barang yang didengarnya itu juga akan
dikatakannya; dan dikhabarkannya kepadamu segala perkara
yang akan datang. Maka ia akan memuliakan aku, karena ia
akan mengambil dari pada hak aku, lalu mengkhabarkan
kepadamu" ... YAHYA 16:16 -"Hanya seketika lagi maka tiada
kamu memandang aku, dan lagi pula seketika sahaja, maka kamu
akan melihat aku" ...
Ulama Islam mengatakan bahwa orang tersebut dalam ayat-ayat
di atas, yang akan datang setelah Yesus, yaitu melainkan
Nabi Muhammad s.a.w.; nubuat mana yang kemudian dikacaukan
oleh para penafsir dan penterjemah dari bahasa Yunani,
sedangkan Yesus sendiri hanya berbicara dan mengerti bahasa
Aramiya. Dalam codex Yunani, kata PERICLUTOS yang berarti
"sangat terpuji, yakni Muhammad, diganti dengan PARACLETOS
yang berarti pembela perkara, penolong.
15. ANEKA BUKTI YANG JITU TENTANG DIBUAT-BUATNYA CERITA
PERIHAL PENYALIBAN KRISTUS
------------------------------------------------------------
Muslimin tidak percaya bahwa Nabi Isa disalib oleh orang
Yahudi, sebab Allah mewahyukan dalam Al-Qur'an-el-Karim
secara tegas (Surah 4:157 - 158): "Dan karena ucapan mereka:
Sesungguhnya Kami telah membunuh Al-Masih, Isa putera
Maryam, Rasul-Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan
tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang
yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang
pembunuhan Isa, sebenarnya mereka dalam keragu-raguan
tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan
tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti
persangkaan belaka. Mereka tidak pula yakin bahwa yang
mereka bunuh itu Isa. Tetapi yang sebenarnya, Allah telah
mengangkat Isa kepadaNya, dan adalah Allah Maha Kuasa lagi
Maha Bijaksana" ...
Orang-orang Yahudi serta seluruh dunia Kristen percaya bahwa
Kristus disalib, dan sebagai bukti-bukti untuk mendustakan
pendapat mereka, pula untuk membuktikan benarnya pendapat
Islam melalui Bible, dikemukakanlah beberapa pertanyaan atas
dasar Injil karangan MATIUS fasal 26 dan 27:-
1. Apakah mereka yang menangkap Yesus mengenalnya pribadi,
apa tidak? MATIUS menyatakan bahwa mereka tidak mengenalnya
...
2. Apakah Yesus ditangkap siang atau malam? MATIUS berkata:
ketika malam hari ...
3. Siapa yang membawa musuh-musuh Yesus kepadanya? MATIUS
berkata dia adalah salah satu dari pada 12 hawari yang
bernama Yudas Iskariot ...
4. Apakah Yudas membawa musuh-musuh Yesus tanpa upah atau
untuk upah tertentu? MATIUS berkata bahwa Yudas membawa
mereka kepada Yesus untuk upah sejumlah 30 perak ... Bible
mengatakan bahwa Yesus dikenal diantara orang-orang Yahudi
dan biasa berceramah dan berkhotbah dalam Heikal Soleiman di
Yerusalem (Al-Qudus). Oleh sebab itu, tidak perlu menyewa
lagi seorang Yahudi untuk 30 perak guna membawa para musuh
Yesus kepada beliau ...
5. Bagaimanakah keadaan Yesus pada malam itu? ... MATIUS
berkata bahwa Yesus ketakutan dan sujud dalam sembahyang
sambil berdoa: "Bapaku, jikalau boleh, biarlah kiranya cawan
ini lepas dari padaku ..." "Tidak dapat dipercaya bahwa
kata-kata demikian ke luar dari seorang mu'min, apalagi
seorang Nabi Allah, sebab semua mu'minin percaya bahwa Allah
berkuasa atas segala-galanya ...
6. Bagaimanakah keadaan hawarinya yang sebelas? MATIUS
barkata: "Mereka itu tertidur pada malam yang naas sedang
bersama-sama dengan Gurunya di Gethsemani .."
7. Apakah Yesus senang dengan keadaan para hawarinya? MATIUS
berkata dalam ayat 40 s/d 46: Beliau tidak senang. Beliau
sering datang kepada mereka untuk membangunkan dan berkata:
"Berjagalah dan berdoalah supaya jangan kamu kena percobaan;
sesungguhpun hati berkehendak, tetapi tubuh lemah." Apabila
ia kembali lagi, didapatinya mereka itu tertidur pula, lalu
dibangunkannya serta mengulangi permohonan itu juga ...
8. Apakah mereka menolong Yesus ketika para musuhnya
menangkapnya? MATIUS berkata bahwa para hawari lari
meninggalkan Yesus ...
9. Apakah pada malam itu Yesus dapat percaya kepada para
hawarinya? MATIUS berkata bahwa Yesus telah memberitahukan
kepada mereka bahwa mereka sekalian akan lari
meninggalkannya ... "Sesungguhnya aku berkata kepadamu,
bahwa pada malam ini juga, sebelum ayam berkokok kelak,
engkau sudah menyangkali aku tiga kali. Maka kata Petrus
kepadanya: "Biarpun hamba mati bersama-sama dengan tuhan,
sekali-kali tiada hamba akan menyangkali tuhan." Demikian
juga kata sekalian murid itu pun ... Begitulah yang terjadi,
dan ini serta kelemahan-kelemahan tersebut diatas tidak
dapat menggambarkan murid-murid yang ikhlas dari seorang
guru biasa apalagi para hawari Yesus ...
10. Siapa akhirnya memutuskan hukuman mati bagi Yesus? ...
MATIUS berkata: Dialah Pontius Pilatus, seorang Greka
Romawi, yang ketika itu adalah gubernur di Palestina ...
11. Ketika musuh-musuh Yesus membawa beliau ke hadapan
gubernur dan memberitahukan kepadanya bahwa hakim
orang-orang Yahudi menghukum mati bagi Yesus dengan
penyaliban menurut Undang-undang Torat, apakah gubernur
percaya mereka tanpa memeriksa? MATIUS berkata bahwa
gubernur tidak percaya, tetapi bertanya kepada Yesus:
"Apakah engkau rajanya orang-orang Yahudi?" Dan Yesus
menjawabnya: "Paduka yang mengatakan." Dan ketika imam besar
dan para sesepuh menuduhnya, beliau tidak menjawab sama
sekali. Lalu Pilatus berkata kepadanya: "Dengarlah engkau
berapa banyak hal yang dituduh terhadap engkau?" Dan beliau
tidak menjawab sekata pun ... "Orang Nasara menafsirkan ayat
tersebut sebagai berarti bahwa Yesus ingin mati di atas
salib untuk membebaskan manusia dan untuk memberi maghfirah
atas dosa-dosa mereka. Tetapi jika demikian, kenapa beliau
meminta agar Tuhan jauhkan dari padanya cawan yang membawa
maut? Kenapa beliau berseru ketika di atas salib
(sebagaimana kata mereka): "Ya Tuhan, kenapa Engkau
tinggalkanku?"
Bagaimana beliau bisa tinggal diam jikalau kebenaran
diperkosa, teristimewa jika beliau dikenal dengan
khutbah-khutbahnya yang mengilhamkan jiwa menentang para
Rabbi Yahudi yang terpelajar? Tidak seorang yang berflkiran
sehat dapat percaya kisah ini, dan jika karangan tentang
penyaliban direnungkan, atas dasar mana ke Nasranian
berdiri, maka hancurlah rukun Nasrani yang utama ini ...
12. Bagaimanakah Yesus disalib menurut anggapan Kristen?
MATIUS berkata bahwa mereka menyalibnya antara dua perampok,
dan kedua orang ini menuduh beliau sambil berkata kepadanya:
"Jikalau engkau benar, maka selamatkanlah dirimu sendiri"
...
13. Ini ada suatu malapetaka besar ... Apakah yang dikatakan
beliau ketika di atas salib menurut Bible? MATIUS 27:46
berkata: "Yesus berseru dengan suara yang nyaring, katanya:
Eli, Eli, lama sabachtani - artinya: Ya Tuhanku, Ya Tuhanku,
apakah sebabnya Engkau meninggalkan aku? ... Ini adalah
suatu kata-kata kutur menurut semua ahli theologi, dan siapa
saja yang menghubungkan ini dengan seorang nabi, dia adalah
seorang kafir menurut agama-agama yang diwahyukan. Allah
Yang Maha Kuasa, dalam Al-Qur'an menegur orang-orang Yahudi
dan Nasara tentang fitnah (blasphemy) mereka - kepercayaan
mereka bahwa Yesus Kristus adalah penjelmaan Tuhan atau
Putera Tuhan atau penolakan mutlak mereka terhadapnya - dan
menasehatkan mereka bahwa mereka harus percaya akan Yesus
sebagai seorang Rasul-Allah sahaja:
Al-Qur'an Surah 4 ayat 159: "Tidak ada seorang pun dari
Ahli Kitab (orang-orang Yahudi dan Nasara), kecuali akan
beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari
kiamat nanti Isa akan menjadi saksi terhadap mereka."
Maksudnya, mereka masing-masing akan percaya bahwa Isa
itu Rasul-Allah dan bukannya Anak Allah , pada saat mereka
menghembuskan akhir nafasnya.
16. PENOLAKAN TERHADAP PENEBUSAN DOSA-DOSA (ATONEMENT)
------------------------------------------------------------
KEJADIAN 3:14 - 19 - Maka firman Tuhan kepada ular itu:
Sebab telah engkau berbuat yang demikian maka terkutuklah
engkau dari pada segala binatang hutan, maka engkau akan
menyulur dengan perutmu, dan engkau pun akan makan debu
tanah sepanjang umur hidupmu. Maka Aku akan mengadakan
perseteruan antaramu dengan perempuan ini, dan antara
benihmu dengan benihnya; maka ia akan meremukkan kepalamu
dan engkau pun akan mematukkan tumitnya. Maka firman Tuhan
kepada perempuan itu: Bahwa Aku akan menambahi sangat
kesusahanmu pada masa engkau akan beranak, dan engkau akan
takluk kepada lakimu dan ia pun akan memerintahkan dikau.
Lalu firman Tuhan kepada Adam: Bahwa sebab telah engkau
mendengar akan kata binimu serta sudah makan buah pohon yang
telah kupesan kepadamu jangan engkau makan dia, maka
terkutuklah bumi itu karena sebab engkau, maka dengan
kesusahan engkau akan makan hasilnya seumur hidupmu. Maka
bumi itu akan menjadi makananmu. Maka dengan berpeluh mukamu
engkau akan makan rezekimu sehingga engkau kembali pula
kepada tanah karena dari padanya engkau telah diambil; bahwa
abulah adamu, maka kepada abu pun engkau akan kembali juga.
ULANGAN 24:16 - Bahwa jangan bapa-bapa mati dibunuh serta
dengan anak-anaknya, dan jangan anak-anak itu mati dibunuh
serta dengan bapanya, melainkan masing-masing hendaklah mati
dibunuh karena sebab dosa dirinya sendiri.
YERMIA 31:30 - Melainkan tiap-tiap orang akan mati sebab
salahnya sendiri, dan tiap-tiap orang yang makan buah anggur
yang belum masak, giginya juga akan ngilu.
YEHEZKIEL 18:20 - Orang yang berbuat dosa, ia itu juga akan
mati; maka anak tiada akan menanggung kesalahan bapanya, dan
bapamu tiada akan menanggung kesalahan anaknya; kebenaran
orang yang benar akan bertanggung atasnya dan kejahatan
orang fasik pun akan tertanggung atasnya.
MATIUS 18:1-3 - Pada ketika itu juga datanglah murid-murid
itu kepada Yesus, serta berkata: Siapakah yang terlebih
besar di dalam kerajaan surga? Maka dipanggil oleh Yesus
seorang kanak-kanak, didirikannya di tengah-tengah mereka
itu, serta berkata: Sesungguhnya aku berkata kepadamu,
jikalau tiada kamu berbalik menjadi seperti kanak-kanak,
sekali-kali tiada kamu masuk ke dalam kerajaan surga.
MATIUS 19: 16-17 - Maka tiba-tiba datanglah seorang
kepadanya, serta berkata: Ya Guru, kebajikan apakah patut
hamba perbuat, supaya beroleh hidup yang kekal? Maka kata
Yesus kepadanya: Apakah sebabnya engkau bertanya kepadaku
dari hal kebajikan? Ada Satu Yang Baik. Tetapi jikalau
engkau mau masuk kepada hidup, turutlah hukum-hukum itu.
GALATIA 6:5 - Karena masing-masing akan menanggung bebannya
sendiri.
17. AYAT-AYAT KIAS YANG MERUPAKAN DASAR BAGI GEREJA
MENTUHANKAN YESUS, KECUALI KAUM UNITARIAN
------------------------------------------------------------
Di samping aneka mukjizat Yesus, yang juga disebut di dalam
Al-Qur'an terhadap orang-orang sakit dan kesurupan (yaitu
kemasukan setan-roh jahat), maka Matius 28:6 dan Markus 16:6
menceritakan bangkitnya Yesus dari kubur. Rasul-rasul 1:5
dan 8 menjanjikan kuasa membaptiskan orang dengan
Ruhul-kudus dan dalam fasal 2:9-11 mengisahkan kemampuan
para utusannya serentak dapat didengar berbicara aneka
bahasa, dan dalam Yohanes 20:21 dan 28 diriwayatkan bahwa
Yesus bisa masuk dirumah terkunci sambil menunjukkan kepada
para muridnya tangan dan rusuknya; tetapi tidak dikatakan
bahwa mereka, terutama Thomas, melihat bekas-bekas luka.
Jikalau Yesus dapat menghidupkan satu orang, yaitu mayat
Lazarus (Yohanes I 1:14), maka Yehezkiel telah membangkitkan
hidup tulang-tulang kering dari orang-orang mati (YEHEZKIEL
37:3-8).
Sesungguhnya. Allah Maha Kuasa atas segala-galanya.
18. YESUS YANG TIDAK MEMBAWA SYARI'AT
ADALAH SEORANG GURU SUFI
------------------------------------------------------------
MATIUS 5:39 - 41 - Tetapi aku ini berkata kepadamu: Jangan
melawan orang yang jahat, melainkan barang siapa yang
menampar pipi kananmu, berilah kepadanya pipi yang sebelah
lagi. Dan jikalau seorang hendak mendakwa engkau, lalu
mengambil bajumu, biarlah ia mengambil jubahmu juga. Dan
lagi barang siapa yang memaksa engkau berjalan satu mil
jauhnya, pergilah sertanya dua kali ganda.
MATIUS 6:34 - Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hal esok
hari; karena esok hari itu ada kuatirnya sendiri. Cukuplah
tiap-tiap hari ada kesusahannya sendiri.
MATIUS 7:1 - 2 - Jangan kamu menuduh orang, supaya jangan
kamu dituduh. Karena dengan tuduhan yang kamu menuduh, kamu
akan dituduh pula, dan dengan ukuran yang kamu mengukur,
kamu akan diukurkan juga.
MATIUS 10:34 - Janganlah kamu sangkakan aku datang membawa
keamanan di atas bumi ini. Bukannya aku datang membawa
keamanan, melainkan pedang.
LUKAS 14:26 - Jikalau barang seorang datang kepadaku dan
tiada membenci bapanya, dan ibu, dan bini, dan anak, dan
saudara laki-laki, dan saudara yang perempuan, bahkan,
nyawanya sendiri pun, tiada dapat ia menjadi muridku.
LUKAS 14:33 - Sedemikian juga barang siapa di antara kamu
yang tiada meninggalkan segala sesuatu yang dipunyainya,
tiada dapat menjadi muridku.
LUKAS 22:36 - Lalu katanya kepada mereka itu: Tetapi
sekarang siapa yang ada pundi-pundi, biarlah ia membawa dia,
dan yang ada tempat bekal begitu juga; tetapi siapa yang
tiada menaruh sesuatu, hendaklah ia menjual bajunya akan
membeli pedang.
Ayat-ayat tersebut di atas tidak wajar (not realistic).
Ayat-ayat itu tertuju kepada para rahib dan para pertapa,
dan bukannya untuk orang-orang biasa (awam). Jika pemerintah
dari suatu negara modern hendak menjalankan prinsip-prinsip
di atas, atau seseorang (individualis) hendak membuatnya
sebagai cara hidupnya, maka akan timbul kekosongan hukum,
chaos dan anarki. Tetapi, haruslah diingat bahwa Yesus tidak
pernah menggugat syariat (hukum-hukum dan larangan-larangan)
Musa a.s. dan para Nabi-Allah sebagai termaktub dalam Matius
5: 17 dan Rum 3:31.
19. DAFTAR URUT DARI PERISTIWA-PERISTIWA PENTING YANG
BERSEJARAH TERHADAP KELAHIRAN GEREJA
------------------------------------------------------------
63 S.M.Pompeyus masuk Yerusalem. Palestina dibawah
kekuasaan Romawi.
37 - 4 S.M.Herodes Agung raja boneka di Palestina.
27 S.M.Oktavianus menjadi Kaisar Augustus.
6 S.M. Kelahiran Yesus. Yudea menjadi propinsi Romawi,
diperintah oleh para procurator. Sensus dari Quirinus.
Pemberontakan Yudas (Si Zealot = fanatik).
4 S.M. Sekta "Lautan Mati" kembali ke biara di Qumran dari
Damascus. Tulisan-tulisan mereka tidak dimasukkan
dalam Bible; diketahui dan dipergunakan oleh Kelompok
Baru (New Covenanters) di Yerusalem.
4 S.M.- 6 M. Archeolus ethnarch dari Yudea; 4 S.M.-39 M.
Herodes Antipas tetrarch dari Galilea; 4 S.M. - 34 M.
Philip tetrarch dari Palestina sebelah Utara.
14 MTiberius menjadi Kaisar.
18 - 36Kayafas, Imam Agung Yahudi.
26 - 36Pontius Pilatus, Gubernur (procurator) dari Yudea.
28 Yahya Pembaptis dihukum mati oleh Herodes Antipas.
29 Yesus disalib (?) oleh Pontius Pilatus.
32 Kira-kira pada waktu ini tercatat: "Aku naik kepada
Bapaku dan Bapamu; dan kepada Tuhanku dan Tuhanmu."
34 Paulus di Yerusalem. Perjalanannya ke Damascus.
Berbaliknya menjadi pengikut Yesus.
36 Marcellus, procurator dari Yudea. Lima belas hari
dengan Petrus dan Yahya di Yerusalem.
37 Gayus Caligula naik tahta Kaisar, Marullus,
procurator dari Yudea.
38 Pengejaran terhadap orang-orang Yahudi di Alexandria,
di mana mereka merupakan suatu kaum yang besar.
40-41 Caligula perintahkan agar arcanya dibangun di dalam
Heikal di Yerusalem. Perintah ini gagal; hal ini dan
"tanda-tanda" lain menarik orang-orang yang bukan
Yahudi ke Yudaism dan ke para pengikut "Kelompok Baru"
(New Covenanters). Barnabas membawa Paulus ke Antiok
untuk membantunya bertabligh (menjadikan orang-orang
yang percaya).
41 Claudius naik tahta. Herodes Agrippa, raja boneka
dari Yudea. Pemberontakan dari Theudas.
42-43 Paulus meninggalkan Antiok untuk bertabligh
di Siprus dan Asia Kecil.
45-50 Paulus berwawancara di Kota-kota Asia dan Eropa
sekitar Laut Greka (Aegean Sea).
50 Orang-orang Yahudi diusir dari Roma. Paulus dituduh
sebagai penghasut pemerintah Romawi. Disiarnya Surat Yakub.
51 Paulus di Korintus. Beliau balik ke Antiok.
Perundingan dengan Yakub, saudara Yesus, di Yerusalem
tentang pelaksanaan syariat Musa dan khitan terhadap
orang-orang yang percaya, tapi bukan Yahudi.
Tidak tercapai persetujuan pasti, tetapi Paulus
mengumpulkan uang sadakah (zakat) dari jemaah-jemaah
bukan Yahudi untuk kaum induk (patriarchal community)
di Yerusalem.
52 Felik, procurator dari Yudea. Antara tahun 50 dan 54
ditulisnya surat-surat Paulus dari Korinthus kepada
orang Tesalonika; dari Efesus kepada orang Korinthus
dan Galalonika; dari Efesus kepada orang Korinthus
dan Galatia, dan dari Korinthus kepada orang Rum.
54 Nero menjadi Kaisar. Paulus ditahan oleh penjaga
Romawi ketika ada keributan didalam Heikal
di Yerusalem.
57 Kira-kira pada waktu ini Paulus menulis "Tidak ada
Tuhan lain hanya Satu ... Bagi kita hanya ada Satu
Tuhan, sang Bapa dan satu Yesus Kristus."
58 Festus, procurator dari Yudea. Paulus mohon apel
kepada Kaisar dan diperintah ke Roma. Tibanya Paulus
di Roma pada tahun 58 atau 59. Dalam penjara Paulus
menulis surat-surat kepada orang Philipi,
orang Kolose dan kepada Philemon.
62 Pembunuhan Yakub Si Adil (saudara Yesus) atas
perintah Ananas, Imam Agung Yahudi.
64 Roma kebakaran. Pengejaran pengikut Masehi oleh Nero.
Dibunuhnya Petrus dan Paulus (menurut riwayat).
65 Surat-kiriman kepada orang Iberani
(salah dituduhnya oleh Paulus).
66 Pemberontakan Yahudi di Palestina.
Perang melawan orang-orang Romawi; 66-73.
68-69 Perang para warga Romawi, Galba, Otho, Vitellius.
69 Vespasianus menjadi Kaisar.
70 Jatuhnya Yerusalem.
75 Pengedaran Injil Markus dalam bentuk awal.
79 Titus naik tahta. Kira-kira pada waktu ini atau
beberapa tahun sebelumnya Injil Matius diedarkan.
81 Domitian menjadi Kaisar. Pengejaran orang-orang
yang percaya di Roma dan Asia Kecil. Surat Petrus
yang pertama dan surat Yahuda yang pertama.
90 Pengejaran umum terhadap orangsrang Yahudi dan
orang-orang Kristen. Muktamar Yamnia membuat
Bible Yahudi (Perjanjian Lama) menurut tradisi.
95 Pengedaran Buku Wahyu pada saat pengejaran
atau sebelumnya.
96 Nerva menjadi Kaisar. Clement menulis "Kristus
diutus oleh Tuhan dan para apostel (rasul) diutus
oleh Kristus."
98 Trayanus naik tahta.
100 Pliny (yang lebih muda/Junior) tulis-menulis surat
dengan Trayan tentang hak-hak para warganegara
Kristen yang dihebohkan.
105 Pengedaran dua jilid dari satu buku mengenai
Perbuatan-perbuatan para Rasul karangan Lukas.
110 Himpunan surat-surat Paulus, digalakkan oleh
Perbuatan-perbuatan Rasul dari Lukas, mungkin
semula oleh Gereja Efesus. Muqadimahnya dibuat
oleh penyusun yang menulis atas nama Paulus,
kemudian disebut surat kepada orang-orang Efesus.
113 Pemberontakan-pemberontakan Yahudi di Siprus
dan tempat-tempat lain.
115 Mati syahid dari St. Ignatius. Diedarkannya
surat-surat kiriman (pastoral epistels) atas nama
Paulus yang pertama dan yang kedua kepada Timotius
dan Titus, dan yang pertama dari Yahya.
117 Hadrianus menjadi Kaisar. Pemberontakan Yahudi
di Palestina. Pengedaran surat-surat yang kedua
dan yang ketiga dari Yahya.
120 Rukun iman para Rasul mulai diketahui bagi Gereja,
yang bunyinya: "Saya percaya akan Tuhan, Sang Bapa
Yang Maha Kuasa."
135 Roma padamkan pemberontakan orang-orang Yahudi
di Palestina dibawah pimpinan "Masih" Bar Kochba.
Yerusalem menjadi jajahan (colony) Romawi;
"Aelia Capitolina." Orang-orang Yahudi dikeluarkan
dari Aelia atas ancaman hukuman mati. Pengedaran
Injil Yahya (atau barangkali lebih dulu), dan surat
kiriman dari Barnabas (tidak terdapat dalam
Perjanjian Baru).
138 Atonius Pius menjadi Kaisar.
145-155 Bida'ah Marcion menyebabkan kekacauan dalam
gereja-gereja. Yustin Martyr mulai dengan ajaran
Plato untuk merusak kesederhanaan Kristen (± 150).
Injil Marcion (Lukas) dan Apostolican (sepuluh surat
dari Paulus diterbitkan oleh Marcion).
Disiarkannya surat Petrus yang kedua, yang sebagian
merupakan dan sumber Paulus atau para rawi Aneka
Injil Petrus, Thomas dan seterusnya.
Perbuatan-perbuatan Paulus dan Thecla, dan banyak
lagi tulisan-tulisan lain tidak termasuk dalam
Perjanjian Baru, disiarkan pada masa itu.
161 Markus Aurelius. Bentuk awal dari Iman para Apostel.
170 Kata "Trias" mulai masuk dalam literatur Kristen
200 Kata "Trinitas" pertama kali digunakan oleh
Tertullianus.
230 Origenes menentang doa-doa ditujukan kepada Kristus.
260 Sabellius mengajar: Bapa, Putera dan Rohul-Kudus
adalah tiga nama untuk Tuhan yang sama.
300 Belum dikenal oleh gereja bentuk Trinitas
untuk berdoa.
310 Lactianus menulis: "Kristus tidak pernah menyebutkan
dirinya Tuhan."
320 Eusebius menulis; "Kristus mengajar untuk menyebut
nama Bapa, Tuhan yang benar dan menyembahyang
kepadaNya.
325 Muktamar Iznik (Council of Nicaea) setuju menyebut
Kristus "Tuhan dari Tuhan, Tuhan yang betul dari
Tuhan yang betul." Orthodoxy Kristen didirikan.
Tulisan-tulisan suci dalam bahasa Aramiya dibakar,
hanya dalam bahasa Yunani (Koine) diselamatkan.
Pada pertemuan itu, Kaisar Konstantin Yang Agung
(sebagai Pontifex Maximus) memerintahkan agar semua
Injil dalam bahasa dan huruf Aramiya yang disusun
oleh Levi dan Yahya dan dimiliki Arius, dibakar habis.
Hal ini adalah karena Konstantin Yang Agung menganut
dan menyokong ajaran dari Athanasius (Uskup dari
Iskandaria) yang mengajar bahwa Kristus sama dengan
Tuhan dan dengan demikian menentang ajaran Arius
yang mengajar bahwa Kristus adalah makhluk.
Hingga kini Injil Barnabas dianggap kanonik.
Kaisar Konstantin mengeluarkan Firman bahwa pada
siapa terdapat Injil-injil yang sama yang dimiliki
Arius dan tidak membakarnya, akan lantas dihukum mati.
350 Percekcokan besar dalam tubuh gereja tentang
ajaran Trinitas.
370 Pemujian (doxology) "Mahasuci sang Bapa, Putera
dan Rohul-Kudus" tersusun dan dituduh sebagai bid'ah.
381 Muktamar Konstantinopel menyempurnakan ajaran
"tiga oknum dalam Satu Tuhan."
383 Kaisar Theodosius mengancam akan menghukum semua
orang yang tidak percaya dan menyembahyang Trinitas.
Sebuah Injil Barnabas yang disembunyikan,
diserahkan kepada Paus Damasus.
496 Paus Gelasius berfirman pengulangan hukuman
atas Injil Barnabas.
609 Pantheon Kuil dewa-dewi Romawi yang dibangun oleh
Marcus Agrippa pada tahun 27 S.M. kemudian diubah
menjadi gereja "Madonna of the Martyrs" pada
tahun 609 oleh Paus Bonicius ke-IV (608-615).
1094-1291 Penyerang-penyerang Kristen bersalib hendak
merebut Palestina yang berakhir atas kegagalannya.
------------------------------------------------------------
SUMBER DAN BACAAN STUDI LEBIH LANJUT
------------------------------------------------------------
WELLHAUSEN, Julius - Prolegomena to the History of Ancient
Israel - The World Publishing Company, 1957, Cleveland,
Ohio, USA.
LEESE, L.D. - Jewish Ritual Murder - Middle East
Publication, Cairo, Egypt.
STAAL, L.D., - Israel onder de Volken - W.J. Thieme & Cie,
1927, Zutphen, Nederland.
THE HOLY SCRIPTURES, Jewish Publication Society of America,
1917, Philadelphia, USA.
FUKS, L. - Het Leven der Joden in de Sovyet - Unie -
Joachimsthal's, Boekhandel, 1947, Amsterdam, Nederland.
GOLDIN, Judah - The Living Talmud - The New American
Library, 1957, New York, USA.
ISSERMAN, Ferdinand M., Rabbi - This is Judaism - Willett,
Clark & Company, New York, 1944.
FREEHOF, Solomon, B.D.D. - What is Reform Judaism? - The
Commission on Information about Judaism, N.Y., USA.
CRONBACH, Abraham, D.D. - The Social Outlook of Modern
Judaism - The Commission on Information about Judaism, N.Y.,
USA.
CRONBACH, Abraham, D.D. - Jewish Philantropic Institution in
the Middle Ages - The Commission on Information about
Judaism, N.Y. USA
FRISCH, Ephraim, Ph. D. - Jewish Philanthrophy in the
Biblical Era - The Commission on Information about Judaism,
N.Y., USA.
TARSHISH, Jacob, B.A. - Judaism and Socialism - The
Commission on Information about Judaism, N.Y., USA.
WITT, Louis - Judaism and Democracy - The Commission on
Information about Judaism, N.Y., USA.
ISSERMAN, Ferdinand M., Rabbi - The Jewish Jesus and the
Christian Christ - The Commission on Information about
Judaism, N.Y., USA.
BETTAN, Israel, Rabbi - Post Biblical Judaism: I - Its
Biblical Foundation - The Midrash - The Commission on
Information, about Judaism, N.Y., USA.
BETTAN, Israel, Rabbi - Post-Biblical Judaism: V - Its Role
in the Survival of the Jew-The Commission on Information
about Judaism, N.Y., USA.
LEWISOHN, Ludwig - "What is this Jewish Herritage?" -
Schocken Books, N.Y., 1954, USA.
SOUSA, Ahmed, Ph. D., B.Sc., Eng. - Introduction to a Study:
Arabs and Jews in History-Historical Facts Revealed by
Archaeology - 1972, Baghdad, Irak.
ABBOTT, Nabia - The Rise of the North Arabic Script, etc. -
The University of Chicago Press, Chicago, USA, 1938.
BIJLEFELD, W.A. -De Islam als Na-Christelijke Religie - Van
Keulen N.V. 1959, Den Haag, Nederland.
BIJBELGENOOTSCHAP, Nederland - Apocnefe Boeken - Amsterdam,
1960.
MAJELIS AGUNG WALI-WALI GEREJA INDONESIA- Kitab-kitab
Kebijaksanaan.
ENKLAAR, I.H. Prof. Dr., - Sejarah Gereja Ringkas - B.P.K.,
1966, Jakarta.
COOK, Harold R. - An Introduction to the Study of Christian
Missions - Moody Press, 1954, Chicago, USA.
LUDWIG, Emil - The Son Of Man - Fawcett World Library, 1957,
N.Y., USA.
DAVIES, A. Powell - The Ten Commandements - The New American
Library, 1956, N.Y. USA.
DAVIES, A. Powell - The Dead Sea Scrolls - The New American
Library, 1956, N.Y., USA.
DAVIES, A. Powell - The First Christian - The New Amencan
Library, 1959 N.Y., USA.
VERKUYL, J.V., Dr. - Gereja dan Bidat-Bidat - B.P.K., 1962,
Jakarta.
VERKUYL, J.V., Dr. - Fragmenta Apologetika - B.P.K., 1963,
Jakarta.
VERKUYL, J.V., Dr. - Aku Percaya - B.P.K., 1958, Jakarta.
FREEMANTLE, Anne - The Papal Encyclicals - The New Amencan
Library, 1956, N.Y., USA.
DANIELOU, Jean - The Dead Sea Scrolls and Primitive
Christianity - The New American Library, 1958., N.Y., USA.
POTTER, Charles Francis, Rev. Dr. - The Lost Years of Jesus
Revealed -Fawcett World Library, 1958, N.Y., USA.
LINDEBOOM, en REITSMA - Geschiedenis van de Hervorming en de
Hervormde Kerk der Nederlariden, - Martinus Nyhoff's,
s-Gravenhage, 1949.
HOLY BIBLE - Revised Standard Version, Thomas Nelson and
Sons Ltd., 1957, Edinburgh, Great Britain.
SPENGER. H. - Islam and the Gospel of God - Wesley Press &
Publishing House, 1956, Mysore City, India.
THE GOSPEL OF BARNABAS Lonsdale and Laura Ragg, 1907,
Oxford, England.
SOEDARMONO, R., Dr. - Ichtisar Dogmatika - B.P.K., 1965,
Jakarta.
------------------------------------------------------------
TERBITAN-TERBITAN BERKALA
------------------------------------------------------------
"THE MUSLIM WORLD" - A Journal devoted to the Study of
Christian-Muslim Relationship in Past and Present,
Quarterly, The Hartford Seminary Foundation, 55 Elizabeth
Street, Hartford, Connecticut, USA.
"THE CROSS AND THE FLAG" - Monthly magazine, Official organ
of the Christian Nationalist Crusade, P.O. Box 27895 Los
Angeles, California, USA.
Catatan kaki:
-------------
[1] Preface dari The Holy Bible, Revised Standard Version,
terbitan Thomas Nelson and Sons Ltd.
[2] Contoh di atas dikutip dari buku Pendeta Dr. A. Powell
Davies "The First Christian," halaman 73.
[3] "Apakah beda Gereja Roma-Katolik dan Reformasi," Dr. J.
Verkuyl.
[4] Dikutip dari ENCYCLOPAEDIA BRITTANICA.
[5] Untuk study lebih lanjut bacalah "The Ten Commandments,"
karangan pendeta Dr. A. Powell Davies, terbitan The New
American Library, New York.
[6] Cf. "Israel et pays arabes dans le Moyen-Orient depute,
1948, "Les Cahiers de l'Histoire, Paris octobre-novembre
1967, No. 70, p. 18-23.
[7] Saduran dari "Who owns The Holy Land," oleh Pendeta Max
A.X. Clark, Doctor of Divُnity.
[8] Max.A.X. Clark, Doctor of Divinity "The Cross and the
Flag" vol. 35/5 August 1976
[9] "The Cross and the Flag" Vol. 33/No. 3 June 1974.
[10] Cf. Encycl. Americana and Webster's New Intern. Dict.
[11] Majalah "Time" 30/12 1974, hal. 35.
[12] Das Leben Jesu nach judischen quellen, Berlin, 1902; J.
Klausner; Jesus of Nazareth, London, 1925, pp. 47 - 54, The
Muslim World, Hartford, USA. July 1967, p. 191.
[13] "The Cairo Geniza," halaman 222, terbitan ke II, 1959.
[14] Potter, Charles Francis, Rev. Dr. The Lost years of
Jesus Revealed - Fawcett World Library, 1958, N.Y; - USA
[15] Pada halaman 115 dan 116 dari bukunya "The First
Christian"
[16] Hal ini ditulisnya pada halaman 74 dari bukunya "The
First Christian"
[17] Intisari dari "The History of the Origin of the
Doctrine of Trinity in the Christian Churchs" oleh Hugh H.
Stannus.
[18] Prof. Dr. G.J. VOSSIUS Gerhard Johann Vos. 1577 1649,
theolog Belanda, "De Theol. Gentil," VIII 12/YAQEEN
INTERNATIONAL, Karachi, 22/X-1974.
[19] "Biblical Evidence on Jesus being a Servant of God and
having no Share in Divُnُty," by Dr. Muhammad Taqiyaddin
Al-Hilali, Ph.D (Berlin), Professor at Medُna University
ALKITAB (BIBLE)
Sejarah Terjadinya dan Perkembangannya
Serta Hal-hal yang Bersangkutan
Prof. H.S. Tharick Chehab
Penerbit MUTIARA Jakarta
Jln. Salemba Tengah 38, Jakarta
INDONESIA
Subscribe to:
Posts (Atom)
Pragmatisme Manusia Moderen
Pragmatisme Manusia Moderen Sejak bergulirnya Era reformasi Indonesia sudah Berganti 5 kali kepemimpinan Presiden Namun ekonomi bukan semak...
-
BAB. I. PENDAHULUAN Abstraksi Kajian Linguistik, termasuk bahasa arab, berawal dari bahasa lisan (lughah al-Nutq) yang digunakan...
-
المهارات اللغوية ودورها في التواصل اللغوي مستخلص البحث : يرمي هذا البحث معرفة أهمية المهارات اللغوية في التواصل اللغوي . وتضمن البحث مشكلة ...